Seorang wanita dan pria sedang berada di sebuah Star Cafe. Mereka adalah Alesha dan Fikri. Mungkin yang Raina tau mereka hanya memiliki hubungan pertemanan sesama bisnis, namun nyatanya tanpa sepengetahuan Raina mereka memiliki hubungan yang lebih dari itu.
Alesha sengaja tidak memberi tau anak-anaknya tentang hubungannya dengan Fikri karena menunggu waktu yang pas untuk memberi tahunya.
"Mas, apa anak kamu ngerestuin hubungan kita ini?" tanya Alesha kepada Fikri. Fikri juga memiliki status sama seperti Alesha. Ia ditinggal mati oleh istrinya sejak sembilan tahun yang lalu dan meninggalkan satu orang anak perempuan yang sekarang diurus seorang diri oleh Fikri.
"Kamu tenang aja, anak aku pasti ngerestuin hubungan ini. Kembali lagi ke kamu, apa anak kamu juga akan merestui hubungan kita?" tanya Fikri menatap lekat wajah Alesha dan menggenggam kedua tangan Alesha. Alesha terdiam untuk beberapa saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Fikri barusan. Sosok kedua anaknya terlintas di kepalanya. Tapi ia yakin mereka akan merestui hubungannya dengan Fikri, karena mereka juga pasti merindukan sosok papa yang telah lama pergi.
Alesha mengangguk setelah beberapa detik terdiam hening di antara mereka. "Anakku pasti ngerestuin hubungan kita mas"
"Aku akan secepatnya ngasih tau mereka tentang hubungan kita," lanjutnya mengembangkan senyumannya kepada Fikri. Fikri hanya mengangguk dan tersenyum kecil memalingkan pandangannya dari wajah Alesha.
☕☕☕
"Assalamu'alaikum," ucap seorang pemuda tinggi putih berseragam sekolah dan masuk ke dalam rumah bercat putih yang sederhana namun bersih dan masih asri dengan tanaman di depannya.
"Waalaikumsalam," balas seorang wanita berhijab yang diperkirakan umurnya empat puluh tahunan setelah melihat kedatangan seorang pria yang menciup tangannya.
"Oh ya, Nak, tadi Ibu beresin kamar kamu soalnya berantakan banget dan gak sengaja Ibu lihat ada jepit rambut di laci meja kamu. Itu punya siapa?" tanya Ibu itu penasaran.
"Oh, itu punya temen Daniel, Bu. Daniel lupa belum ngembaliin," jawabnya jujur. Memang benar, ia lupa mengembalikannya setelah beberapa hari yang lalu ia menemukannya di toko buku waktu itu.
Dia mengangguk, "Kirain ibu itu punya pacar kamu," candanya kepada anaknya.
"Bukanlah, Bu. Ya udah Daniel masuk ke kamar dulu ya, Bu," izinnya yang dibalas anggukan kepala dari Sang Ibu.
"Gih, ganti baju lalu makan ya, Ibu udah buatin masakan kesukaan kamu," perintahnya pada anak semata wayangnya itu.
"Siap!" Daniel pun melenggang pergi menuju kamarnya.
Sesampai di kamarnya Daniel menyimpan tasnya di atas meja belajar. Daniel menghampiri meja yang berada dekat samping kasurnya. Lalu ia menarik laci meja dan mengambil jepit rambut yang tadi ditanyakan oleh ibunya. Ia mengamati benda itu seraya duduk di kasurnya.
"Gue sampe lupa gak ngembaliin jepit ini sama cewek itu. Ternyata dia itu satu sekolah sama gue, tapi gue belum tau namanya. Kayaknya besok gue harus ngembaliin jepit ini deh," ucap Daniel pada dirinya sendiri dan beralih menyimpan jepit rambut itu ke dalam tasnya agar ia tak lupa mengembalikannya besok.
☕☕☕
Raina menatap layu pemandangan yang ada di depannya saat ini. Selasa pagi ini ia terlambat lima belas menit ke sekolah yang membuat dirinya diam terpaku menyesali perbuatannya semalam yang tidur lewat tengah malam karena menonton film horror yang baru di download-nya, alhasil Raina bangun kesiangan dan pasrah tak bisa masuk ke sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILANG
Teen FictionRaina Alesha Kaila. Gadis cantik yang tidak akan berhenti berusaha untuk mendapatkan kembali seseorang yang dicintainya. Namun, suatu kenyataan pahit menyadarkannya untuk berhenti mencintainya. Di sisi lain, takdir selalu mempertemukannya dengan ses...