Sesuai janji yang diberikan Shasha kepada Ayla tadi siang di sekolah. Malam hari ini mereka berdua sudah siap meluncur ke Cafe Nala. Mereka berdua berangkat ke Cafe Nala pukul 19.00 menggunakan mobil Ayla. Tadi Ayla menjemput Shasha dahulu sebelum pergi ke cafe. Sesampainya di cafe, mereka berdua langsung disapa dengan baik oleh beberapa pelayan di cafe ini. Fyi, Cafe Nala ini adalah cafe milik kakak sepupu Shasha, Anala Putra. Seorang mahasiswa sekaligus pebisnis muda yang mempunyai berbagai cabang restoran dan cafe di seluruh pulau Jawa.
Meninggalkan fakta tadi, Shasha dan Ayla langsung menuju meja favorit mereka. Berada di pojokan dan bersebelahan dengan taman samping cafe. Shasha sangat suka tempat ini sejak dia pertama kali mengunjungi Cafe Nala ini. Tempatnya yang agak jauh dari keramaian pengunjung, terkesan tenang dengan pemandagan taman bunga yang indah. Sungguh menenangkan dan memanjakan mata. Shasha dan Ayla lantas duduk di tempat itu. Tapi mata mereka mengernyit heran sebab ada dua gelas Orange Juice yang masih cukup banyak. Tapi mereka tidak menghiraukannya dan menganggap itu adalah bekas pelanggan lain.
"Sumpah berasa lama banget gue nggak kesini! Btw, apa kabar oppa cogan lo itu?" tanya Ayla sambil tersenyum genit ke Shasha.
"Apaan deh? Plis ya Ay, Bang Nala udah punya cewek. Udah mau tunangan juga, mending lo cari yang lain deh," jawab Shasha acuh. Dia paham betul kalau sahabatnya ini naksir pada abang sepupunya itu. Padahal Nala sudah punya pasangan dan akan bertunangan akhir bulan nanti.
"Ya lo Sha, kan masih mau belum kejadian. Lagian cuma tunangan kan? Belum nikah. Kata pepatah sebelum janur kuning melengkung, masih ada cara untuk menikung!"
"Gila lo! Mending lo urusin si Diko aja deh daripada ngerusak hidup abang gue!"
"Lah, ngapain jadi ke Diko sih? Ogah banget gue sama tuh anak!"
"Dih, bilangnya aja ogah. Suka beneran gue ketawain lo!"
"Nggak akan ya, si Diko kan sukanya sama Claudia. Yang ada tuh lo, bilangnya aja benci sama Alan. Eh nggak taunya malah jadi suka, kemakan omongan sendiri kan?" ujar Ayla yang begitu menohok hati Shasha.
"Lo mah membuka luka kelam gue. Kan maunya have fun di sini, malah bikin gue keinget lagi kan!" ucap Shasha sambil mempoutkan bibirnya. Tapi bukannya merasa bersalah, Ayla malah tertawa.
"Ya lagian lo lucu sih. Makanya hati-hati sama omongan sendiri. Udalah, nggak usah moody gitu. Mending kita pesen makanan sekarang, let's enjoy this time!" setelah itu Ayla memanggil pelayan dan mulai memesan beberapa makanan.
Setelah memesan, mereka memutuskan untuk menggosip. Biasalah para cewek, kalau nggak selfi ya gosip. Di saat Ayla dan Shasha sedang asyik-asyiknya menggosip, tiba-tiba datang dua orang ke meja mereka. Mereka berdua adalah cowok dan cewek. Si cowok menegur Shasha dan Ayla pelan. Sontak saja kedua cewek yang sedang bergosip itu menghentikan obrolan mereka dan melihat ke arah dua orang yang berdiri di samping mereka. Dan betapa kagetnya mereka saat menyadari kalau cowok itu adalah Alan, dengan seorang cewek?
"Alan? Lo ngapain di sini? Sama?" tanya Ayla menggantung saat dia melihat cewek yang bersama Alan.
"Geisha? L, lo ngapain sama Alan di sini?" sambung Shasha melanjutkan pertanyaan Ayla.
Geisha, gadis itu hanya tersenyum kaku. Khas orang kepergok, "Ng, nggak ada apa-apa kok. Ya kan Lan? Kita cuma main aja ke sini!"
"Ah, iya! Iya bener, cuma main doang kok! Y, yaudah ya kita berdua pergi dulu!" ujar Alan setelahnya dia menggandeng tangan Geisha untuk pergi dari tempat itu.
Ayla dan Shasha diam mematung melihat pemandangan di depannya itu. Hati Shasha kembali sakit saat melihat Alan memegang tangan Geisha. Apalagi apa kata mereka tadi? Bermain? Berdua? Hah, ayolah Shasha jangan bersikap bodoh dengan tidak tahu apa maksud mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [COMPLETED]
Novela JuvenilSaat rasamu berkembang tapi terhalang tali pertemanan? Kisah realita kehidupan remaja SMA, sukaduka dan pahitnya kehidupan. Drama pertemanan dan asmara menjadi satu dalam satu lingkup cerita. Kisah pertama dari Xavier Series Semoga suka 😊 Start: 4...