☄ Apa Itu Prosais?? ✒
Menurut KBBI :
pro·sa·is 1 a bersifat prosa; 2 a tidak mengungkapkan daya kreasi; boyak; menjemukan: jika puisi dibaca secara -- , puisi itu tidak memberikan daya evokasi; 3 n pengarang prosa
Puisi Prosais adalah sebuah puisi yang tidak ditulis dalam format larik atau baris, tapi lebih menggunakan paragraf.
Puisi prosais digunakan oleh seseorang untuk mengekspresikan pengalaman dan suasana batin yang sublim dengan nilai‑nilai rasa.
Misalnya: duka yang dalam, gairah cinta yang melimpah, semangat heroisme yang berkobar‑kobar, emosi keagamaan, pengalamah religius, dan sebagainya.
☄ Apa Saja Ciri - Ciri Dari Prosasi ✒
☆ Mengisahkan sebuah cerita dengan padat, padu ,dan indah melalui pililhan kata, larik, rima dan ritme.
☆ Argumen untuk puisi prosais menekankan perhatian yang tinggi terhadap bahasa dan penggunaan yang menonjol dari metafora.
☆ Puisi prosais dapat diidentifikasi terutama sebagai prosa untuk ketergantungan pada asosiasi dengan prosa naratif dan harapan presentasi tujuan dari kebenaran.
☄ Apa Perbedaan Prosa liris dan Prosais? ✒
Sekilas, puisi prosais sulit untuk dibedakan dengan prosa, mengingat bentuknya yang begitu mirip. Namun, sebetulnya keduanya bisa dibedakan secara sederhana, di mana perbedaan antara kedua karya sastra itu bisa dilihat dari dua aspek, yaitu penokohan dan juga alur/plot cerita. Pada puisi prosa, kehadiran tokoh dan juga alur sama sekali tidak ada di dalam karya sastra ini. Sementara itu, karya prosa seperti cerpen dean novel justru mempunyai kedua aspek tersebut dan malah menjadikan keduanya sebagai aspek utama dalam pembentukan suatu prosa.
Prosa liris seperti cerita yang tipografinya dibuat berbait atau disusun sedemikian rupa, tapi tetap punya unsur narasi. Sedangkan puisi prosais seperti puisi yang dibuat berkisah dan biasanya memiliki paragraf. Jadi puisi prosais adalah puisi yang tetap tersusun dari kata-kata puitis namun tipografinya berbentuk prosa yang berparagraf.
☄ Contoh Prosais ✒
Sejak itu Aku Tak Tahu
Karya: Candra MalikAku waktu yang kau tempuh untuk kemudian kau sangkal. Jejak perjalanan menuju yang telah lampau ternyata percuma kita jadikan penjuru. Perjumpaan yang kesekian lagi-lagi menegaskan perpisahan. Laki-laki macam aku tidak membutuhkan yang selain kehadiran. Kau boleh mempunyai seribu pertemuan dengan yang lain, aku tak melarang. Tapi yang di dadamu itu aku: sepi yang menunggu kau kecup dan seduhkan kopi.
Rindu terlalu jauh untuk mendekatkan kita. Menyayangimu serupa sajak yang tak mampu kutuliskan judul di atasnya. Kubaca berulang-ulang lalu kuhapus sejak tak kutemukan rasa selain bimbang dan guguran-guguran daunan. Terjerembab sendiri ke tanah karena letih dan menunggu angin.
Seenaknya kau melenggang dengan seluruh ingatan yang kau rampok dari akalku dan rindu yang kau rampas dari hatiku. Kini yang kupunya hanya lupa. Aku waktu yang kau tempuh hanya untuk kau sangkal. Terakhir kau di sini, aku sedang kau lelapkan lantas kau mengendap-endap pergi. Sejak itu aku tahu apakah kau padaku pernah mencintaiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi kepenulisan
RandomHanya beberapa materi materi kepenulisan dari berbagai sumber.