59. Pergi

1.1K 64 21
                                    

Peringatan!! Lebih baik klik bintang dulu ya Readers hehe:)

Kalau saja semua manusia tau
Tau kapan mereka mati
Apakah mereka akan berani
Berani untuk mengungkapkan perasaan
Aku?

****
Marcus membuka map yang diberikan oleh Yuna, ia membaca dan ternyata benar. Hasil dari tes DNA tersebut 100% cocok.

Betapa terkejutnya Marcus membaca map ini, membelalakkan matanya, tak percaya apa yang dia baca tapi ini begitu nyata.

"Apa yang telah ku lakukan?" Gumam Marcus yang benar-benar heran dengan apa yang telah dia perbuat.

Tangannya gemetar, hati bergejolak cepat, hati berkata, "apa yang telah ku lakukan?," Masih diam di tempat, tak percaya.

"Yah, kenapa yah? Apa yang ada di pikiran ayah? Sampai melakukan hal keji tersebut yah?" Ucap Yuna yang emosi mendatar dengan menekankan tiap katanya, lalu melanjutkan ucapannya, "Yah... Mama pasti sedih melihat ayah kaya gini... Kenapa yah? Mama udah berkali-kali bilang, kalau mama gak pernah ngelakuin hal itu... Tapi ayah selalu keras kepala... Mama berjuang sendiri, mama rela ninggalin aku demi merawat anak yang malang itu..." Isak tangis Yuna tak terbendungi lagi mengingat kejadian masa lalu yang begitu hancur.

"Maaf." Hanya itu yang di keluarkan dari mulut Marcus, "Maaf." Entah lah menurut Yuna kata tersebut tidak ada artinya karna sudah terjadi.

"Yah... Kata maaf itu jan di ucapin di hadapan Yuna yah... Ucapin di hadapan Dira yah..."

Kata tersebut membuat Marcus meneteskan air matanya satu demi satu.

"Baiklah, ayah sangat bersalah, ayah akan bertanggung jawab atas kejadian ini, ayah tidak mau lagi mengganggu kehidupan Dira, ayah malu untuk bertemunya," sambil mengernyitkan dahinya.

****

Di sisi lain, kini Hendrik , Jasmin, dan Kayla pergi menuju ruangan operasi, melihat keadaan Dira sekarang, mereka ke RS di beri share location ke meraka, dan sedangkan Kayla sebelum mendapat kabar bahwa Dira sedang mengalami kecelakaan, dia ke rumah Dira untuk mengadakan ulang tahunnya di bantu dengan orang tuanya Dira, Kayla gak nyangka bakalan ada kejadian seperti ini.

Sebelum dia kehilangan kelebihannya itu, sebenarnya Kayla hanya bisa melihat hal hal kedepannya tetapi dengan waktu yang 2 hari ataupun 3 hari yang akan mendatang, tetapi kini dia telah kehilangan kelebihannya sehingga tidak bisa mencegah kejadian ini, hati Kayla merasa bersalah, bukan hanya dia saja yang merasakannya.

Reyhan, Jasmin, Hendrik, Shela, Kayla, Gibran, Marcus, Yuna, dan orang yang melihat dan mendengar kejadian yang sudah terjadi oleh Dira, semua merasa bersalah sekali, apalagi dengan Reyhan, dia berpikir bahwa ini salahnya,"mengapa bukan gue aja yang di tembak, kenapa lu harus mengorbankan diri lu buat nyelamatin gue, gue emang gak becus untuk membuat lu bahagia, gue ga guna." Itu lah yang dia gumam kan di depan ruang operasi sambil menjambak rambutnya sendiri, dengan badan yang tak berhenti bergetar, dengan terus berdoa agar Dira bisa selamat.

"Ku mohon Dir, bertahan lah, gue janji, janji akan melindungi lu... Ga apa apa lu mau ngusilin gue separah apa pun, yang penting lu gak pergi dari gue, cukup itu saja," Reyhan.

Tak lama kemudian... Hendrik, Jasmin, dan Kayla sampai di ruang operasi, Hendrik melihat Reyhan yang benar benar khawatir, dengan baju yang bernoda darah, tadinya Hendrik ingin langsung bertanya dengan suara keras, tetapi melihat situasi sekarang, Hendrik menanyakan Shela apa yang sudah terjadi, dan Shela pun menceritakan apa yang dia lihat.

Hendrik mendengar cerita tersebut terkejut, ya sewaktu ingin mengangkat Dira, Hendrik tau latar belakangnya dan kenapa dia bisa masuk ke panti asuhan. Hendrik tak menyangka bila kejadiannya akan menjadi seperti ini, hatinya merasa bersalah sekali, Dira sudah dianggap seperti anak kandungnya tapi Hendrik tidak bisa melindunginya, rasanya gagal menjadi ayah, meskipun begitu Hendrik menatap Reyhan, lalu ia pun pergi.

The Secrets Of CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang