Gradu
Hari paling menyenangkan untuk siswa pelajar kelas 12 telah datang. Perasaan senang yang membuncah telah hadir pada seluruh murid dengan jas kelulusan kebanggan mereka. Para keluarga juga datang menghadiri, bahkan keseluruhan membawa bunga untuk anak tercinta. Jangan lewatkan juga sesi pemotretan di stand yang sudah disediakan.
Hari yang sangat menyenangkan seharusnya, tapi tidak bagi beberapa orang yang sedang berkumpul sekarang.
Dengan wajah pucatnya, jaemin menghadiri pesta kelulusan didampingi oleh Mark yang siap selalu menjaganya.
Renjun menangis dalam pelukan jaemin, ia tak siap untuk meninggalkan jaemin yang akan pergi bersama Mark menuju Canada. Walau niatnya sangat baik, tapi tetap saja renjun belum dapat menerimanya segera. Mark dan Jeno juga hanya menyaksikan kegiatan dihadapannya.
"Renjun tenanglah, kau tak perlu menangis tersedu seperti ini." Jaemin mengelus pundak Renjun, matanya juga sudah berkaca juga
"Aku minta maaf na, aku bukanlah teman yang baik bagimu selama ini. Maafkan aku nana~"
Bukankah harusnya jaemin yang mengatakan hal itu? Harusnya ia yang minta maaf harusnya ia yang harusnya menjadi teman yang baik, bukan malah menyia nyiakan renjun bahkan sempat memanfaatkannya.
"Pergilah na, dan berjanjilah akan kembali. Juga- jangan lupa untuk bahagia. Kau pantas mendapatkannya." Renjun melepas pelukannya dengan wajah sembab setelah menangis nya
"Na, ayo kita pergi. Penerbangan kita tidak akan lama lagi." Mark menggandeng tangan Jaemin, tapi jaemin menahannya
"Jeno, aku minta maaf ya untuk selama ini. Aku menyesal aku tidak akan mengulanginya, Terima kasih telah memberikan cintamu padaku. Aku mohon maafkan aku." Satu tetes air mata turun dari mata indahnya, hingga dua tetes lalu mengalir deras. Lelaki bersurai karamel itu menghapus kasar
"Juga- aku mohon dengan sangat. Tolong jaga Renjun, dia tak pantas untuk disia-siakan. Selamat tinggal Renjun dan- Jeno." Selanjutnya jaemin menarik mark dan pergi dari sana, menyisakan Jeno dan renjun yang kembali terisak
"Belum cukup menangis nya hm? Ayo pulang." Jeno mendekap Renjun dan menariknya menuju parkiran
"Hiks, jeno~"
"Berhenti menangis Renjun, Logan sudah merindukan mamanya dirumah. Ayo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abonded ✔
أدب الهواةIts not just about us. Tidak ada yang bisa salahkan perasaan [Noren Area] ©Rechan.2020