14. Byebye fever

308 48 3
                                    

[ hey, aku boleh minta votenya buat semangat? ]

" look after number one. "

Pemandangan pertama yang Raya lihat pas buka pintu rumah Doyoung adalah rumah dengan miniatur sederhana yang sangat rapih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pemandangan pertama yang Raya lihat pas buka pintu rumah Doyoung adalah rumah dengan miniatur sederhana yang sangat rapih. Walau rumah Doyoung gak segeda rumah Raya yang bisa di-wah kan, rumah Doyoung tetap rumah yang paling diidamkan. Raya aja kadang mau banget nginep dirumah Doyoung tapi kakinya gak tau kenapa males banget jalannya kecuali digendong.

Lantai pertama tentu saja sepi, kan rumah Doyoung lagi gak ada orang kecuali laki-laki dilantai dua yang Raya prediksi pasti tengah tidur pakai selimut diranjang ber-cover hitam polos.

Kaki Raya terlalu malas untuk naik ke atas tangga, dia menaruh rantang lebih dulu dimeja dekat tangga lalu pergi ke atas menghampiri Doyoung.

Tuh kan bener, Doyoung lagi asik mendengkur di kasurnya.

"Doyoung..." ucap Raya lirih, dia menghampiri lelaki itu lalu memerhatikan wajah tenangnya. "Kok lo segala acara sakit sih, kan jadi ngerepotin gue!"

Gak ada jawaban, tentunya. Doyoung kelihatan nyenyak, wajahnya sedikit pucat. Raya menyentuh telapak tangannya, panas. Suhu derajatnya meningkat dan Doyoung benar-benar sakit.

"Ray?"

Raya menoleh, Doyoung bangun dari tidurnya. Melihat itu tangan Raya langsung menghempaskan telapak tangan Doyoung lalu berdiri tegap.

"Lo kenapa sih?!"

"Lagi sakit masih aja galak!"

Doyoung terkekeh, sebenarnya dia gak sanggup ngeliat wajah menggemaskan Raya sekarang. Pengen banget ngebales, 'udah gede masih aja gengsi'

"Lo sa-"

"Gue gak papa, serius."

"Tapi badan lo panas."

Doyoung menggeleng lalu menghempas-hempas kan tangannya keluar ruangan.

"Kalau emang gak niat kesini mending pulang."

"Lo udah makan?"

"Gak minat."

"Tapi mama bikinin buat lo, hargain dong..."

"Sendirinya gak pernah ngehargain."

"TADI LO NGOMONG APAAAAAA???"

Doyoung menggeleng, untung saja dia berbicara dengan pelan sehingga Raya tak mendengarnya. Kalau sampai mendengar pasti sudah perang dingin lagi.

Doyoung lebih memilih membalikan tubuhnya memunggungi Raya yang tengah kebingungan, dia harus ngapain? Masalahnya kalau Jaemin sakit mama pasti langsung pulang atau Doyoung yang bakal nanganin itung-itung simulasi jadi dokter. Jadi kesimpulannya, Raya gak pernah ngejaga orang sakit dan gak tau apa yang dilakukan.

Garis TerdepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang