Chandra berjalan dengan langkah cepat menuju sebuah bangunan kosong. Bangunan itu bukanlah bangunan tua. Malahan bangunan itu lebih terlihat seperti mansion. Dengan luas tanah hampir mencapai 4 hektar dan bangunan rumah menjulang setinggi 3 lantai. Itu adalah markas Xavier. Geng motor yang terkenal di seluruh wilayah Jabodetabek, bahkan sampai wilayah Jawa Barat. Tapi tenang, Xavier bukanlah tipe geng ugal-ugalan yang suka meresahkan masyarakat. Mereka malahan suka membantu masyarakat. Mereka bagaikan penolong kedua setelah pihak kepolisian.
Oke kembali lagi ke Chandra. Cowok itu membuka pintu besar utama. Kakinya ia langkahkan menuju ruangan yang biasa dianggap ruang berkumpul. Di ruangan itu juga ada beberapa cowok seumuran Chandra. Chandra mendekati mereka lantas duduk di sofa.
"Wess! Si boss udah dateng nih!" ujar salah seorang cowok yang tengah memakan keripik pisang.
"Ada apaan lo dateng ke sini Chan? Masih ingat tempat ini loh?" tanya cowok yang lain dengan nada menyindir.
"Sirik aja lo Nath! Bukannya bagus si Chandra ke sini," ucap cowok yang sekarang sudah duduk di sebelah Chandra.
Cowok yang di panggil 'Nath' tadi hanya mendengus sebal, lantas kembali melanjutkan aktivitasnya. Main PS.
"Ada apaan lo ke sini? Ada masalah?" tanya cowok yang tadi membela Chandra.
"Hmm."
"Elah Chan, tuh mulut belum lo bayar kontrakannya? Irit amat mau ngomong!" celetuk cowok yang bermain PS bersama seseorang yang dipanggil 'Nath' tadi.
"Nyahut aja lo kek bajaj! Mending diem aja, saudara Keano Putra yang terjelek!"
"Bangsat lo Ja! Kalau gue jelek nggak mungkin gue punya mantan lebih dari lima belas!" bela Kean tidak terima.
"Itu mah lo ngoleksi babi! Cowok tuh ngoleksi miniatur kek, motor kek. Lah elo ngoleksi mantan!"
"Bodoamat ye kan? Emang kaya lo? Tuan Raja Ramadhan yang jomblo sejak lahir?" ejek Kean balik membuat Raja hanya menatapnya tajam.
"Bacot anjing!" umpat Chandra tak tahan lagi mendengar adu bacot Raja dan Kean.
"Mampus lo, si Chandra ngamuk!"
"Diem lo Nathan! Bacot!"
"Lo semua diem!" bentak Chandra membuat beberapa cowok yang ada di situ diam seketika.
"Lo kenapa?" tanya seorang cowok yang datang dari arah dapur sambil membawa dua cangkir kopi.
Chandra menoleh ke arah cowok itu. Altarra Madava. Cowok dingin yang entah kenapa selalu bisa menenangkan emosi Chandra. Tarra memberi kode kepada Chandra untuk mengikutinya. Chandra hanya diam lantas beranjak dari duduknya untuk mengikuti Tarra.
"Gila aja sih, si Chandra langsung nurut gitu ke Tarra," Ujar cowok yang memakan keripik pisang tadi.
"Ya nggak aneh si Man, kulkas ketemu kutub. Udahlah klop!" balas Nathan lantas di lempari bantal oleh Raja.
"Sakit Raja goblok!"
"Ya lo lebih goblok! Tarra sama Chandra denger, abis lo!" tegur Raja membuat Nathan mendengus kesal.
"Udahlah, capek gue liat kalian semua adu bacot daritadi. Mending akang Manu ngambil keripik lagi di dapur. Bye!" pamit Manu membuat ketiga temannya menatap jijik.
~♥~
Hening. Mungkin pantas untuk mendeskripsikan keadaan antara Tarra dan Chandra saat ini. Saat beberapa saat lalu mereka tiba di balkon kamar milik Chandra di lantai dua ini, tidak ada satupun dari mereka yang membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [COMPLETED]
Fiksi RemajaSaat rasamu berkembang tapi terhalang tali pertemanan? Kisah realita kehidupan remaja SMA, sukaduka dan pahitnya kehidupan. Drama pertemanan dan asmara menjadi satu dalam satu lingkup cerita. Kisah pertama dari Xavier Series Semoga suka 😊 Start: 4...