" two wrongs do not make a right. "Raya ngelakuin hal kaya kemarin lagi alias rela bangun jam tiga subuh cuma buat mandi doang. Tapi kalau kemarin aman, hari ini tidak. Waktu Raya mau balik lagi ke kamar, Jaemin manggilin dia ditangga. Laki-laki itu belum tidur sama sekali.
Hari ini juga Yuta nganterin dia ke kampus. Katanya sekalian jalan-jalan pagi walau dia punya kelas siang nanti.
Waktu masuk kelas, keadaan sudah ramai dengan candaan mereka masing-masing. Mina dan Jihyo masih tetep ngerumpi berdua sampai akhirnya ada tangan yang merangkul Raya dari belakang, membuat sadar dari lamunannya.
"Pagi kakak Raya..."
Raya diam sebentar. Wajahnya tampak dingin yang Ten sudah ketahui apa penyebabnya. Raya menghempaskan tangan Ten, membuat lelaki itu tersenyum tipis.
"Hai Ray!" Sapa Jihyo dari belakang kursi Raya. Raya cuma menunduk enggan membalas sapaan temannya itu. Mina juga langsung menaruh kotak makan kecil dari tas nya ke meja Raya.
"Sandwich bikinan mama gue buat lo." Katanya riang. Ah Raya jadi iri.
Raya menatap kotak itu lama. Dia ambil lalu menyodorkannya kembali ke Mina.
"Gue udah sarapan." Kata Raya membuat senyum Mina dan Jihyo luntur. Ten menatap kedua temannya itu sambil menggeleng pelan lalu merebut kotak kecil itu dan membukanya.
"Wish isinya daging nih, Ray." Seru laki-laki itu girang. Dia menggigit sandwich yang tadi diambilnya lalu menyodorkan paksa ke mulut Raya. "Gigit sedikit aja."
Raya menatap Ten kesal. Jujur, dia lapar karna menghindar dari sarapan pagi ini. Dengan rasa terpaksa, Raya menggigit sedikit sandwich itu lalu mengunyahnya. Bohong kalau Raya gak mau, dia langsung narik sandwich itu dari tangan Ten dan memakannya juga kotak kecil yang masih berisi satu potong sandwich. Tingkahnya membuat Mina terkekeh tapi nggak buat Jihyo.
"Ray, liat sini coba." Suruh gadis itu yang dituruti Raya. "Lo kenapa?"
Raya langsung menggeleng.
"Lo pucet banget." Kata Mina, sependapat dengan Jihyo waktu ngeliat wajah gadis itu.
Iyalah gimana gak pucet? Raya makan terakhir aja kemarin siang waktu dia pulang sama Yuta dibeliin nasi uduk. Pokoknya Raya bener-bener ngehindar dari keluarganya.
"Lo ada masalah?" Tanya Mina lagi. Raya diam. Mencoba teguh buat nggak nyeritain apapun ke temen-temennya. Dia gak suka dikasihanin pokoknya gak suka!
"Jauhin gue."
Mina sama Jihyo langsung terbelalak bersamaan dengan Raya yang menghadap ke depan kembali melanjutkan makannya. Raya gak pernah begini sebelumnya, ya walaupun dia gak pernah nyeritain masalah besar paling cuma masalah kenapa dia susah buang air besar atau Ramen yang terakhir dia beli rasanya keasinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Terdepan
Fanfiction[#김도영's] ❝ aku lah orang yang selalu ada untukmu, meski hanya sebatas teman. ❞ - garis terdepan, Fiersa Besari. @ahjusyit, 2O20