Hari ini, laki-laki bernama Kim Taehyung itu memberikan uang dengan jumlah yang sangat besar kepada seorang perempuan yang baru pertama kali ditemuinya. Walaupun mungkin laki-laki itu tidak bisa berbuat banyak ketika menghadapi kemarahan Sooyoung, Taehyung yang duduk di hadapannya saat ini, bukanlah laki-laki yang bisa dianggap remeh.
Seandainya Sooyoung bertemu laki-laki itu di situasi yang berbeda, laki-laki itu bisa saja sulit dijadikan lawan sepadan dan lebih berbahaya dari sekarang. Laki-laki itu membuat Sooyoung terlibat untuk pertama kalinya ke dalam dunia yang mencengangkan. Laki-laki itu menakjubkan di matanya. Begitulah cara Sooyoung memandang Taehyung.
Namun, lawan laki-laki itu saat ini adalah orang-orang yang rela membuat Eun Yoo berada dalam keadaan bahaya. Satu hal yang pasti, orang-orang itu pun tidak bisa dianggap sepele.
Taehyung hanya bisa tersenyum melihat Sooyoung yang sibuk dengan pikirannya sendiri. Selain terlihat sinis, perempuan itu juga terlihat penuh tenaga.
"Kurasa mereka juga bukan orang biasa yang bisa kau lawan dengan mudah. Akan sia-sia saja. Ya, aku berkata seperti ini karena buktinya selama ini kau gagal."
Taehyung memilih mengabaikan yang baru saja di dengarnya. Wajahnya pelan-pelan memerah mendengar kata-kata Sooyoung yang menusuk dan melukai harga dirinya. Aku akan menyingkirkan orang-orang itu bukan hanya karena Eun Yoo, tapi juga karena Perempuan Penyihir ini.
"Jadi bagaimana?"
"Maaf, Kim Taehyung, jujur saja, aku memang suka sekali uang. Bagaimana pun juga, aku tidak bisa merawatnya. Menurutku anak-anak harus tinggal dan tumbuh di lingkungan yang sesuai."Tampaknya uang dengan jumlah sebesar itu tidak akan berpengaruh untuk Perempuan Penyihi itu. Jadi, baik uang suap maupun ancaman, tidak berhasil. Kalau begitu, aku harus mengganti strategi.
"Aku mohon. Bantu aku. Bagiku, Eun Yoo bisa bertahan hidup sampai saat ini adalah suatu keajaiban. Tapi aku tidak yakin keajaiban itu akan terus ada. Aku mohon, buatlah keputusan terbaikmu setelah melihat Eun Yoo. Bukan aku."
Sampai saat ini, semua yang dikatakan laki-laki itu sama sekali tidak memberi pengaruh besar untuk Sooyoung. Tidak ada cara lain. Taehyung membawa-bawa Eun Yoo dalam pembicaraan mereka. Sooyoung rela berlari sekencang mungkin untuk menyelamatkan Eun Yoo walaupun anak itu bukan anaknya sendiri. Bahkan, sampai harus luka-luka karena berguling di jalan raya.
"Aku minta tolong padamu. Aku yakin kau juga akan menyesal kalau sesuatu terjadi padanya, kan? Dan kalau hal itu terjadi, semua adalah karenamu."
"Apa hubungannya denganku? Kenapa harus menjadi tanggung jawabku? Kalau sesuatu terjadi padanya, tentu saja akan menjadi tanggung jawab pamannya, yaitu kau yang sama sekali tidak bisa merawat dan menjaganya dengan baik!"Laki-laki itu berhasil memancing emosi perempuan itu lewat sebuah ancaman, yang kalau dipikir-pikir, memang tidak masuk akal.
"Benar semua adalah tanggung jawabku."
"Tentu saja."
Perempuan itu mengangguk pertanda setuju setelah Taehyung mengakui kesalahannya."Tapi menurutku, kau juga ikut bertanggung jawab karena kau sudah terlibat di dalam hal ini. Kalau kamu sudah pernah menyelamatkannya satu kali, tidakkah melindunginya sampai akhir akan menjadi langkah terbaik?"
"Kau ini bicara apa? Aku memang menyelamatkannya satu kali, apa yang terjadi sesudahnya bukan tanggung jawabku lagi. Seharusnya itu menjadi tanggungjawab dari wali Eun Yoo, yang sebaiknya mulai memikirkan cara terbaik untuk merawatnya. Bukan malah menitipkan dia pada orang lain."
"Aku tidak bisa melakukannya sendirian. Yang terjadi hari ini adalah keberuntungan. Jujur saja, aku tidak tahu apa yang akan terjadi berikutnya."
"Kalau begitu, bukankah itu sudah menjadi kewajibanmu untuk memastikan hal-hal seperti ini agar tidak terjadi lagi?"
"Itulah kenapa aku meminta pertolonganmu. Kau sendiri yang bilang kalau aku bukan paman yang baik. Sebagai yang lebih pintar, aku minta tolong padamu dan sudah seharusnya kau membantuku. Iya, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With a Witch (Remake VJOY ver.)
RomanceKau tidak percaya penyihir? Sayang sekali Jangan terlalu serius dalam segala hal dan cobalah untuk bermimpi, sesekali. Siapa tahu saja, suatu hari nanti seorang penyihir akan membuat keinginanmu jadi nyata hanya dengan mengayunkan tongkat sihirnya ...