Camping adalah salah satu kegiatan satu kali setahun yang wajib diikuti oleh semua siswa-siswi SMA Garuda. Tahun kemarin Raina telah mengikutinya dan kegiatannya sangat menyenangkan. Dimulai dari api unggun, tracking, game seru, dan masih banyak lagi.
Dan inilah waktunya. Raina menyambut kegiatan ini dengan semangat. Ia telah mempersiapkan semua perlengakapan yang sekiranya akan di perlukan suatu saat nanti, tak lupa ia juga membawa beberapa cemilan. Camping akan dilaksanakan di sebuah hutan yang lokasinya lumayan jauh dari rumah Raina.
Perjalanan dari sekolah menuju lokasi camping di mulai pukul 08.00. Sedangkan sekarang waktu menunjukkan pukul 07.15. Raina masih berada di dalam kamarnya dan berniat untuk ke bawah. Satu persatu anak tangga ia lewati. Setelah turun dari tangga, ia menangkap sosok wanita yang sedang makan dengan lahap dan menatapnya dalam, dia adalah jessy.
"Hahahaha," suara tawa terdengar menggelegar dari Jessy yang memberhentikan sejenak makannya.
"Anda sehat?" tanya Raina setelah meletakan tas punggung yang berisi semua perlengkapannya di lantai samping kursinya.
"Lo ngapain dah, mau daki gunung? Haha," tanya Jessy yang di akhiri tawanya. Merasa aneh melihat penampilan adiknya yang berbeda dari biasanya.
"Mau camping lah. Emangnya kakak, yang kurang refreshing," jawab Raina meledek.
"Ikut dong," ujarnya antusias.
"Gak boleh, ini kegiatan sekolah." Jessy berdecak kesal setelah mendengar jawaban Raina.
Raina beralih mengambil satu roti dengan selai nutella dan langsung melahapnya.
"Mama mana?" tanya Raina di sela kunyahannya sambil memandang ke sekelilingnya mencari sosok Alesha.
"Udah berangkat kerja," balas Jessy
Mata Raina terbuka sempurna. "Kok gak kasih tau Raina dulu sih." Raina mengerucutkan bibirnya.
Mamanya sudah mengetahui tentang kegiatan ini, namun masalahnya kegiatan ini dilaksanakan tiga hari, yang artinya malam tadi terakhir kalinya Raina melihat mamanya karena nanti 3 hari kedepan ia tidak akan bertemu mamanya. Setidaknya, yang Raina harapkan pagi ini ia bisa bertemu mamanya terlebih dahulu. Tapi, mau bagaimana lagi. Itu hanya harapan.
"Lagi buru-buru, ada meeting katanya," kata Jessy menjelaskan.
Raina menghembuskan napas kasar. Mood-nya pagi ini sedikit hancur. Ia segera menghabiskan rotinya dan meminum susu vanilla yang tak di habiskan.
"Kalau gitu, Raina berangkat dulu kak." Raina mengambil tas punggungnya dan menghampiri sang kakak untuk salim dan berpamitan.
"Hati-hati."
☕☕☕
Semua siswa-siswi SMA Garuda telah berkumpul di lapangan. Sekarang mereka semua sedang di beri arahan oleh Pak Handoko. Ia juga memberi tahukan bahwa setiap satu bus yang mereka tumpangi akan di isi oleh dua kelas. Raina sendiri tidak mempermasalahkan hal itu, ia justru berharap semoga saja ia bisa satu bus dengan kelas Rangga, walaupun sepertinya mustahil. Setelah arahan telah disampaikan, semua siswa-siswi menuju busnya masing-masing dengan semangat membara untuk memilih kursi yang mereka inginkan, Raina sendiri tidak terlalu peduli itu, yang terpenting ia bisa mendapatkan tempat duduk. Raina melihat lima belas bus yang terparkir di luar sekolah yang membuat sedikit jalanan menjadi macet.
"Rain, cepatan ... gue gak mau kebagian kursi paling belakang!" ajak Risa berusaha menarik tangan Raina agar melangkah lebih cepat.
"Jangan tarik-tarik gitu dong, sakit." Raina meringis sakit tangannya dicengkram kuat oleh Risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILANG
Teen FictionRaina Alesha Kaila. Gadis cantik yang tidak akan berhenti berusaha untuk mendapatkan kembali seseorang yang dicintainya. Namun, suatu kenyataan pahit menyadarkannya untuk berhenti mencintainya. Di sisi lain, takdir selalu mempertemukannya dengan ses...