Netral:
ujar, ucap, kata, cetus, tutur, ungkap, tandas, tanya, sapa, panggil, pungkas, tegas, ajak, pinta.
Netral sebagai respons:
sahut, jawab, balas, terang, jelas, sela, tukas, potong
Ada emosi:
sindir, ejek, hina, cela, kelakar, canda
Emosi bernada tinggi:
teriak, jerit, raung, seru, sergah, murka
Emosi bernada rendah:
bisik, gumam, lirih
Tata Cara Menulis Dialog yang Benar
Tanda titik di akhir dialog
Contoh salah : "Aku yakin dia pemenangnya".
Contoh benar : "Aku yakin dia pemenangnya."
Tanda baca ditempatkan sebelum tanda kutip di akhir dialog.
Apabila diiringi narasi, maka ketentuannya seperti ini :
Contoh salah : "Dia memang sangat berbakat." menatap Bayu kagum.
Contoh benar : "Dia memang sangat berbakat." Menatap Bayu kagum.
Apa yang membedakannya? Huruf awal narasi. Yap. Huruf awal narasi harus di dahului oleh kapital.
Jika narasinya berada di awal, maka ketentuannya seperti ini :
Contoh salah : Andi tersenyum, "Kamu adalah sahabat terbaik."
Contoh benar : Andi tersenyum. "Kamu adalah sahabat terbaik."
Perbedaannya apa? Penggunaan tanda baca. Yup! Yang pertama kenapa salah? Kan, huruf awal dalam dialognya udah benar ... pakai kapital? Emang, sih. Tapi, penulis menggunakan tanda baca koma (,) yang seharusnya titik (.)
Penggunaan tanda koma di akhir dialog
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi kepenulisan
RandomHanya beberapa materi materi kepenulisan dari berbagai sumber.