54. Konflik

1.8K 102 3
                                    

Budidayakan klik bintang, karena gratis
•Baru baca tanpa dipungut biaya hehe•

Cewek cantik banyak
Tinggal pilih aja
Kelar kan.
Tapi malah minta lebih
Mau yang mulus lah, putih lah, shaliha lah
Bulshit!!!

****

"Reyhan! Bangun!!l Dasar kebo! Kebo! Bangun! Katanya mau pulang! Kasihan nanti si Gibran nungguin!" ucap Dira dengan suara lantang sambil menggebrak pintu kamar Reyhan, untung saja kata Reyhan ini rumah kedap suara.

"Aish.. Iya iya, ini gue dah bangun," jawabnya dengan kesal karena berisik.

"Jangan cuma ngomong, keluar dong!" seru Dira yang kesal karena ingin cepat pulang, karena rindu ama makanan rumah.

"Berisik banget," ucap Reyhan yang membuka pintu sambil mengumpulkan nyawanya.

"Ayo bentar lagi jam 6, kasihan Gibran nanti nunggunya kelamaan dong," jelas Dira kepada Reyhan yang mukanya kusut.

"Masih aja peduli ama Gibran." dengan nada cemburu.

"Aish, gak sadar diri banget lu, udah minta tolong malah bikin susah orang, udah ayo," sambil menarik pergelangan Reyhan menuju keluar, tetapi Reyhan menepis tangan Dira.

"Mending lu aja yang pergi sana bareng Gibran, biarin gue di sini aja," dengan ucapan dingin.

"Lu kenapa si Rey?" tanya Dira yang tidak tahu mengapa Reyhan bersikap dingin kepadanya, apakah karena dia terlalu keras membangunkan tidurnya?

"Udah sana gih buruan, gue tau lu gak betah kan di rumah ini, lu juga pengin cepet cepet pergi kan, kayanya lu benci ya ama gue sampai lu gak betah berdua ama gue, ya kan Dir? Lu lebih peduli Gibran dari pada gue kan, iya lah Gibran kan lebih istimewa dari pada gue," entah mengapa Reyhan mengeluarkan semua keluh kesahnya, dari tadi malam, Dira ingin sekali cepat-cepat pulang.

"Bu.. Bukan gitu Rey, gue mau cepat-cepat pulang karena takut keluarga gue yang kena masalahnya, gue gak mau mereka dalam masalah apalagi itu adalah masalah pribadi gue Rey, dan juga soal Gibran, dia itu sahabat gue Rey, kalau lu bikin dia seperti dimainkan gue gak terima Rey, apa lagi di sini masih gak ada jaringan jadi gak bisa ngabarin dia," jelas Dira yang terus terang, membuat Reyhan kecewa, dipikiran Reyhan hanya satu 'jadi Dira menganggap gue tuh apa?'

"Oh.. Oke... Ya udah mending lu langsung ketemu sama sahabat lu sana," ucap nya dengan ketus.

"Lagi pula dia juga calon adik gue dan dia calon adik ipar gue," ucap Dira sambil tersenyum.

"Hah? Maksud lu Dir?"

"Diam-diam Shela sama Gibran udah jadian, tapi mereka jadian sembunyi-sembunyi, kan curang itu," ucap Dira yang diam-diam membuat tenang hati Reyhan, mungkin, tapi dicoba aja dulu, tapi memang benaran kalau Gibran diam-diam pacaran sama Shela.

"Bohong.. Kenapa Gibran masih perhatian sama lu lebih dari sahabat," ucap Reyhan.

"Perhatian lebih dari sahabat? Contohnya?"

"Buktinya kemarin.." ucap Reyhan yang tiba-tiba berpikir contohnya.

"Tunggu, gue mau nanya, emang si Gibran tau kalau lu punya masalah sama ayah kandung lu?" tanya Reyhan yang mengingat kejadian kemarin.

The Secrets Of CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang