Karena aku berharap
Kamu juga memiliki
Perasaan yang sama
××××××××××××××××××××××××××××"Raina ...," teriak seseorang dengan keras.
"Eh, iya, Bu ada apa?" jawab Raina setelah tersadar dari lamunannya. Dan semua murid di kelas langsung menoleh ke arahnya.
"Ada apa-ada apa, kamu tuh niat belajar gak sih. Dari tadi ibu perhatiin kamu ngelamun terus."
Bu Sisca berbicara dengan nada sedikit marah dan mata yang melotot kearahnya.Buset dah, untung tuh mata kagak copot.
"Maaf bu, saya niat kok belajar."
Walau dalam hati enggak."Sekarang kamu keluar dan tidak mengikuti pelajaran hari ini!" ungkapnya kepada Raina seraya menunujuk kearah pintu.
"Hah." Raina melongo mendengar perkataan Bu Sisca tadi. Karena ini pertama kalinya ia dihukum seperti ini. Bu Sisca itu sebenarnya tipe guru baik, tapi sepertinya Raina sudah melewati batas wajar yang akhirnya ia harus di hukum seperti ini.
"Kamu denger kata ibu tadi?" Tatapan Bu Sisca semakin menajam mengarah Raina.
"Tapi bu ...." Raina memelas agar bisa dimaafkan.
"Cepat!" teriak Bu Sisca semakin marah.
"Iya bu," jawab Raina pasrah tak bersemangat seraya berdiri. Tapi terhenti, saat Risa membisikan sesuatu kepadanya.
"Lo sih, gue panggil-panggil dari tadi kagak nyaut mulu. Jadi ketauan kan." Bisik Risa saat Raina akan pergi.
"Gapapa, gue yang salah." Raina hanya menatap Risa dengan ekspresi wajah yang dingin dan langsung pergi dari tempat duduknya.
🍭🍭🍭
Di luar kelas, ia berjalan di koridor sekolah tak tahu tujuan.
Tapi ia tak sengaja melihat sosok dia yang sedang bermain basket. Dan Raina pun langsung pergi menuju lapangan untuk melihatnya. Ia duduk di pinggir lapangan melihat seseorang yang sedang bermain basket dengan lihainya. Tapi Raina jadi teringat dengan kejadian kemarin saat di mal. Raina bingung harus marah atau tidak, ia tak punya hak untuk itu.Dua puluh menit telah berlalu. Raina masih duduk di pinggir lapangan melihatnya bermain dan seseorang itu belum menyadari kehadirannya disini. Tiba-tiba...
Bukk
Kepala Raina terasa pusing. Ia memegang kepalanya. Terdengar seseorang memanggil namanya, tapi ia tak tahu siapa orang itu. Pemandangan di depan terlihat seperti ada dua bayangan, sampai tak lama kemudian semua terlihat hitam dan ia pun mulai tak sadarkan diri.
🍭🍭🍭
"Aw." Raina memegang kepalanya. Raina masih merasakan pusing di kepalanya.
"Rain, lo udah sadar?" tanya seseorang menghampirinya.
"Kok, aku bisa ada disini?" tanya Raina bingung mengedarkan pandangannya memandangi ruangan bernuansa putihㅡUKS. Tadi Raina pingsan karena bola basket yang tak sengaja menimpa kepalanya.
"Ehm, lo pingsan, Sorry ya gue gak sengaja tadi."
"Oh, ya gapapa kok kak," jawab Raina seraya tersenyum malu.
'Kalo aja bukan Kak Rangga yang ngelempar tuh bola ke pala gue, udah gue sleding tuh orang' ucap Raina dalam hati kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILANG
Teen FictionRaina Alesha Kaila. Gadis cantik yang tidak akan berhenti berusaha untuk mendapatkan kembali seseorang yang dicintainya. Namun, suatu kenyataan pahit menyadarkannya untuk berhenti mencintainya. Di sisi lain, takdir selalu mempertemukannya dengan ses...