Tiga Belas

58 8 0
                                    

SMA Angkasa hari ini sedang gempar-gemparnya. Bagaimana tidak, dalam kurun waktu yang tidak lama sudah ada dua kejadian besar. Yang pertama, saat cewek yang baru viral kemarin, Shasha, berangkat bareng seorang mahasiswa cowok yang sangat tampan. Kedua, peristiwa sejarah dimana seorang Chandra Bramasta, si kutub berjalan menggandeng dan membela seorang Noureen Falisha! Wah daebak! Jangan heran kalau mulai detik ini Shasha akan menjadi trending topic abadi di Angkasa.

"Sha? Are you okay?" tanya Chandra lembut menyadarkan Shasha yang melamun.

"Ha? Iya? Ada apa Chan?"

"Ck, lo nggak papa kan?"

"Eh? Iya nggak papa kok. Thank's ya udah mau nolong tadi!" ujar Shasha berterima kasih sambil memancarkan senyumnya.

Anehnya, Chandra merasa ada yang janggal dalam dirinya. Kenapa dia mendadak melambung tinggi saat Shasha tersenyum? Serasa ada kesenangan tersendiri saat melihatnya? Tak mau terlihat aneh, Chandra buru-buru mengalihkan pandangannya.

"Lo kenapa, Chan?"

"Eh? Nggak kok, i'm okay. Oh ya, lo jangan dengerin!"

"Ha? Jangan dengerin apa? Yang jelas kenapa kalau ngomong!"

"Jangan dengerin ucapan mereka. Jangan masukin hati!"

"Oh itu. Nggak kok tenang aja. Gue udah terbiasa sama semua ini!" ucap Shasha lalu sedetik setelahnya dia merutuki mulut bocornya ini.

"Hah? Maksud?" tanya Chandra heran dengan ucapan Shasha barusan.

"Eh? Nggak kok. Maksudnya itu, gue udah tahan banting sama kek gini. Mau mereka ngomong apa, nggak bakal gue dengerin! Hehe, iya. Itu maksudnya," elak Shasha lalu dia buru-buru pamit ke kelas agar Chandra tidak semakin curiga.

Selama perjalanan ke kelas, sebenarnya banyak yang masih memandang sinis ke Shasha. Bahkan sesekali ada yang memakinya. Tapi gadis itu seakan tak peduli. Dia sibuk merutuki dirinya setelah hampir keceplosan tadi. Hampir saja Shasha menceritakan masa kelamnya kepada orang lain. Tidak ada yang tahu masa lalunya yang buruk di SMA nya ini. Masa kelamnya semasa duduk di bangku SMP. Tak ada, bahkan Diko yang satu almamater dengannya dulu. Bahkan Ayla yang notabene adalah sahabatnya sendiri. Shasha tidak mau mengenang masa lalu itu lagi. Dia hanya ingin menjalani masa bahagianya sekarang.

~♥~

Sesampainya di kelas, Shasha langsung duduk di bangkunya. Ayla belum datang, begitu pun Alan dan Diko. Segera Shasha menyibukkan diri dengan membaca novel yang dia pinjam dari perpustakaan sekolah kemarin. Kenapa? Karena Shasha tidak ingin mendengar ataupun melihat tatapan tidak suka yang dilayangkan teman sekelasnya. Oh ayolah, kejadian itu baru terjadi beberapa menit yang lalu dan responnya sudah begini.

"Astaga Sha! Ini berita apaan sih tentang lo?!" tanya Ayla panik begitu masuk ke dalam kelas.

Shasha langsung menengadahkan kepalanya menatap Ayla di depannya. Shasha hanya tersenyum dan menyuruh Ayla duduk dulu. Tapi setelah Ayla duduk pun, Shasha tidak membuka suara.

"Sha, gue tanya sama lo. Ini berita darimana sih? Hoax banget tau nggak?" tanys Ayla sekali lagi seraya memutar badan Shasha agar menatap ke arahnya. Saat itu pula ketiga cowok Most Wanted masuk ke kelas, siapa lagi kalau bukan Alan dkk.

Diko yang memang kepo langsung saja menghampiri kedua gadis itu. Chandra yang penasaran sedikit, juga ikut. Alan? Dia sebenarnya enggan, tapi keburu ditarik oleh Diko.

FRIENDZONE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang