51. Bersembunyi

2K 115 10
                                    

Lindungi, apa yang aku anggap berharga
Melepaskan, apa yang aku anggap sudah tidak bernilai

****

"Cepat kejar mereka!! Tuh anak muda larinya kencang banget dah, udah tau gueudah tua ngapain coba maen kejar-kejaran," ucap salah satu orang suruhan Marcus (bapak kandung Dira) yang tengah berlari mengejar Reyhan dan Dira.

"Dira cepat lewat sini," ucap Reyhan yang dianggap sudah jauh dari orang yang mengejar Dira, Reyhan pun bersembunyi dibalik pohon yang batangnya bisa menutupi mereka berdua, sedangkan Dira mengikuti perintah dari Reyhan.

Terdengar suara kaki yang mulai mendekat ke arah Dira dan Reyhan.

"Aduh mereka kemana? Cepat kesana, keburu mereka ketemu jalan keluar," ucap pemimpinnya yang pergi lurus dibalik pohon mereka berdua.

"Situasi apa ini? Reyhan ngapa coba ish, risih" batin Dira, bagaimana gak risih, badan gue aja dipeluk sama Reyhan supaya gue diem dan juga biar gak kelihatan.

"Ikut gue," ucap Reyhan sambil kembali ke arah balik.

"Tapi kalau kita ambil motor, kayanya bakal dijaga deh motor itu," ucap Dira sambil berlari dan digenggam tangannya oleh Reyhan.

"Lu diam aja."

"Nih anak ngapasi cuek banget sama gue hari ini."

****

"Aduh, kalau berhenti jangan tiba-tiba dong," ucap Dira sambil mengelus-elus dahinya yang terbentur dengan punggung Reyhan.

"Loh Reyhan? Lu lagi ngapain?" tanya Dira yang penasaran tentang apa yang Reyhan lakukan dengan pohon besar di depannya.

"Lah kok, sumpah Reyhan ini canggih banget!!" seru gue yang melihat Reyhan mengetik kode dari pohon tersebut dan tiba-tiba kebukalah dari batang pohon tersebut seperti lift.

"Suara apa itu, cepat cari disana!!" seru orang-orang yang sedang mencari Dira.

"Cepat masuk Dir," kata Reyhan dengan buru-buru.

Dira dan Reyhan pun dengan cepat memasuki pohon tersebut, lalu Reyhan menekan tombol hijau di dalam, dan lift tersebut tertutup lagi palingan kalau sudah dilihat dari luar akan nampak seperti pohon besar yang berada ditaman itu.

Lift yang menumpang kami pun turun, tak berapa lama lift itu terbuka dan menampakan sebuah tempat tamu kecil beserta 3 pintu yang entah ada apa di dalamnya.

"Keren... Ini tempat apa Rey?" tanya Dira dengan mata yang bersinar-sinar.

"Gue heran sama lu Dir? Padahal lu pengin ditangkap sama suruhan Ayah lu, tapi kenapa lu setenang ini si?!" ucap kesal Reyhan yang sedari tadi mendengar ucapan Dira yang tidak ada takutnya sama sekali seperti tidak ada masalah yang terjadi.

Gue lihat Dira yang tadinya wajahnya tidak ada beban entah mengapa raut wajahnya tiba-tiba berubah menjadi sedih dan menundukkan kepalanya.

"Gue gak tau Rey, rasanya tuh gue pasrah kalau mereka bawa gue ke Ayah, meskipun ada rasa takut, tapi bila ngelawan sama orang tua kan rasanya kaya gue anak durhaka gitu kan," jelas Dira sambil menundukkan kepalanya dan tidak merasa bahwa dia meneteskan air matanya.

The Secrets Of CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang