Enjoy :)
Kali ini weekend diisi dengan acara pensi yang diadakan oleh OSIS. Ya sebagai bentuk syukuran karena diangkatnya mereka jadi OSIS katanya. Acara dimulai dari jam 7 malam sampai selesai.
Jeno datang dengan hati yang tak tenang, pasalnya ia harus menjalani hukuman dare yang diberikan temannya untuk nya. Ya jelas ia harus melakukannya, ia lelaki gentle yang bukan langsung asal lari dari tanggung jawabnya.
"Woy Jen, gausah tegang gitu napa." Sambut Mark ketika bertemu Jeno yang baru saja memasuki aula pertemuan.
"Apasi, diem aja coba."
"Itu Jeno lagi gugup aja Mark." Sahut Hyunjin yang baru datang menghampiri mereka.
"Ehm, kak Jeno." Itu Park Ji Hoon, ketua OSIS yang baru.
"Ya?" Jeno menoleh
"Mau nanya nih kak, bisa?" Jihoon berujar dengan malu malu, selalu adek kelasnya ia harus berlaku sopan, apalagi sekarang ia menjabat jadi ketua OSIS setelah Jeno.
"Boleh, kita ngobrol disana saja ya."
.
.Acara pentas seni sudah selesai. Semua telah menampilkan acara terbaik mereka yang telah disiapkan dari sebelumnya. Kini hanya tersisa acara free, ya hanya sesi makan dan ngobrol bersama teman saja, juga diperbolehkan untuk pulang bagi yang mau.
Renjun bersama Haechan dan Jaemin sedang menikmati minuman yang telah diambilnya. Sesekali mereka mengobrol ria.
"Ya ampun, pengen cepet cepet punya doi jadinya." Haechan berbicara sedikit teriak, karena musik keras yang mengalun memenuhi aula."Lo maunya cewe apa cowo si?" Tanya Jaemin yang juga dengan suara kerasnya.
"Cewe cowo sama aja kali, kalo cewe yang tinggal masukin ya kalo cowo tinggal dimasukin." Ujar Haechan diakhiri dengan tawanya
"Haechan ngomongnya ya vulgar banget." Omel Renjun
Seorang lelaki berbadan tegap menghampiri mereka. Dengan tatapannya yang tajam ia mengunci targetnya, siapa lagi kalau bukan Jeno.
"Maaf sebelumnya, bisa aku pinjam Renjun?"
Jaemin dan Haechan menoleh kearah Renjun dengan heran, seakan minta penjelasan. Renjun pun juga bertanya tanya, untuk apa si the most wanted disekolahnya ini mencarinya?
"Ada apa Jen?" Renjun melangkah maju agar lebih dekat dengan Jeno.
"Maaf." Ujar Jeno dengan suara pelan, bahkan Renjun saya tidak dapat mendengarnya.
"Hah? Apa?"
Jeno tak menjawab, ia mendekatkan wajahnya hingga membuat hidung mereka saling bersentuhan. Renjun sudah tak dapat mengontrol jantungnya yang berdegup sangat kencang sekali. Sebuah benda kenyal mendarat diatas bibir Renjun. Ya hanya bersentuhan, awalnya. Tapi lama lama Jeno mengulum bibir Renjun, menyesapnya dengan lembut. Pada awalnya Renjun sangat terkejut bukan main, tapi entah mengapa ini seperti candu baginya, jadi ia hanya membiarkanya terbuai, dan membuat jiwanya melayang.
Kejadian ini tak luput dari perhatian para murid di dalam aula ini, bahkan tak segan ada yang mengabadikan momen keduanya. Sangat romantis dan sangat serasi.
Juga Jaemin dan Haechan sangat terkejut, bahkan Jaemin merasa bahwa dirinya ingin menangis saat ini juga. Ia ingin pergi namun kakinya kamu, seolah membiarkannya untuk menatap mereka. Tak bisa bohong, bahwa Jaemin juga mengakui kalau mereka sangat serasi. Perpaduan yang sempurna.Masih dalam keadaan intim begini, renjun akhirnya tersadar begitu stok oksigen di paru-parunya menipis. Ia memukul dan mendorong Jeno pelan, hingga melepaskan tautannya. Renjun lega ketika dapat menghirup kembali oksigen yang dapat memenuhi kembali paru-parunya.
"Apa yang kau lakukan? Dasar mesum." Ujar Renjun agak pelan
"Bahkan kau saja terbuai di dalamnya." Balas Jeno dan meninggalkan Renjun begitu saja.
"Brengsek." Seru Renjun
.
.Apa kabar Jaemin? Ia sudah pergi berlari meninggalkan aula dengan bercucuran air mata. Hatinya sakit sesakit sakitnya. Renjun bilang ia tidak ada hubungan apapun dengan Jeno, tapi apa faktanya??
Jaemin hanya ingin hidup bahagia seperti lainnya, hanya itu yang ia inginkan. Baginya kehidupan Renjun terlalu sempurna jauh melebihi dirinya. Ia hanya seorang lelaki lemah tak berdaya, keluarganya berantakan. Ayah ibunya berpisah, dan ia mengikuti ibunya yang berpenghasilan tak seberapa besar, jadi ia harus turut bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.
Lalu bagaimana bisa ia sekolah disana? Ia hanya kebetulan mendapat beasiswa karena kepintarannya. Dan karena itu ia dipertemukan dengan Lee Jeno yang membuatnya langsung jatuh cinta.
Ibunya mengharuskannya untuk memacari lelaki kaya, agar kelak hidupnya dapat berubah lebih enak. Ya, hanya itu keinginannya, sederhana bukan? Ia hanya ingin meminta Renjun tuk membantunya, tapi apa kenyataanya?Akh, jaemin mengerang sambil terus menurunkan air matanya. Ia sudah berjalan tanpa arah sedari tadi. Entahlah, ia juga bingung apa yang harus ia lakukan saat ini.
Karena sudah berjalan terlalu lama, jaemin berhenti. Merasakan sesak yang sangat pada dada sebelah kirinya, jantungnya berdenyut melebihi normal. Ya, jaemin pengidap jantung lemah. Terima kasih pada Tuhan yang telah menciptakan skenario untuknya. Ia juga tidak tahu, kapan jantungnya akan berhenti berdetak.
To be continued.
Thanks for coming. You'll meaning alot. 😇Kalau ada saran dan kritik, mangga sampaikan jangan sungkan sama saya. 😊
Kalau ada sumbangan ide buat ceritanya, silahkan salurkan oke.
Thanks all ❤❤❤
.
.Lusyu (๑•́ω•̀)
©Rechan
KAMU SEDANG MEMBACA
Abonded ✔
FanficIts not just about us. Tidak ada yang bisa salahkan perasaan [Noren Area] ©Rechan.2020