Mendengar suara tembakan itu membuat Taehyung merinding. Bukan aku yang tertembak. Sooyoung! Jangan-jangan tembakan itu mengenai Sooyoung. Kalau benar itu terjadi, aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri. Aku tidak akan bisa bertahan hidup.
Samar-samar, Taehyung melihat Sooyoung jatuh tersungkur. Tanpa disadarinya, Taehyung menjerit sekencang-kencangnya. "Sooyoung!"
"Jangan! Jangan pernah kau lakukan ini lagi. Jangan pernah menggunakan tubuhmu untuk melindungiku. Kalau kau melakukan ini lagi, lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu."
Setelah memastikan keadaan Sooyoung, Taehyung mengamuk. Tanpa ampun, laki-laki itu menggenggam tubuh Sooyoung dan menggoyang-goyangkan tubuh perempuan itu, seperti sedang bermain boneka.
"Taehyung Hyung, sudahlah. Hentikan. Sooyoung baik-baik saja."
"Siapa bilang?"
EunWoo menarik Sooyoung dari cengkraman tangan Taehyung. Perempuan itu berdiri berhadapan dengan Taehyung.
"Apakah di matamu, aku terlihat senang melakukan ini? Apa tadi yang kau bilang? Seperti kau memintaku melakukannya kembali? Jangan harap." Sooyoung mendengus.
"Jadi maksudmu, kau akan membuatku kembali merasakan hal seperti ini, begitu?" Sooyoung menyerang laki-laki itu. "Kau hampir tertembak tadi. Kau tadi ada tepat di hadapan senapan itu, sementara aku sudah berhasil menghindar. Dalam situasi seperti itu, menurutmu aku seharusnya bagaimana? Membiarkanmu tertembak? Jangan harap aku melakukannya. Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu. Semua yang terjadi hari ini... adalah kesalahanmu."
Pandangan Sooyoung semakin kejam ke arah Taehyung. Seolah-olah pria itu akan segera tamat riwayatnya di tangan Sooyoung. "Jangan lupa kalau kau masih berhutang padaku."
Lalu, Sooyoung segera berpaling ke arah orang-orang yang berkumpul demi dirinya. "Ada yang bisa jelaskan padaku, kenapa hal seperti ini bisa sampai terjadi? Dan kau, EunWoo, kau ini sebenarnya bisa kerja atau tidak? Bagaimana bisa hal seperti ini bisa sampai luput darimu? Apa-apaan ini?"
Perempuan itu juga mengarahkan pandangannya kepada senior EunWoo dan tentu saja kepada Sungjae. "Dan, Moonbin, kau sama sekali tidak terlihat sebagai petugas kejaksaan yang tidak kompeten, tapi kenapa yang kulihat sekarang malah sebaliknya? Lalu kau! Sungjae, untuk apa kau datang ke sini? Kehadiranmu sama sekali tidak membantu."
Sambil berjalan, Sooyoung memandang satu per satu orang yang ada di apartemen itu. Ia sama sekali tidak memedulikan kehadiran tim investigasi yang memenuhi apartemen Taehyung.
Setelah tubuh Junhoe ditutup dengan kain putih, jenazahnya dibawa ke luar. Sementara itu, salah satu petugas sedang mengambil senapan yang dibawa laki-laki itu dan mengumpulkan selongsong peluru dengan hati-hati.
"Aaa... aku..." Taehyung tidak bisa berkata apa-apa karena dirinya sedang ada di dalam posisi yang canggung.
"Noona, apa yang terjadi tadi, benar-benar di luar dugaan kami semua." EunWoo akhirnya dengan nada marah menegur Sooyoung yang tidak berlaku sebagaimana mestinya.
"Benar, Sooyoung. Kami sama sekali tidak menyangka hal ini akan terjadi." Moonbin yang sempat terpikat pada Sooyoung karena kepribadian perempuan itu yang menyenangkan, langsung merasa bingung melihat watak asli Sooyoung.
"Maafkan aku. Semua ini terjadi karena ulah keluargaku." Sungjae menundukkan kepalanya. Ia tidak bisa berpikir dengan jernih menghadapi omelan Sooyoung dan juga kematian adiknya itu.
"Aku tadi hampir mati." Sooyoung kembali meninggikan masa bicaranya dan menatap semua orang yang sedang mengelilinginya saat ini.
"Kalau kau tadi mati, aku juga akan mati." Suara Taehyung terdengar pelan, tapi ketulusan terasa di dalam suaranya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With a Witch (Remake VJOY ver.)
RomansaKau tidak percaya penyihir? Sayang sekali Jangan terlalu serius dalam segala hal dan cobalah untuk bermimpi, sesekali. Siapa tahu saja, suatu hari nanti seorang penyihir akan membuat keinginanmu jadi nyata hanya dengan mengayunkan tongkat sihirnya ...