Budayakan vote sebelum berselancar di dunia ceritaku 😊
~♥~
Alan dan keempat sahabatnya kini sedang asyik menguping percakapan di ruang BK. Melihat Karen dan Rika yang dimarahi habis-habisan oleh Bu Andini. Bahkan Mr. Rama yang merupakan kepala sekolah sekaligus pemilik yayasan. Kelakuan keduanya benar-benar mencontreng nama baik sekolah.
"Kalian itu punya etika tidak?! Kalian punya otak tidak?! Bisa tidak kalian berpikir dulu sebelum bertindak?! Pernah kalian berpikir kalau apa yang kalian lakukan itu bisa merusak nama sekolah? Pernah atau tidak?! JAWAB!" bentak Mr. Rama membuat Karen dan Rika terkejut, bahkan Shasha dan lainnya yang berada di luar juga terkejut.
"Ma, maaf Mr. Kami, mengaku salah!" lirih Karen dengan nada tercekat. Rika malah sudah meneteskan air matanya sejak tadi.
Mr. Rama masih menatap mereka tajam lantas mengusap kasar rambutnya yang mulai memutih.
"Mulai senin besok sampai dua minggu ke depan, kalian saya skors! Renungkan kesalahan kalian selama dua minggu itu!" titah Mr. Rama.
Karen dan Rika terkejut mendengarnya. Lima murid yang di luar ruang BK juga terkejut. Tak disangka ternyata mereka betul-betul mendapat skorsing.
"Ta, tapi Mr. Dua minggu ke depan kan ujian kenaikan kelas Mr. Bagaimana kami bisa di skors? Kami harus ikut ujian itu!" tolak Rika tak terima, begitu pun Karen.
"Kalian kerjakan dari rumah! Nanti akan ada pengawas yang mendatangi rumah kalian untuk menjaga. Tidak ada yang perlu ditanyakan lagi, saya permisi!" tepat setelah mengatakan itu Mr. Rama langsung berjalan keluar.
Di luar Alan dan yang lain langsung pura-pura melakukan kegiatan apapun. Mereka tidak mau ambil resiko kalau ketahuan menguping. Bisa-bisa mereka ikutan kena skorsing.
"Ah udah deh, kita ke kantin aja. Jadi takut gue kelamaan di sini," ajak Ayla yang langsung disetujui empat orang yang lain.
"Iya, kalau sampai ketahuan bisa-bisa kita juga kena skorsing! Yuk ah ke kantin. Chandra yang traktir!" ujar Diko yang langsung mendapat tepukan keras di bahunya.
"Aw! Sakit bego!" ringis Diko seraya menatap Chandra tajam, yang ditatap? Malah menatap Diko lebih tajam lagi.
"Ih, udah nggak usah ribut. Ayo ke kantin, gue yang traktir. Itung-itung buat rasa terima kasih gue!" ucap Shasha yang membuat Ayla dan Diko kegirangan.
Akhirnya mereka berlima pergi ke kantin, meninggalkan Karen dan Rika yang masih tertahan di ruang BK.
"Kalian laksakan saja tugas kalian! Jangan lupa berdoa, semoga saja saat sidang kenaikan kelas nanti kalian tidak tinggal kelas!" ujar Bu Andini membuat Karen dan Rika saling tatap.
"Sudah sana keluar! Oh ya, jangan lupa minta maaf sama Shasha dan semua orang yang sudah kalian bully! Paham?"
"Paham Bu!"
Karen dan Rika langsung keluar dari ruangan neraka itu. Rika mengusap air matanya kasar, sedangkan Karen memejamkan mata mencoba mengontrol emosinya.
"Gue nggak bisa tinggal diem. Kita nggak bisa tinggal diem Rik!" tukas Karen penuh emosi.
"Lo pikir gue bakal diem aja gitu setelah diperlakukan kaya gini? Mereka semua harus mendapat balasannya! Tapi nggak sekarang Ren, gue nggak mau terlalu ambil resiko. Kita pikirin ini nanti. Udahlah gue mau pulang aja! Toh kita udah di skors kan? Anggap aja masa skors kita dimulai dari sekarang."
Karen terdiam sebentar lalu mengiyakan ucapan Rika. Akhirnya mereka betulan pulang ke rumah. Saat ditanya satpam di depan gerbang pun mereka berkata jika sedang kena skorsing. Alhasil satpam mengijinkan dan mereka bisa keluar dari SMA Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [COMPLETED]
Teen FictionSaat rasamu berkembang tapi terhalang tali pertemanan? Kisah realita kehidupan remaja SMA, sukaduka dan pahitnya kehidupan. Drama pertemanan dan asmara menjadi satu dalam satu lingkup cerita. Kisah pertama dari Xavier Series Semoga suka 😊 Start: 4...