Bel pertanda pelajaran telah berakhir berbunyi memenuhi SMA Garuda. Beberapa murid segera keluar dari kelasnya masing-masing. Daniel menghembuskan napas lega sembari memasukkan alat tulis ke dalam tasnya. Beralih bangkit dari duduknya berjalan ke luar kelas.
"Daniel tunggu!" panggil seseorang membuat orang yang dipanggil namanya memberhentikan jalan.
Sekarang Daniel mengetahui siapa orang yang memanggilnya, dia Irene. Daniel menatap dingin ke arahnya.
"Hari ini kamu sibuk enggak?" tanya Irene hati-hati.
"Sibuk," jawab Daniel cepat membuat cewek di depannya memasang tampang cemberut.
"Iya udah, kalau enggak ada lagi yang perlu di omongin, gue pergi dulu karena ada urusan." Daniel membalik badan pergi meninggalkan teman sekelasnya yang menghentak-hentakan kakinya kesal.
Rahang Irene mengeras. Kedua tangannya mengepal kuat, menahan nafsu. "Pasti dia mau ketemuan sama si Raina. Awas aja lo, gue enggak akan biarin Daniel deket sama lo!" Irene tidak kuasa menahan berangnya ketika bayangan sosok Raina terlintas di kepalanya.
🍭🍭🍭
Di koridor kelas Raina mencoba menyibukkan diri dengan memainkan ponselnya ketika pasangan di sampingnya asyik bersenda gurau. Saat ini ia benar-benar merasa seperti nyamuk.
Tak lama, seseorang menepuk pelan pundaknya. "Hai," sapanya setelah berdiri di samping Raina.
"Gerald." Raina sedikit terkejut melihatnya.
"Sendiri aja," gumam Gerald kembali melanjutkan jalannya mengikuti Raina.
"Kamu enggak lihat di sini ada berapa orang?" Raina balik bertanya dengan nada yang terdengar sebal.
"Ya itukan mereka berpasangan, kamu enggak, jadikan sendiri, hehe," jawab Gerald sambil menyengih.
"Terserah kamu lah," balas Raina malas melanjutkan perbincangan.
"Eh tunggu deh, aku punya sesuatu buat kamu." Spontan ketiga orang di dekatnya memberhentikan jalan karena penasaran.
"Apa?" tanya Raina.
Beberapa detik kemudian, Gerald mengeluarkan satu buah permen lolipop dari tasnya.
"Nih buat kamu." Dia menyodorkan permen itu. Namun, reaksi Raina biasa saja.
"Cie ... kayanya gue mencium bau-bau balikan nih," sindir Risa yang membuat dirinya mendapat pelototan dari sahabatnya.
Risa terkikik geli. "Udah ah, gue duluan ya, takut ganggu. Bye." Risa pergi begitu saja bersama Haikal sang pacarnya sambil melambaikan tangan ke arah Raina yang sedikit terlihat membuka mulutnya tak percaya.
Raina berdecak kesal. Masalahnya, sekarang Raina mulai sedikit canggung dengan cowok jangkung yang sedang bersamanya saat ini. Ditambah lagi, Gerald yang memberi lolipop padanya.
"Kenapa diem aja?" Gerald menyadarkannya.
Raina mengangkat sudut bibirnya. "Enggak apa-apa kok."
"Kamu enggak mau nerima ini?" Dia mengangkat lolipopnya.
'Duh, kalau diterima nanti dia kepedean lagi. Tapi kalau enggak diterima, sayang juga permennya.' Batin Raina bimbang.
"Iya udah, aku terima." Raina mengambil permen itu dari tangan Gerald. Dan saat itu juga, tangan mereka tak sengaja saling bersentuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILANG
Teen FictionRaina Alesha Kaila. Gadis cantik yang tidak akan berhenti berusaha untuk mendapatkan kembali seseorang yang dicintainya. Namun, suatu kenyataan pahit menyadarkannya untuk berhenti mencintainya. Di sisi lain, takdir selalu mempertemukannya dengan ses...