[10] ungkapan perasaan naza

2.1K 99 2
                                    

Seminggu sudah berlalu setelah hari pertunangan
Vera menjalani hari hari seperti biasa setelah bertunangan dengan apip
Bedanya dia selalu di antar jemput oleh apip

"Maaf lama ya bang?"ucap Vera

"Enggak kok Abang juga baru sampai"

"Ya udah ayo kita pergi nanti kamu telat Lo"ucap apip

Merekapun melangkah pergi menuju mobil apip
Selama di mobil mereka selalu mengobrol sepanjang perjalanan entah apa yang mereka bahas

"Aku masuk sekolah dulu ya bang"ucap Vera ketika sudah sampai didepan gerbang sekolah

"Iya hati hati"

Setelah mengantar Vera ke sekolah apip langsung melajukan mobilnya menuju kantor

**

"Ga nyangka ya sebulan lagi kita ujian"kata Lia dengan nada antusias

"Apa yang menyenangkan dari ujian sih kok Lo semangat banget yang ada malah ujian adalah suatu menyengsarakan karena kita harus belajar terus gak bisa nongkrong ga bisa jalan-jalan gak bisa deketin cogan cogan lagi" ucap Sasa panjang lebar sembari menjambak rambutnya sendiri karena frustasi

"Apaan sih lebay banget lo" ucap Lia sambil memandang malas kearah sasa

"Udah ga usah berantem mending kita ke kantin" ucap Vera melerai kedua sahabatnya yang selalu bertengkar setiap ketemu..

**

"Hai Vera cantik" sapa seseorang yang selalu menggoda dan mendekati Vera yang berada di depan vera untuk menghalangi

"Minggir Lo kalo gak gue tabrak" ucap Vera ketus

"Busetdah cantik cantik galaknya minta ampun" ucap seseorang itu

"Gue bilang minggir!" Ucap Vera yang tak senang karena seseorang itu masih saja menghalangi jalannya

"Gue kira setelah Lo berhijab Lo bakalan jadi lemah lembut eh malah tetap galak dan judes kayak biasanya" ucap Kamil dengan tersenyum sinis karena selalu dicuekin vera

Mendengar perkataan Kamil , Vera Langsung menatap tajam kearah Kamil

"Emang kalo gue berhijab gue harus jadi seseorang yang lemah lembut gitu? Emang apa hubungannya sifat gue dengan hijab? Selama kelakuan gue gak melewati batas buat gue mah itu gak masalah" ucap Vera dengan tatapan tajam matanya yang menyeramkan

"Udah ver sabar sabar" ucap Lia melerai pertikaian Vera dan kamil

"Udah lah mil mending Lo minggir dan tolong jangan ganggu singa yang sedang tertidur" ucap Lia kepada seseorang itu yang bernama Kamil

"Oke gue minggir" ucap Kamil dengan sedikit ketakutan karena ditatap tajam oleh Vera seolah olah Vera ingin memakannya hidup hidup kemudian ia minggir dari hadapannya Vera and the gank

Setelah Kamil pergi dari hadapannya Vera langsung menuju tempat kosong dikantin dan memesan makanan

"Setelah lulus kalian mau nerusin sekolah dimana" tanya Lia sambil meminum jus yang ia pesan

"Gue sih gak tau mau kuliah dimana yang penting jurusan desain interior" jawab sasa santai

"Kalo gue sih kayaknya ga kuliah dan langsung nikah dengan bang apip"Jawab vera dengan nada suara yang masih kesal dengan Kamil padahal ia sudah berusaha melupakan masalah yang baru terjadi tadi yang membuat ia naik darah
"Kalo Lo sendiri mau nerusin dimana?"tanya Vera dengan menghembuskan nafas perlahan mencoba untuk mengatur emosinya

"Kayaknya gue mau pindah ke Amerika terus kuliah disana" ucap Lia dengan nada sedih

"Kita pisah dong?" Ucap vera dengan nada sedih dan mengerucutkan bibirnya

"Ya mau gimana lagi kan bokap gue ditugaskan kerja di salah satu cabang di Amerika jadi terpaksa gue beserta keluarga harus pindah kesana" ucap Lia sedih

"Jangan pergi jangan tinggalkan aku sendiri aku tak bisa hidup tanpamu kau adalah jiwaku kau adalah ragaku apalah arti diriku tanpamu" ucap Sasa mendramatisir

Mendengar perkataan Sasa yang lebay banget membuat Lia dan Vera tertawa lepas dan tak lagi sedih saat melihat tingkah konyol sahabatnya itu

"Lebay lu" ucap Lia sambil tertawa

"Gue serius kok malah diketawain uh hancur hatiku" ucap Sasa sambil mengerutkan bibirnya

Lagi lagi Vera dan Lia dibuat tertawa oleh tingkah Sasa yang konyol itu
Namun tawa mereka terhenti ketika ada suara yang memanggil Vera

"Ada apa za?" Ucap Vera menoleh kearah naza yang tadi memanggilnya

"Ikut gue ke roof top yuk ada yang mau gue omongin" ucap naza dengan nada sedih

" Oke"

Vera pergi bersama naza meningkatkan kedua sahabatnya yang sedang penasaran dengan kedekatan Vera dan naza karena mereka tau beberapa bulan lalu Vera sangat membenci naza

"Kok mereka bisa akur sih? Dan tadi naza bilang mau ngajak Vera ke roof top? Bukannya rooftop itu serem dan sepi ya? Mau apa mereka kesana?" Ucap Lia dengan seribu pertanyaan yang ada dibenaknya

"Auk ah bodoamat" ucap Sasa tak peduli

"Ih nyebelin banget sih lu" ucap Lia sambil mengerucutkan bibirnya

**
"Ada apa za kok tumben ngajak gue ke roof top?" Ucap Vera dengan penasaran

"Gue mau bilang suatu hal ke Lo" ucap naza dengan wajah murung dan nada sedih

"Hal apa?" Tanya Vera

Naza menghembuskan nafas perlahan dan mengatur detak jantungnya yang berdegup kencang

"Gue suka sama Lo ver" ucap naza tulus

Vera terkejut dengan ucapan naza barusan lalu ia mulai mengatur nafasnya untuk menjawab ucapan naza
"Lo tau kan za kalo gue udah punya calon suami? Lagipula seminggu lalu gue udah tunangan"

"Iya gue tau gue cuma mau ngutarain perasaan gue ke Lo biar hati gue tenang lagipula lo kan belum nikah dengan dia jadi gue akan berusaha mendapatkan hati lo" ucap naza serius sembari menatap lekat bola mata Vera

"Asal Lo tau aja za kalo gue mau nikah setelah lulus" ucap Vera tegas karena tak ingin memberi harapan palsu pada naza

"Dan sebelum hari itu tiba gue pastiin gue bakal buat Lo jatuh cinta sama gue. Sebelum janur kuning melengkung maka gue masih punya kesempatan buat ngedapetin hati lo" ucap naza serius dengan kata katanya karena dia sangat mencintai Vera dan tidak bisa melupakan Vera walau sudah tau jika Vera sudah punya calon suami. Apalah boleh buat jika cinta sudah membutakan mu

**

Makasih sudah baca cerita ini dan jangan lupa vote and comment
Sorry jika ada banyak typo

Sampai jumpa di lain hari
See you bye bye😙

TBC



Kekasih Impian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang