-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-
💐💐
"Jangan terlalu mencintai dunia jika tidak ingin terlena, jangan terlalu mengejar dunia jika tidak ingin terluka. Kejarlah akhirat, genggamlah akhirat, karena itulah kehidupan yang kekal abadi selamanya."
Indahnursf~💐💐
Seorang anak akan bahagia disaat mampu mewujudkan keinginan kedua orang tuanya. Seorang anak akan bahagia saat bisa membahagiakan orang tuanya. Memberikan yang terbaik, memberikan manfaat, itulah salah satu cara untuk membalas kebaikan mereka.
Orang tua mana yang tidak ingin melihat putra putri kebanggaan mereka bisa menggunakan toga dengan nama yang mereka berikan sejak lahir mendapat tambahan gelar di belakanganya. Gelar kebanggaan orang tua. Semua orang tua sangat menginginkan itu, bahkan mereka rela pontang-panting tidak kenal panas tidak kenal hujan tidak kenal siang apalagi malam. Semua waktunya dia korbankan untuk bekerja, untuk menafkahi keluarga, untuk menyekolahkan anak-anaknya agar kelak kehidupan si anak mampu lebih baik lagi dari kehidupan orang tuanya.
Banyak kita jumpai, orang tua sampai rela berhutang demi bisa membiayai sekolah anaknya. Sangat jahat jika kita masih mau bermain-main dengan pendidikan. Bukan hanya kesuksesan tetapi ada harapan juga dari orang tua kita bahwa suatu saat anaknya mampu menjadi manusia yang bermanfaat.
Jika orang tua kita hanya mampu menjadi seorang petani di sawah, maka kita harus bisa menjadi seorang petani berdasi yang tidak harus repot-repot turun ke sawah.
Jika orang tua kita hanya mampu menjadi seorang pedagang, maka kita harus bisa menjadi pemilik dagangan itu.
Jika orang tua kita mampu menjadi pembantu, maka kita harus mampu menjadi majikan.
Bukan berarti pekerjaan orang tua kita lebih rendah, melainkan giat juang kita untuk sukses lebih tinggi. Karena semakin berkembangnya zaman maka semakin berkembangnya pula pola pikir seseorang.
"Afifah Asyaqila," panggil Nania dengan penuh haru.
Asya yang sudah menggunakan seragam wisuda lengkap, sedari tadi tak berhenti mengeluarkan air mata. Semua itu adalah bukti kebahagiaan yang dia rasakan saat ini. Jerih payah kedua orang tuanya kini terbalaskan dengan bisa melihat dia wisuda, walau mungkin tidak seperti keinginannya dulu, mampu menjadi lulusan terbaik, tetapi bagi Asya semua pencapaiannya mampu untuk dia syukuri, semua pencapaian itu tak lepas dari usahanya selama ini.
"Barakallahu fii ilmi, Sayang." Nania memeluk erat adiknya itu. Walau Asya tidak sepintar Nania, tidak setekun Nania, tidak serajin Nania, tetapi Nania tahu Asya memiliki kelebihan lain yang mungkin belum bisa di perlihatkan saat ini.
"Makasih banyak Kakak sayang," ucap Asya bahagia. Keduanya mengambil foto kenangan. Asya sangat bersyukur, hari ini semua keluarganya lengkap, bukan hanya ada Zaid, ayah, ibu, dan Nania sana, tetapi ada kakak iparnya juga dan keponakan tersayang Asya. Keluarganya lengkap.
"Teman-teman kamu mana?" tanya Nania heran. Nania tahu betul adiknya itu memiliki tiga teman yang dekatnya itu bagai perangko. Tetapi sekarang satu pun diantara ketiga teman Asya tidak ada yang datang.
Ke mana mereka semua?
"Itu Nan, semuanya sedang ada urusan. Tidak usah di pikirkan." Zaid menimpali. Asya tersenyum kikuk berada diposisi ini.
Nania hanya mengangguk memaklumi, Nania paham mungkin sedang ada sesuatu dari adiknya yang tidak dia ketahui, tetapi Nania yakin kalau temannya--Zaid mampu membantu adiknya untuk tetap bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Penghujung Doa Cinta {Terbit}
EspiritualKehidupan rumah tangga dalam balutan kebahagiaan adalah idaman semua orang. Namun, apakah semua orang mampu menjalani ujian dalam rumah tangga? Seperti Zaid dan Asya yang kini rumah tangga mereka di goyangkan dengan ujian, yaitu, kehilangan. Apa yan...