HILANG -10-

121 39 7
                                    

"Sekarang waktunya kalian di hukum," ucap Pak Handoko dengan seringaiannya dan masih memainkan jenggotnya.

"Hah," ucapan Pak Handoko berhasil membuat mulut mereka terbuka sempurna.

"Biasa aja dong mangapnya, nanti ada buaya masuk."

Raina dan Daniel mendengus kesal. "Kenapa gak gorila aja pak yang masuk?" Raina membalas ucapan Pak Handoko dan mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kalo gorila gak bakal muat." Pak Handoko berlalu meninggalkan mereka berdua.

"Buaya juga gak bakal muat kali pak." Giliran Daniel membalas kekesalannya kepada Pak Handoko.

"Bapak, katanya tadi mau ngehukum kita. Kenapa malah pergi?" ucap Raina mengingatkan.

"Ish, lo kenapa malah ngomong gitu. Emang lo mau di hukum?" tanya Daniel geram.

"Oh iya iya." Raina menepuk keningnya.

"Oh iya, saya lupa. Untung di ingetin sama kamu Rain. Karena kamu udah ingetin saya, jadi kamu gak dihukum." Pak Handoko tersenyum misterius.

"Serius, pak? Makasih ya pak, bapak emang the best." Raina mengangkat kedua ibu jarinya kepada Pak Handoko.

"Terus saya gimana pak?"

Raina melambai-lambaikan tangannya kepada Daniel. Berlanjut pergi meninggalkan mereka.

"Tapi bohong Rain, hahaha." Pak Handoko tertawa puas.

"Hah, bapak kok ngeselin sih. Bohong dosa loh pak." Raina berusaha menahan kekesalannya.

"Kamu juga dosa, bukannya belajar malah pacaran."

'Kalo bukan guru, udah gue tendang ke kandang buaya ni orang' gerutu Raina kesal.

"Saya gak pacaran pak," sanggah Raina kesal.

"Saya juga pak," timpal Daniel.

"Saya juga gak percaya sama kalian berdua." Pak Handoko memainkan jenggot kebanggaannya.

"Udah, sekarang kalian bersihin toilet. Raina kamu di toilet cewek, dan kamu. Nama kamu siapa? Kok saya jarang liat muka kamu ya?" Pak Handoko mengangkat jari telunjuk mengarah ke Daniel.

"Saya Daniel pak. Murid baru disini."

"Kamu itu, baru juga murid baru udah ngelakuin kesalahan." Pak Handoko menatap tajam Daniel.

"Semua manusia itu pasti pernah ngelakuin kesalahan pak," bela Daniel yang mendapat tatapan tajam dari Pak Handoko.
Daniel langsung menunduk tak ingin melihat kemarahan sang guru.

"Daniel, ayo cepet bersihin toilet cowok. Kalo enggak saya tambah lagi hukumannya." Pak Handoko menunjuk toilet cowok di depannya.

"Iya pak" Daniel pergi memasuki toliet cowok dan mulai membersihkan toilet dengan malas.

"Bapak kok ...," ucap Raina terpotong.

"Kamu lagi kenapa masih disini. Mau saya lempar ke buaya?" Pak Handoko menatap tajam Raina.

"Iya pak iya." Raina bergegas pergi memasuki toilet cewek.

🍂🍂🍂

"Akhirnya selesai juga." Raina merentangkan kedua tangannya.
Waktu menunjukan pukul 10.05. Itu artinya sekarang adalah jam istirahat. Raina bergegas pergi dari toilet menuju kelasnya.

Sepanjang perjalanan di lorong kelas, Raina mendapat tatapan aneh dari siswa-siswi disini. Bahkan bisikan-bisikan yang di ucapkan merekapun Raina mendengarnya.

HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang