WRITER BLOCK

634 38 0
                                    

Mengenal apa itu WRITER BLOCK dan cara mengatasinya

Writer's block menjadi masalah umum yang kerap melanda setiap penulis entah bagi penulis pemula maupun profesional. Kondisi ini terjadi ketika mengalami kebuntuan dalam melanjutkan tulisan baik itu di awal, di tengah atau di akhir pengerjaan. Pikiran seakan-akan terblokir, kehabisan ide, mungkin seperti ada kata-kata yang ingin dituliskan namun tiba-tiba mandek alias berhenti.

Penulis kenamaan dunia, J.K Rowling saja pernah mengalami writer's block ketika mengarang buku Harry Potter dan The Chamber of Secrets. Bahkan Dee Lestari juga pernah alami writer's block saat mengerjakan novelnya. Istilah writer's block pertama kali diperkenalkan oleh psikoanalisis Edmund Bergler sebagai "a neurotic inhibition of productivity in creative writers." Kelihatannnya sederhana, namun bagi penulis yang mengalaminya writer's block hal ini tidaklah pernah sederhana.

Maka, tidak perlu memaksakan diri untuk terus menulis. Writer's block secara tidak langsung memberikan sinyal bahwa otak terlalu penat dan penuh. Untuk itu, harus istirahat. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

1.Menyegarkan Pikiran dahulu

Seharian, jemarimu menari di atas keyboard laptop. Kedua matamu terpaku pada layar. Jenuh kemudian melanda sampai pada tahap kamu tidak bisa menumpahkan ide-idemu dalam tulisan. Nah, segarkan pikiran terlebih dahulu.

Sepele, namun akan memberikan efek yang relax. Lakukan kegiatan menyenangkan seperti berjalan-jalan mencari udara segar. Atau pergi ke tempat-tempat yang belum pernah kamu sambangi. Dan kamu juga bisa melakukan aktivitas menyenangkan lainnya

2.Mengendapkan tulisan Sementara waktu

Endapkan tulisanmu untuk sementara waktu. Jauhkan diri dari segala macam hal yang membuat kepalamu semakin riuh. Misalnya, mematikan televisi dan radio serta menutup seluruh akun media sosial.

Hal ini mungkin saja, bisa mengembalikan moodmu. Namun, jangan terlalu lama membiarkan tulisanmu terbengkalai. Beri batasan waktu agar tak malas untuk melanjutkan.

3.merombak Outline yang pernah di buat

Biasakan sebelum menulis kamu mempersiapkan outline (kerangka tulisan). Ketika writer's block menghampiri, kamu bisa menganalisa permasalahan apa yang membuat fokus menulismu terhenti. Hal ini, bisa dilakukan dengan membaca kembali outline, lalu coba merombak di bagian tertentu. Barangkali dengan ini, kamu akan menemukan ide baru untuk melanjutkan tulisanmu.

4. Mencari inspirasi dengan membaca buku

Inspirasi bisa datang darimana saja, seperti membaca buku. Kamu bisa melakukan ini. Orang tidak akan mahir dalam menulis jika ia tidak mulai membaca. Ada banyak inspirasi yang akan ditemukan dari membaca beberapa buku. Setidaknya, otakmu juga akan menyerap beberapa informasi.

5. Mencari tempat menulis yang nyaman

Ketika rasa jenuh hilang, carilah tempat ternyaman dan berbeda dari sebelumnya. Mungkin kamu melakukan aktivitas menulis di kamar. Sesekali, carilah tempat berbeda seperti di teras rumah yang dipenuhi banyak pepohonan. Atau, jika kamu suka minum kopi bisa berkunjung ke coffee shop sembari menyelesaikan tulisanmu.

6. Mencari waktu terbaik (golden time)

Setiap orang mempunyai waktu terbaiknya dalam menulis. Tidak ada yang sama. Tergantung dari bagaimana caranya memfokuskan diri pada aktivitas menulis secara maksimal. Ada orang yang nyaman menulis pada waktu-waktu prime time, atau saat malam hari sebelum tidur, dan ada orang yang nyaman pada waktu-waktu pagi setelah bangun tidur.

Selain itu, ada yang mampu menulis dalam keadaan bising/ramai. Namun, ada yang mampu menulis dalam keadaan sepi dan jauh dari ingar-bingar. Nah, kamu tinggal menganalisa tipikal menulismu seperti apa.

7. Menggali sebanyak-banyaknya informasi tentang topik yang ditulis melalui media sosial

Pexels/Tookapic
Writer's block akan memaksamu untuk menjelajah banyak informasi lagi dan lagi untuk kebutuhan tulisanmu. Maka dari itu, yang diperlukan adalah mencari topik serupa sebagai referensi. Media sosial bisa menjadi solusi. Kamu bisa menjelajah artikel-atikel yang tersebar di media sosial seperti twitter, line, facebook dsb. Atau bisa pula dengan membaca kolom komentar dari suatu postingan yang menjadi trending topic. Barangkali, ada bahan untuk menambal tulisanmu yang terhenti tersebut.

Materi kepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang