Lapangan SMA Angkasa kini ramai dengan murid yang memakai seragam berbeda-beda. Semua murid itu tampak khidmat mendengarkan amanat dari sang pembina apel pagi ini. Di depan, belakang juga sekeliling mereka juga terlihat beberapa siswa dengan almamater merah maroon khas OSIS SMA Angkasa. Bagi kalian yang paham, ini adalah hari pembukaan MOS SMA Angkasa. SMA swasta di wilayah Jakarta Selatan itu adalah satu dari 5 sekolah menengah atas favorit di Jakarta. Banyak yang ingin masuk ke SMA Angkasa ini, selain itu jalur masuknya juga ketat. Biaya bisa di bilang cukup mahal, tapi itu sepadan dengan fasilitas lengkap serta pelajaran yang diberikan kepada setiap siswanya. Tiap tahun SMA Angkasa selalu mencetak siswa terbaik di seluruh Jakarta dan Indonesia.
Sudah cukup membahas seputar SMA Angkasa, sekarang kita beralih ke gerombolan murid baru yang menuju ke kelas mereka. Gugus 4 atau lebih sering di sebut gugus Ken Arok. Untuk nama gugus pada tahun ajaran ini menggunakan nama-nama raja terdahulu. Jadi dari 7 gugus yang ada semuanya menggunakan nama para raja, seperti gugus Ken Arok ini. Dalam gugus ini terdiri atas 34 murid baru serta 2 kakak gugus, cowok dan cewek.
"Baiklah adik-adik! Sekarang kenalin nama kakak Andita Sekarwangi. Kalian bisa panggil Kak Dita atau Kak Sekar. Nah di sebelah kakak, namanya Sena Aryana, biasa dipanggil Kak Sena. Mulai hari ini sampai 3 hari ke depan, kami berdua akan membimbing dan menemani kalian mengenal Angkasa lebih dalam!" jelas Kak Dita panjang lebar yang disimak oleh sebagian murid baru di kelas itu. Sebagian lagi? Hanya pasang muka pura-pura mendengarkan.
Ya seperti itulah kegiatan MOS di SMA Angkasa. Tidak ada yang wah, tetap seperti kegiatan MOS pada umumnya. Tiga hari juga berlalu seperti angin lewat, tak dirasa sekarang sudah waktunya pengumuman jurusan dan kelas para murid baru.
"Sha, gue deg-deg an anjir. Gimana kalau gue masuk di kelas IPA? Kan nggak lucu!" ujar Ayla dengan tangan yang terus menengadah berdoa.
Sedangkan Shasha, cewek yang berjalan di sebelahnya hanya bisa terkekeh pelan melihat kelakuan absurd temannya yang satu ini.
"Ayla, Ayla. Kan lo sendiri yang bilang jawab soalnya waktu itu ngawur. Jadi bisa dijamin 100% lo gak bakal masuk kelas IPA. Jangankan masuk, para guru bahkan nggak berminat melirik nama lo waktu liat nilai ancur lo!" Ayla yang mendengar itu auto memukul bahu Shasha, tapi sialnya gadis berambut hitam legam sebahu itu bisa mengelak.
Ayla mendengus sebal sedangkan Shasha hanya tertawa melihat ekspresi sahabatnya itu.
"Lo mah jahat sama gue Sha. Berasa bego banget gue tau nggak?"
"Nggak tau, wlee!" tepat setelah menjulurkan lidahnya, Shasha langsung berlari meninggalkan Ayla yang siap mengamuk.
"Shasha bener-bener lo ya! Sini lo jangan kabur!"
Shasha terus saja berlari sambil melihat Ayla di belakang. Sesekali dia mengejek Ayla yang membuat gadis berambut sedikit ikal itu tambah kesal. Saking asyiknya mengejek Ayla, Shasha sampai tidak sadar kalau dia akan menabrak seseorang.
"Sha, awas belakang lo!" ucap Ayla sepersekian detik sebelum akhirnya Shasha jatuh menimpa seseorang.
"Aww!!!" pekik Shasha.
"Anjir! Turun dari atas gue bego!" ketus cowok yang ditimpa Shasha.
Dengan rasa malu bercampur kesal Shasha dengan susah payah menjauhkan tubuhnya dari tubuh cowok itu. Shasha sedikit meniup sikunya yang sakit karena tergores lantai tadi. Cowok itu juga sudah bangun dibantu dua teman di sampingnya. Ayla pun sudah berada di samping Shasha sejak kurang dari 1 menit yang lalu.
"Lo punya mata nggak sih?!" sewot cowok itu kesal.
"Punyalah! Lo nggak liat dua bola mata gue? Nih!" balas Shasha sama sewotnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [COMPLETED]
Teen FictionSaat rasamu berkembang tapi terhalang tali pertemanan? Kisah realita kehidupan remaja SMA, sukaduka dan pahitnya kehidupan. Drama pertemanan dan asmara menjadi satu dalam satu lingkup cerita. Kisah pertama dari Xavier Series Semoga suka 😊 Start: 4...