•Budidayakan klik tombol bintang dahulu•
•setelah itu baca ceritanya, semoga suka•****
Pusing... Mengapa semua nya serba kayu lama, aduh... Mengapa semuanya berbayang? Gue ingin mengusap mata tetapi tak bisa gue angkat, apa ini? Perasaan tadi... Oh iya tadi gue diculik.
Semakin lama penglihatan gue menjelas, gue mendengar ada suara langkah, suara langkah yang terdengar seperti seorang yang sedang memakai sepatu kerja, semakin lama semakin dekat, gue hanya bisa diam karna saat ini gue sedang diikat di tiang kayu tangan gue diikat di belakang dan itu membuat gue susah ditambah lagi mulut gue di lakban tapi gue diikatnya sambil sedang duduk bukan berdiri.
"Yang nyulik ini goblok ya? Gampang lepas ini, untung gue bawa gunting kuku setiap saat, hehe." Sambil tersenyum.
Gue ngambil kesempatan sebelum orang itu datang, gue ngorbanin kesakitan tangan dan badan gue supaya bisa jatuhin gunting kuku dari kantong rok gue, tapi gak jatuh-jatuh sekarang gue berusaha deketin badan gue ke tangan yang tengah diikat di tiang yang lebarnya berukuran sedang lah.
gue berusaha deketin kantong gue sama tangan gue, mungkin kini tangan gue sudah memerah, dikit lagi tangan gue masuk ke kantong rok sambil mata mengamati pintu yang tepat berada jauh di depan gue.
Tiba-tiba munculah seorang berjas dengan sepatu yang sudah gue perkirakan, gue perbaikin posisi gue supaya dia tidak mengira gue lagi ngapain.
Entah mengapa gue merasa sedih
Entah mengapa waktu berhenti
Mengapa mengapa harus dia
Apa emang masa lalu tidak bisa lepas?
Rasanya sakit ketika dia memandangi gue dengan penuh tatapan keingin tahuan dari muka gue ini."Kalau bukan anak kandung, kenapa kamu hanya mirip dengan ibu mu?"
Rasa sakit, sakit... Dengan kata lain dia tidak menganggap gue sebagai anaknya.
"Ternyata susah juga ya menangkap mu."
Kata demi kata yang dia ucapkan, entah mengapa hati merasa berdegup kencang, bukan, bukan karna takut, apa karna rindu? Apa ini? Kenapa aku rindu dengan orang jahat seperti dia, orang macam apa dia, dia ayah gue tapi kenapa dia menganggap gue anak haram dan sebagainya, menyebalkan.
Gue berusaha untuk menjawab perkataannya meskipun mulut gue sedang di lakban.
"Mau ngomong? Oke saya kabulkan, lagi pula ini hari terakhir mu, mungkin ada pesan yang ingin kamu sampaikan meskipun gak akan saya kabulkan," ucap Marcus yang membukakan lakban dari mulut Dira.
"Saya menghormati mu sebagai orang yang lebih tua, tapi apa salah saya, say a tidak tahu apa salah saya, kau yang tiba tiba main pukul tangan, membentak saat waktu kecil, saya dari dulu berpikir apa salah saya, saya sewaktu kecil bertanya ke kakak, tapi kakak jawab apa, dia hanya bilang 'tenang lah, ini hanya kesalah pahaman kecil saja' apa ini yang dinamakan kesalahpahaman kecil yang sampai sekarang masih terjadi?"
Ucap gue dengan penuh emosi yang menggebu-gebu."Kamu mau tau apa salah mu? Memang kamu tidak salah tapi kamu bukan anak saya dan kamu ngerti maksudnya kan? Dan saya gak suka kalau kamu hidup sebagai anak dari istri saya tetapi bukan anak saya daripada kamu nyusahin orang lain daripada kamu tinggal sama saya lagi yang muak liat wajah kamu, mending saya akhiri saja."
![](https://img.wattpad.com/cover/149293881-288-k937483.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secrets Of Cupu
Teen Fiction[COMPLETED] Belum di REVISI Cover by: @ziaahfazh Dira, seorang gadis yang berubah menjadi cupu untuk menemukan teman yang tidak memandang fisik, sekaligus menemukan cinta yang ia dambakan, yang bisa melindunginya dari masa lalunya. Cinta yang susah...