[ hey, aku boleh minta votenya buat semangat? ]
" what you see is what you get. "
Raya baru aja masukin binder ke dalam ranselnya, kelas sudah selesai dua menit yang lalu tapi anak kelas pada gamau bangkit dari kursinya. pw ac katanya.
Baru mau bangkit, Ten mukul bahu Raya.
"Mau balik lo?"
"Iyalah sinting."
Mina sama Jihyo udah ketawa aja ngeliat muka bete Ten, ya sebenarnya Raya tuh gak bisa gak ngatain sinting ke Ten walau sehari saja. Kadang dia suka nelpon Ten random terus ngatain Sinting sebelum matiin telponnya lagi.
"Mau ikut gak?" Tanya Ten, yang ditanya cuma noleh pelan-pelan kaya boneka anabelle. Ten kan takut.
"Kemana?"
"Ada kedai koreanfood baru dideket kampus."
Raya menggeleng.
"Ada ramen kok Ray."
Mendengar kata Ramen Raya mendadak semangat, "bentar-bentar." Katanya mengeluarkan ponsel menelpon Doyoung yang entah dimana.
"HALO?!"
"Ya."
"Lo di-ma-na?" Raya menekan setiap kata. Hening sejenak tak dapat jawaban. "Doy!"
"Dikelas nungguin dosen."
Tutt tutt
Raya berdecak sebal langsung menggeleng ke arah Ten, Mina dan Jihyo.
"Gak ada Doyoung, gak ada yang bayarin ramen gue."
Ten mengerutkan keningnya, "emang lo gak bawa dompet?"
"Buat bensin."
"Balapan lag-"
"Syuttt." Raya melotot ke Jihyo. "Cuma lo bertiga yang tau disini oke?"
"Tapi kan sekelas udah tau lo anak Razen."
"Tentang balap tidak, Mina."
"Berisik. Lo gue bayarin biar ikut asal motor lo gue yang bawa."
Raya menaikan satu alisnya lalu menahan tawa meremehkan. Motor kawasaki dibawa Ten?
"Emang lo bisa?"
"Bacot. Mau gak?!"
- g a r i s -
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Terdepan
Fanfic[#김도영's] ❝ aku lah orang yang selalu ada untukmu, meski hanya sebatas teman. ❞ - garis terdepan, Fiersa Besari. @ahjusyit, 2O20