Apip menatap wajah anaknya yang memelas, ia membelai lembut rambut putra tampannya itu.
"Iya, Ayah usahain luangin waktu buat Yusuf sama Bunda," ujar Apip tersenyum.Seketika Yusuf pun tersenyum riang. "Makasiii ayahhhh!"
Apip membalasnya dengan kecupan di dahi Yusuf.
Vera menitikkan air matanya dalam diam, baru beberapa Minggu namun terasa sangat lama ia tak melihat kehangatan keluarga ini.
Jujur saja dia juga rindu dengan sosok suaminya yang perhatian dan selalu ada namun bagaimanapun juga dia harus mengerti bahwa suaminya sibuk mencari nafkah untuknya dan anaknya."Bunda kok nangis?" tanya Yusuf polos, bahkan matanya ikut berkaca-kaca.
Sontak Apip menengok istrinya itu dan segera menghampirinya. "Kenapa hemm?"
"Aku terharu aja dan rindu keluarga kecil kita yang hangat," ungkap Vera jujur.
Hati Apip mencelos, sepertinya ia sudah mengabaikan perasaan keluarga kecilnya.
"Maaf." Apip menghapus air mata Vera dan juga Yusuf.
"Gak papa, Aku ngerti." Vera menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis.
"Tapi Yusuf gak ngerti bund," timpal Yusuf sambil tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang putih dan rapi.
"Anak kecil gak perlu ngerti, ya gak yah?" tutur Vera meminta belaan Apip.
"Iya, nanti Yusuf pas udah gede juga ngerti," balas Apip.
"Yusuf juga udah gede!" jawab Yusuf tak terima, mengembungkan pipinya lucu.
Apip dan Vera hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan putra tampan dan imutnya ini.
"Yusuf kepalanya masih sakit gak?" tanya Vera dengan cemas.
Yusuf menggelengkan kepalanya, "Tadi enggak bund, tapi pas Yusuf gelengin Jadi sakit," adunya.
"Yusuf jangan gelengin lagi kalau gitu, ayo tidur sayang." Vera membelai rambut anaknya penuh kasih sayang dan hati-hati terkena lukanya.
"Tidurnya ditemenin ayah bunda kan?"
Apip dan Vera saling menatap satu sama lain. "gak muat sayang," jawab mereka berdua.
"Emmm..." Yusuf menunduk lesu.
"Anak tampan ayah jangan cemberut gitu dong, tenang aja ayah sama bunda jagain Yusuf kok, nanti kami disana!" Apip menunjuk sofa yang lumayan panjang dan lebar.
"Beneran yah?" Yusuf menatap dengan pandangan mata berbinar, memang anak kecil seumurannya masih haus akan kasih sayang kedua orang tua.
"Iya bener, yaudah sana tidur."
Yusuf mengangguk lalu menutup kedua matanya yang memiliki bulu mata panjang serta lentik (calon bibit unggul nih sist)
"Kamu pasti capek ya belakangan ini ngurus apa-apa sendiri?" tanya Apip pada Vera yang bersandar di bahunya.
"Iya lah pasti, kamu sih sibuk banget sampai aku ngira kamu mau selingkuh," gurau Vera sembari tertawa ringan.
Apip menelan ludahnya gugup.
"Aktivitas gue beberapa Minggu ini termasuk mau selingkuh gak ya?" batinnya sedikit sadar.
"Kenapa diem aja? Apa bener ya kamu mau selingkuh?!" tanya Vera menyelidik, menatap tajam serta nyalang membuat Apip gelagapan.
"Enggak sayang, yakali ada istri secantik ini aku masih ada niatan ngelirik cewek lain," alibi Apip sambil tersenyum.
Heleh pretttt
Mendengar perkataan suaminya itupun membuat Vera ikut tersenyum.
"Bisa aja kamu.""Ya bisa dong, apasih yang gak bisa buat istriku yang cantik ini."
"Mulai deh gombalannya."
"Gak papa kalau sama istri sendiri mah," goda Apip seraya mengecup kening serta pipi istrinya.
"Geli sayang, udah ah." Vera menjauhkan wajah Apip dari wajahnya.
Namun, Apip semakin mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya seraya meniupnya berulang kali.
"Udah lama gak ku sentuh jadi gampang geli ya sekarang?" bisiknya menggoda istrinya.Tak mau kalah, Vera mengalungkan tangannya di leher Apip. "Iya nih rasanya kesepian gak ada yang bikin geli di dalem," tutur Vera semakin merapatkan jaraknya pada suaminya.
Tubuh Apip gelisah, keringat mengucu deras di tubuhnya.
"Tegang yang," desah Apip dengan mata sayu."Mandi sabun sana aku lagi ada 'tamu' ." Vera tertawa cekikikan memandang suaminya yang seperti cacing kepanasan.
"Astaghfirullah," ucap Apip beristighfar, perasaannya amat tidak bisa dideskripsikan, dengan segera ia melangkah ke kamar mandi yang ada di ruangan VVIP tempat dimana Yusuf
Dirawat.------
Manis manis dulu sekarang buat bonus dikit.
Emm gimana menurut Kelen tentang part ini? Ekhem:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Impian (END)
RomanceDijodohkan saat usianya 17 tahun dengan lelaki yang sama sekali tidak ia kenal apalagi lelaki itu sudah memiliki kekasih Sedih? Kecewa? Frustasi? Itulah yang Vera rasakan saat mengetahui ia akan dijodohkan dengan apip,lelaki yang tak ia kenali dan 8...