5 tahun kemudian
"Yusuf bangun nak, kamu harus sekolah loh" Yusuf hanya menggeliat tanpa membuka mata
"Kamu harus sekolah nak, biar pintar dan banyak teman" ucap Vera lembut seraya mencoba membangunkan anak tampannya ini"Yusuf ga mau cekolah Bun, kalo di cekolah Yusuf celalu dikejar-kejar man-teman pelempuan Yusuf dan aku ga suka itu Bun, meleka melepotkan" Vera terkekeh geli mendengar curhatan anak tercintanya ini
Yah memang anaknya ini sangat tampan dengan hidung mancung kulit putih serta sangat menggemaskan dan saat pertama kali Yusuf masuk tk , dia sudah disukai teman perempuan sebaya nya padahal usianya baru 5 tahun, heheheh
"Bunda kok ketawa cih?!!" Ucap Yusuf sebal sembari mengerucutkan bibir mungilnya
"Ih putra bunda jangan marah-marah terus dong nanti cepat tua loh" Yusuf semakin sebal mendengar perkataan bunda nya barusan
"BUNDA NYEBELIN!!!"
"Siapa yang nyebelin sayang? Dan kenapa pagi-pagi muka kamu udah ditekuk kaya gitu?" Tanya apip yang baru datang langsung menghampiri anak tersayangnya ini
"Bunda yang nyebelin yah, bunda bikin Yusuf sebel ajah! " Adu Yusuf terhadap ayahnya yang selalu memanjakannya
"Sebenarnya ini Ada apa sih ? " Tanya apip meminta penjelasan dan dengan senang hati Vera menceritakan semuanya
"Hahaha jadi cuma itu masalahnya?" Tanya apip sembari tertawa terbahak dan karena kelakuannya itu membuat putra semata wayangnya semakin sebal saja
"Ihh !! Ayah kenapa ikutan ketawa uga! Ayah Ama bunda ama-ama nyebelinnya" ucap Yusuf sebal bahkan ia hampir menangis karena merasa ditertawakan oleh kedua orangtuanya ini
"Seharusnya kamu itu bangga nak karena memiliki paras tampan seperti ayahmu ini bukannya sedih seperti ini dan kamu juga harus bangga karena kamu ga perlu mengejar tapi anak-anak perempuan lah yang mengejar kamu jadi kan nantinya kamu bisa punya banyak pacar dan gebetan" ucap apip menasehati Yusuf sok serius padahal ia sedang mati-matian menahan tawa
"JANGAN RACUNI OTAK ANAKKU YANG POLOS INI YAH!! Kalo kamu mau menasehati itu yang baik-baik bukannya menasehati anak untuk jadi playboy!" Teriak Vera seraya melemparkan bantal kearah wajah apip, dan yah kena sasaran
"Ayah kan cuma memberitahu keuntungan jadi laki-laki tampan, lagian gapapa kali Bun kalo Bunya banyak pacar dan gebetan yang penting kan cuma punya satu istri dan harus setia pada istri, hehehe" ucap apip cengengesan
"Ayah benal uga!!" Ucap Yusuf sembari menganggukkan kepalanya dengan mata berbinar
"Jangan ikuti ajaran sesat ayahmu nak, ikuti ajaran baiknya saja yang buruknya jangan, lagipula ayahmu dulu juga tidak memiliki banyak pacar dan hanya punya satu mantan seumur hidupnya dan mantannya juga sudah meninggal" ucap Vera lembut kepada anaknya sembari menatap tajam kearah suaminya, dan oh ya Dina memang sudah meninggal seminggu setelah apip terselamatkan dari maut , apip dan Vera pun ikut menghadiri pemakaman Dina
"Satu mantan, puluhan gebetan , ratusan yang ngejar,dan tentu saja satu istri, hahahaha" lagi-lagi Vera melempar bantal kearah apip yang sedang tertawa terbahak
"Ayah hebat" ucap Yusuf polos sembari mengacungkan jari jempol nya
"Jadi Yusuf mau sekolah kan? " Yusuf mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan apip barusan
"Yaudah cepetan mandi sana" Yusuf langsung berlari menuju kamar mandi dengan semangat 45
"Mau bunda mandiin ga nak?" Tanya Vera
"Ga usah Bun, Yusuf udah gede jadi bisa mandi sendili" teriak Yusuf ketika sudah masuk kamar mandi
"Gimana hebat kan aku? Bisa membuat putra ku mau bersekolah lagi dengan semangat tinggi" ucap apip menyombongkan dirinya
"Tapi caranya ga gitu juga kali , masa ngajarin anak yang engga-engga!!" Ucap Vera sebal kepada suaminya ini
"Perasaan dulu kamu itu Soleh , baik , ga banyak tingkah , dan lembut juga tapi kenapa sekarang malah jadi petakilan gini sih?!" Lanjut Vera"Kamu ga tau aja kalo dulu aku nakal banget makanya sampe dimasukin ke pondok pesantren, tapi aku juga udah merubah segala sikap burukku perlahan-lahan dan Alhamdulillah berhasil, tapi yah pasti kan masih ada kenakalan dan kejahilan ku yang menurut ku tidak perlu diubah selama masih dibatas kewajaran, dan sifat jahilku hanya ku tunjukkan ke istri dan anak ku tercinta agar keluarga kita bisa hangat dan menyenangkan dan ga garing mati cepat bosan, hehehe" ucap apip panjang lebar dan Vera hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda jika ia mengerti
"Bisa aja kamu" ucap Vera seraya menyenderkan kepalanya ke bahu apip
"By the way, ada hal penting yang mau aku omongin" Vera mengernyit bingung dan penasaran tentang hal penting apa yang ingin suaminya sampaikan karena muka apip terlihat sangat serius, ia jadi takut jika hal itu adalah kabar buruk
"Apa?" Tanya Vera sangat penasaran dan deg deg-an
"I love you" bisik apip pelan tepat ditelinga Vera
"Yaelah aku kira apaan, padahal aku udah deg deg-an tadi" ucap Vera sembari menggelengkan kepalanya pelan
"Pernyataan cintaku kok ga dibalas sih" ucap apip sembari mencebikkan bibirnya
"Yaudah iya, i love you too my husband" ucap Vera lalu mencium pipi suaminya itu
"Aku uga mau diciyum bunda" rengek Yusuf yang baru selesai mandi dengan handuk yang masih melilit di pinggang nya
Lalu Yusuf menghampiri bunda dan ayahnyaCup...cup..cup
Vera mencium pipi, kening dan kedua mata anak tercintanya ituCup..cup..cup
Apip juga ikutan mencium pipi, kening, dan kedua mata jagoan kecilnya itu"Sekarang gantian dong Yusuf yang cium ayah dan bunda" ucap Vera sembari tersenyum dan mengelus rambut putranya yang masih basah
Yusuf mengangguk lalu mencium pipi kiri bunda nya
"Kok ayah ga dicium juga?" Tanya apip sembari mengerucutkan bibirnya
"Ga mau ah , Yusuf mau ciap-ciap cekolah nanti telat" ucap Yusuf santai tidak merasa bersalah sedikitpun
"Ga adil! Tadi kan ayah udah nyium kamu jadi kamu harus balas dong masa cuma bunda yang dapat" protes apip tak terima
"Tadi kan Yusuf ga minta ayah buat nyium aku, kan Yusuf cuma minta ciuman dari bunda bukan ayah, wleee" ucap Yusuf sambil menjulurkan lidahnya
"Oh gitu ya, oke..oke" Yusuf tertawa geli dan terbahak karena apip mulai menggelitik perutnya yang telanjang dada
"Hahah Ayah ..haha..hentikanhah...haha geli!!!!
"Ga mau!, Sebelum kamu mau nyium ayah ga akan berhenti" ucap apip sembari terus menggelitik perut anaknya
"Hahah..okehhah..oke.." apip pun berhenti menggelitik perut putranya lalu ia mengarahkan pipi nya untuk mendapatkan kecupan dari jagoannya
Cup...
Apip tersenyum lebar saat Yusuf mengecup pipinya
Dan Vera pun ikut tersenyum melihat tingkah suami dan anaknya yang menurut nya sangat menggemaskan
"Sungguh aku sangat bahagia dengan kehidupan baru ku ini bersama dengan suami dan putraku tercinta, tuhan aku harap kebahagiaan ini bertahan lama untuk selamanya dan jagalah keharmonisan di keluarga hamba mu ini bantulah kami mempertahankan rumah tangga kami jika suatu saat nanti datang masalah yang silih berganti, " batin Vera berharap, lalu ia tersenyum sembari melihat suami dan putranya
******
Holla guys, Aku buat extra part nya nih karena lagi ga sibuk dan pengen ngelanjutin ajaSemoga kalian suka yah (◔‿◔)
Makasih udah mau baca cerita ku ini
Terimakasih buaaanyak buat kalian yang udah mau vote dan komen, aku sangat menghargai nya dan aku sangat bahagia
Btw kalo kalian ga suka visualnya maka kalian bisa bayangin sendiri dengan imajinasi kalian😘😊
Love you😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Impian (END)
RomanceDijodohkan saat usianya 17 tahun dengan lelaki yang sama sekali tidak ia kenal apalagi lelaki itu sudah memiliki kekasih Sedih? Kecewa? Frustasi? Itulah yang Vera rasakan saat mengetahui ia akan dijodohkan dengan apip,lelaki yang tak ia kenali dan 8...