Abonded ✔

A 24

Exam

Malam telah tiba, menggantikan sang mentari dengan sinar hangatnya. Memunculkan bintang yang gemerlap memenuhi langit malam, juga ditemani oleh indahnya rembulan.

Pemuda manis bersurai karamel melepas apron nya setelah seharian lelah bekerja, kini sudah waktunya untuk pulang. Ia meletakkan apron ditempatnya semula lalu meninggalkan cafe tempatnya mencari uang.

"Hey, sudah selesai?" Suara bass seorang lelaki menyambut jaemin-pemuda itu saat telah keluar dari kafenya

Ia sempat terkejut, "Iya Mark, maaf membuatmu kemari saat malam aku tidak ada waktu selain selepas bekerja."

"Tidak papa nana, lagipula aku sudah mengatakan padamu untuk berhenti bekerja." Mereka jalan berdampingan menuju parkiran

"Tidak ada alasan untukku berhenti bekerja."

"Kau memang keras kepala sekali na. Oh ya, ada apa kau ingin menemuiku malam ini?"

Jaemin mengarahkan kepalanya keatas, menatap langit malam yang dihiasi oleh gemerlap bintang menambah kesan kesempurnaan.

"Apakah tawaranmu masih berlaku Tuan Lee?"

Mark menoleh kearah Jaemin, "tawaranku? Tentu, sampai kapanpun akan terus berlaku."

"Boleh aku Terima tawaranmu itu?"

"Jinjja? Aku sangat senang jika kau bisa menerimanya nana." Mark tersenyum tulus dan sangat lebar hingga memperlihatkan gigi rapinya

"Benarkah?" Mata Jaemin membulat menyiratkan rasa senang yang membuncah

"Ok call. Aku akan mempersiapkan keberangkatanmu."

"Maaf merepotkanmu Mark."

Mark menggeleng, "Kau tidak merepotkan, justru aku sangat senang."

Jaemin menghentikan langkahnya, ia menunduk meremat dada sebelah kirinya yang tiba tiba saja berdenyut nyeri. Pernafasan nya terhambat, begitu sesak. Dia juga memukul mukul dadanya

"Hei kau baik baik saja Na?" Mark merengkuh tubuh ringkih nya

"A-aku baik" Jawabnya dengan nafas tersenggal

"Sepertinya aku akan mempercepat kepergian kita menuju canada.