60. Rasa Sedih Tak menampung

1.4K 83 21
                                    

•Budidayakan vote terlebih dahulu•
•Enjoy reading gays•

Rasa sedih itu muncul
Bukan karna kau meninggalkan ku
Bukan juga karna kau benci ku
Tapi rasa sedih itu muncul
Karna aku memiliki kenangan yang indah dengannya.

-Reyhan

Jangan lupa klik tombol bintang

****
Setelah hatinya merasa tenang, sudah mengeluarkan isi hatinya, rasa sedih yang sudah lama ia tak rasakan karna seseorang, bayangan dulu membuatnya kini harus tegar, kuat, dan menerima kenyataan.

Gibran, Kayla, dan Shela. Setelah mereka lulus dari SMA sedangkan Shela pindah sekolah di SMA yang Reyhan juga tidak tahu dimana. Mereka hilang tanpa kabar, setau Reyhan, Gibran masih menjadi model, tapi tidak pernah kontakan dengannya. Semuanya penuh dengan kesepian.

tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat pikiran Reyhan menjadi buyar

"Siapa?" Tanya Reyhan sambil memasukkan kembali surat yang berada di pelukannya lalu memasukkan kembali surat tersebut ke dalam lemari tersebut dan menutupnya.

"Ini saya pak, lapor pak, bapak sebentar lagi ada rapat, mereka sudah datang." Saut sekertarisnya yang berada di luar ruangan direktur.

"Saya segera kesana," ucap Reyhan sambil mengelap air mata yang berada di wajahnya, lalu mengambil dokumen yang akan dia pakai untuk rapat tersebut.

Rapat berlangsung dengan lancar, dengan hasil yang seperti biasa yaitu memuaskan, Reyhan kembali lagi ke ruangannya untuk menaruh dokumen rapat tersebut diikuti dengan sekertaris nya.

Memasuki ruangannya, ternyata di sana terlihat seseorang yang sedang duduk di ruangan direktur, saat orang tersebut mebalikan wajahnya ke arah Reyhan.

Reyhan bingung mengapa dia kesini, ada kepentingan apa?

"Selamat siang pak presdir, saya permisi ya pak," ucap sekertaris Reyhan yang mengundurkan dirinya, dia mengerti tentang situasinya sekarang.

"Ada apa pak presdir datang kemari?" Tanya Reyhan sambil membereskan berkas-berkas.

"Hey Rey... Kita di sini hanya berdua, kenapa masih saja ngomong sama ayah kamu sendiri seperti orang asing saja," ucap Gaza yang merindukan anaknya yang memanggil "Ayah" semenjak kejadian itu, diri Reyhan berubah sangat drastis.

"Saya sibuk." Dengan dinginnya Reyhan berkata kepada Gaza, masih berurusan dengan berkas dan hidup yang membosankan ini.

"Ternyata kamu masih ingat dengan dia ya, ayah kira kamu udah ngelupain dia," ucap Gaza sambil memegang sebuah foto di tangannya.

"Dia?" Reyhan memberhentikan membereskan berkas-berkas tadi, penasaran dengan apa yang mau pak presdir katakan.

"Iya, anak itu, Dira." Sambil meletakkan foto kebersamaan Reyhan dan Dira itu di meja, terlihat Reyhan yang sedang memakai baju sepak bola sewaktu SMA dan di sampingnya ada Dira

Reyhan melirik apa yang pak presdir taruh ke meja itu, ternyata foto saat dirinya tak sengaja bertemu Dira sewaktu di sekolah.

The Secrets Of CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang