[6] tersadar

2.3K 99 2
                                    

"umur kamu berapa dek?"tanya apip penasaran

"17 tahun"jawab Vera santai

Apip tersedak nafasnya sendiri saat Vera menyebutkan umur aslinya

'gue kira umur dia 20 an karena dia terlihat dewasa eh malah 17 tahun berarti jarak umur gue dan dia 8 tahun jadi berasa tua gue' batin apip sambil memandang Vera

"Kamu masih SMA"tanya apip

"Iya. Kalo Abang umur berapa?"

"Emmm......25"

"Ohh"

"Emang kamu ga masalah tentang perbedaan umur kita yang lumayan jauh?"

"Enggak la bang soal umur itu bukan masalah yang penting adalah soal perasaan"

"Jujur aja ya dek sebenarnya aku belum mencintai kamu ya kamu tau sendiri kan alasan nya"ucap apip berkata jujur dan tersenyum lembut

"Iya bang aku juga belom cinta Ama Abang karena kita belum pernah ketemu sebelumnya"

"Karena kita sebentar lagi mau menikah maukah kamu membuka pintu hati untuk aku?"tanya apip

"Apakah Abang juga mau membuka pintu hati Abang buat vera?" Tanya vera

"Tentu"jawab apip dengan mantab

"Baiklah mulai sekarang kita akan berusaha untuk mencintai satu sama lain"ucap Vera seraya tersenyum manis

Apip mengangguk dan tersenyum

Sebenarnya Vera sudah tertarik pada apip disaat pertama kali ia bertemu
Ketampanan dan sifat apip lah yang membuat hati Vera luluh

"Kita pulang yuk"ajak apip

"Oke"

Mereka pun pergi dari restoran tersebut tentu saja setelah selesai membayar ya kali masa ga bayar bisa bisa dikejar satpam nanti wekaweka

***
Di dalam mobil Vera dan apip saling berbincang untuk mengenal satu sama lain lebih jauh

Vera merasa nyaman karena merasa apip itu orangnya asik diajak bicara
Begitupula dengan apip dia juga merasa nyaman berbincang dengan vera seolah-olah mereka sudah kenal lama

Tak terasa mereka sudah sampai dikediaman keluarga sanjaya
Apip turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Vera

"Terimakasih"ucap Vera seraya tersenyum manis

Apip hanya mengangguk dan tersenyum

"Bang apip mau mampir dulu?"tanya Vera dengan tersenyum manis

Entah kenapa saat bersama apip membuatnya sering tersenyum padahal selama ini dia jarang tersenyum

"Gak usah dek Abang mau langsung pulang aja"

"Ya udah bang kalo gitu"ucap Vera sambil tersenyum kemudian melangkahkan kaki untuk pergi

"Assalamualaikum"ucap apip membuat Vera menghentikan langkahnya

Sebenarnya apip menyadari kalo Vera jarang memberi salam makanya dia berinisiatif untuk membuat Vera terbiasa memberi salam karena memberi salam ke sesama muslim itu hukumnya sunah dan dianjurkan

"Wa.. waalaikumsalam"ucap Vera gugup karena kata kata itu sudah lama sekali tidak ia ucapkan

"Biasakan memberi salam ya dek karena itu dianjurkan"ucap apip menasehati Vera sambil tersenyum lembut

"Eh? Iya makasih bang nasehatnya"ucap Vera sambil tersenyum tulus dan lembut

***

"Assalamualaikum"ucap Vera kepada kedua orang tuanya setelah itu menyalami tangan keduanya.

"Wa.. waalaikumsalam"jawab keduanya dengan nada tak percaya dengan tingkah laku anaknya yang tak biasa ini namun mereka juga sangat bahagia karena anaknya mulai berubah menjadi sosok yang lebih baik

Kemudian Vera pergi menuju kamarnya
Sekarang pikiran Vera dipenuhi oleh apip dipenuhi wajah apip senyum apip dan segalanya tentang apip tiba-tiba ia teringat sesuatu

"Oh iya gue lupa tukeran nomer hp Ama bang apip"ucap Vera seraya menepuk jidatnya

"Apa gue minta nomer bang apip dari papa aja ya pasti papa punya nomernya
Eh tapi masa gue duluan sih yang nelpon nanti kesannya gue ngejar-ngejar bang apip lagi bisa malu gue"batin Vera bingung

Tut Tut Tut
Hp Vera berdering dan terdapat nama "unknown" di layar hp nya

"Nomer siapa ya? Gue angkat gak ya? Tapi kalo ga diangkat takutnya penting"ucap Vera dan kemudian memutuskan untuk mengangkat telepon dari nomor tak dikenal itu

"Halo"sapa Vera ditelepon

"Assalamualaikum"kata seseorang yang menelponnya

"Waalaikumsalam ini siapa ya?"

"Ini apip dek"ucap seseorang yang menelpon Vera

"Oh bang apip ya? Kok bisa dapet nomer Vera sih?"tanya Vera penasaran

"Tadi Abang minta dari papa"jawab apip

"Oh gitu ya"

"Iya dek tolong save nomor Abang ya"

"Pasti"jawab Vera antusias

"Eh by the way dek Vera udah solat magrib belum?" Tanya apip mengingat kan

"Eh? Belum"Jawab Vera seraya mengingat terakhir kali dia solat karena solat Vera banyak yang bolong makanya dia ga ingat kapan terakhir kali dia solat

"Kamu solat dulu gih! Abang tutup telpon nya assalamualaikum"

Telponannya pun berakhir dan kemudian Vera mengambil air wudhu dan sholat dengan gerakan agak kaku karena melakukannya pertama kalinya setelah sekian lama

"Ya Allah ampunilah dosa hamba ampunilah hamba karena telah melupakan mu ya Allah Terimakasih engkau telah mengirimkan bang apip dalam kehidupan hamba,. Hamba Sangat beruntung bisa mendapatkan calon suami seperti bang apip karena dialah yang membuat hamba sadar akan kesalahan besar selama ini yaitu telah melupakan kewajiban hamba sebagai seorang muslim dan melupakan mu ya Allah ampunilah dosa hamba"doa Vera sambil menangis sesenggukan

Vera merasa sangat beruntung mendapatkan calon suami seperti apip yang bukan hanya wajahnya yang tampan tapi hatinya juga
Dan dia berjanji akan menebus solatnya yang bolong dan tidak akan bolong-bolong lagi solatnya dan juga ia akan berusaha menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya

***
Maaf ya kalo ceritanya ngebosenin dan rada-rada gak nyambung

Jika ada typo tolong dimaklumi dan maafkanlah author yang imut dan cantik ini jika kalian merasa tersinggung karena visual pemeran karakter di novel ini

Jika ada typo tolong dimaklumi dan maafkanlah author yang imut dan cantik ini jika kalian merasa tersinggung karena visual pemeran karakter di novel ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kekasih Impian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang