start

1.3K 129 10
                                    



Ready?

 Kalau ditanya apa yang gak Doyoung suka, jawabannya adalah Deadline dan Raya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalau ditanya apa yang gak Doyoung suka, jawabannya adalah Deadline dan Raya.

Na Jaeraya. Gadis bertolak belakang dari seorang Kim Doyoung. Kalau kalian berfikir Raya gadis feminim dan rajin, Doyoung bakalan teriak paling keras. "MATA LO BUDEK KALI YA?!"

Doyoung itu jahat banget sama Raya tapi disisi lain Doyoung susah banget marah berhari-hari sama Raya. Bukan, mereka gak pacaran kok. Doyoung mah ogah nembak Raya. Gadis jutek, galak, badgirl gak pake banget! Iyalah orang masih kaya anak kecil.

"Ray, lo bisa gak sih mandi? Gue risih sendiri tau gak liatnya." Raya yang lagi sibuk didepan komputernya cuma ngangguk-ngangguk sambil memencet keyboard dengan penuh gairah. "Ray! Apa gak lengket badan lo hah?!"

Raya menoleh ke arah pintu, "Lengket-lengket tapi lo mau kan meluk gue?"

Doyoung mendesah ringan. Iya sih bener, Doyoung hobi banget meluk Raya tapi cewek lain sih ew baru megang tangannya aja Doyoung meriding.

Liburan Doyoung main ke rumah Raya yang sebrangan sama dia, liburan Raya cuma nyebrang dari kasurnya main game dikomputer kesayangannya. Kalau gak main game, Raya bakalan pergi sama Geng motornya. Si cewek barbar.

"Young, bikinin air panas."

Doyoung mengernyit baru mau balik lagi ke halaman belakang rumah Raya nemenin Jaemin yang lagi nyikat kolam renang. Kasian pasti kecapekan lagian gabut banget tuh anak.

"Kalau mau nyeduh kopi air panasnya di Dispenser juga ada Raya..."

"Siapa yang bilang mau nyeduh kopi?" Doyoung berbalik, Raya memutar kursi nya lalu berhenti tepat berhadapan dengan Doyoung. "Lo kan nyuruh gue mandi."

"... gila lo ya?"

"Apa sih sinting."

"Lo mau mandi pake air panas?"

"Ya nggak lah melepuh dong gue!" Raya mendengus mengibaskan tangannya mengusir Doyoung, "kalau udah mateng bilang."

"Raya ini di Jakarta."

"Yaudah gue gak mandi."

Doyoung menutup matanya dengan telapak tangan sebentar lalu mengangguk, "Oke oke gue bikinin."

Raya tersenyum kemenangan, dia mengcek ponselnya yang ramai dengan notif notif grup. Bacot sekali.

Ting!

Sehun : ngumpul lah coy
Sehun : [sent a pict]

Raya berlari keluar kamarnya masuk ke dalam kamar mandi, ia mandi dengan cepat bahkan tak sampai 5 menit. Ia linglung sendiri lupa bawa handuknya. Pintu kamar mandi dibuka sedikit menampilkan Doyoung yang baru mematikan rebusan air. Melihat sahabatnya itu, Raya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"D-doyoung."

Doyoung menoleh medapati mata Raya dan rambutnya yang — basah.

"uhm–anu... gue bisa minta tolong ambilin handuk dikamar gak?"

Doyoung menatap Raya datar lalu menatap sepanci air mendidih dan Raya lagi dan Panci lagi pokoknya bergantian. Sampai akhirnya tatapan Doyoung benar-benar fokus ke Raya, tatapannya menajam. Mata Raya terlihat hilang, gadis itu nyengir tak memperlihatkan seluruh wajahnya masih mata dan dahi juga rambut.

"Ray—!!"

"AMPUN DOYOUNG NANTI MALEM LO NGINEP DIKAMAR GUE DEHHH."


lets go!
Your vote is make me finished work!

lets go!Your vote is make me finished work!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Garis TerdepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang