Kau tidak percaya penyihir?
Sayang sekali
Jangan terlalu serius dalam segala hal dan cobalah untuk bermimpi, sesekali.
Siapa tahu saja, suatu hari nanti seorang penyihir akan membuat keinginanmu jadi nyata hanya dengan mengayunkan tongkat sihirnya
...
Ketika aku ingin membuat penyihir itu menutup mulutnya.
Yang paling pertama muncul di kepalanya saat ini adalah kenapa perempuan itu berisik sekali. Pasti ada alasan di balik itu.
Resep: Satu gelas gairah terbaik yang pernah ada. Rasa gembira secukupnya. Sedikit hasutan. Satu sendok bubuk persik yang menggoda. Hasrat, sebagai penyempurna.
Efek Samping: Ketika ciuman itu terasa semakin dalam, pasangamu berciuman bisa menghilang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MEMANDANG Kantor Pusat Jung Ang, Sooyoung terlihat tidak senang. Gedung yang menjadi kantor pusat perusahaan Taehyung itu tinggi sekali. Sepertinya ada lebih dari tiga puluh lantai. Jadi... ini tempat kerja laki-laki itu? Pasti ia berhasil mengumpulkan banyak uang dengan bekerja di tempat ini. Ia sudah mengabaikan keponakan satu-satunya dan hidup dengan nyaman seperti ini?
Baiklah. Kita lihat, sesempurna apa hidupmu setelah membuang keponakanmu sendiri. Sooyoung mendorong pintu masuk gedung itu dengan penuh kemarahan di dadanya.
"Ada yang bisa saya bantu?" Perempuan berparas cantik itu memandang Sooyoung.
Walau Sooyoung menggunakan pakaian kerja, ia tidak terlihat seperti pegawai di kantor itu. Kepintaran perempuan cantik itu melihat dirinya, membuat Sooyoung mengeluarkan sedikit pujiannya. Tidak hanya cantik, perempuan itulah juga cepat tanggap. Tadi Sooyoung dengan mudah melewati penjagaan di lantai dasar gedung itu.
"Saya dayang untuk bertemu dengan Kim Taehyung." Sooyoung menyampaikan maksud kedatangannya dengan tegas.
Sooyoung sebenarnya tidak punya masalah dengan sekretaris itu. Namun, karena kemarahan Sooyoung sudah terasa sampai ubun-ubun, ia tidak senang melihat perempuan itu. Atau bisa jadi, karena penampilan perempuan itu membuat Sooyoung iri.
"Anda sudah membuat janji?" "Belum. Saya datang untuk urusan pribadi. Dan saya yakin, dia sudah tahu untuk apa."
Perempuan itu masih sibuk memeriksa jadwal atasannya dan tenggelam di dalamnya. Sooyoung langsung mengeluarkan dan melemparkan kartu nama yang pernah diberikan Taehyung padanya, dan bergegas berjalan menuju ke sebuah ruangan dengan pintu tertutup.
"Nona, Anda tidak boleh masuk ke sana."
Sekretaris Taehyung yang lain--yang kali ini berjenis kelamin laki-laki--yang kebetulan ada di tempat itu, langsung berdiri dan berusaha mencegah Sooyoung masuk ke ruangan itu. Namun, Sooyoung sudah mendahuluinya.
"Kim Taehyung, kau tampak sibuk sekali."
Dalam sekejap, Sooyoung sudah berdiri di depan meja kerja Taehyung kemudian menyapa laki-laki itu. Saat itu, Taehyung dengan lengan baju tergulung terlihat sedang sibuk bekerja di balik mejanya.
