"mulut Lo pedes banget deh melebihi cabe satu kilo whahaha," timpal Sasa sambil tertawa keras.
"Biarin aja lagian siapa suruh nganguin sahabat gue." Lia menghendikkan bahunya tak acuh.
"Lu emang sahabat terbaik gue sering-sering aja ngusir cowok-cowok yang nganguin gue biar gue nggak risi," ujar Vera sembari memakan bakso nya.
"Okelah apasih yang enggak buat lu,"jawab Lia sembari memainkan alisnya.
"Kita balik ke kelas yuk bentar lagi bel nih." Sasa beranjak dari tempat duduknya.
"Kalian duluan aja gue mau ke perpustakaan ada tugas yang belum gue selesaiin," kata Vera seraya pergi meninggalkan meninggalkan Lia dan sasa.
"Ya udah deh kalo gitu kita duluan ya baby...emuach," ucap Lia sambil memberi kissbye buat Vera.
Vera pun bergegas menuju perpustakaan setelah Lia dan sasa pergi.
**"Brugh"
Diperjalanan menuju perpus Vera tidak sengaja bertabrakan dengan cowok berkulit putih dan sedikit berotot serta tampan yang bernama naza.
"Kalo jalan pake mata dong!" Ketus Vera marah-marah.
"Lah lo juga salah kenapa Lo marah marah sih," jawab naza tidak terima dengan Omelan Vera.
"Idih lu yang salah kok bukan gue!" Vera makin nyolot tidak terima dengan perkataan naza.
"Auk ah terserah lo eh btw lo tau letak kantor guru ga?" tanya naza dengan nada rada jutek karena masih kesal dengan vera.
"Cari aja sendiri," jawab Vera ketus lalu pergi meninggalkan naza dan tidak peduli dengan naza.
"Jutek amat tu cewek." naza mengeleng-gelengkan kepalanya kemudian pergi mencari letak kantor guru didalam hati dia menghujat Vera yang menurutnya terlalu galak dan dingin plus jutek nya minta ampun.
***
Di Perusahaan Sanjaya/perusahaan papanya Vera
Hari ini pak sanjaya ada meeting yg sangat penting makanya pagi ini dia berangkat buru-buru karena ia tak ingin terlambat dalam meeting penting tentang proyek barunya bersama dengan pak Ahmad partner kerja nya sekaligus teman lamanya
Setelah meeting selesai pak sanjaya dan pak Ahmad mengobrol di ruangan pak sanjaya"Hai bro apa kabar?" Tanya pak ahmad dengan nada santai sambil melepas jas nya.
"Baik aja nih gimana kabar Lo dan putra Lo?" tanya pak sanjaya yang duduk di kursi kebesaran nya.
"Gue baik anak gue juga baik. Eh ngomong-ngomong Lo masih ingat dengan perjanjian kita dimasalalu nggak?" Pak sanjaya mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Perjanjian apa?"tanya pak sanjaya dengan rasa penasaran nya.
"Perjodohan anak kita," jawab pak Ahmad santai.
Pak sanjaya tiba-tiba teringat kalo dulu waktu dia SMA pernah membuat perjanjian dengan sahabat nya itu kalo misalnya anak mereka berbeda jenis kelamin maka akan mereka jodohkan bila perjanjian ini tidak dilakukan maka mereka akan sial tujuh turunan"
"Oh itu. Tapi kan anak gue masih SMA." Ingin pak Sanjaya menolak mengingat Anaknya masih sangat muda untuk menikah.
"Ya elah bentar lagi kan lulus ya setidaknya kita tunangkan anak kita kalo anak Lo udah lulus baru kita nikahkan kan dulu kita udah buat perjanjian kaya gitu kalo gak ditepati nanti dosa lo," ujar pak Ahmad menakut-nakuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Impian (END)
RomanceDijodohkan saat usianya 17 tahun dengan lelaki yang sama sekali tidak ia kenal apalagi lelaki itu sudah memiliki kekasih Sedih? Kecewa? Frustasi? Itulah yang Vera rasakan saat mengetahui ia akan dijodohkan dengan apip,lelaki yang tak ia kenali dan 8...