A 22

6.8K 804 123
                                    

Closeness

Closeness

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Ini sudah mendekati ujian akhir sekolah. Para siswa sudah mulai menyiapkan peralatan perang mereka untuk menghadapi soal ujian yang akan datang. Jadinya perpustakaan penuh di jam istirahat maupun pulang sekolah, bahkan beberapa ada yang membawa buku kemanapun mereka pergi. Suasana mencengkam berhasil diciptakan sekolah bergengsi di Seoul ini.

"Gua capek. Kalian gamau ke kantin apa?" Haechan menoleh kedua temannya didepan, Renjun dan Jaemin. Ngomong ngomong soal Jaemin dia memaksakan masuk sekolah demi lancar mengikuti ujian akhir. Sudah tidak dipedulikan lagi tubuhnya yang makin melemah.

"Iya juga sih Chan, laper nih. Ayo dah" Mereka membereskan buku buku dan alat tulis yang berserakan diatas meja tersebut.

Langkah teratur diciptakan oleh beberapa pasang kaki yang berjalan sepanjang koridor sekolah, menuju kantin yang terletak di lantai bawah.


Setelah sukses mendapatkan jatah makannya diantara kerumunan siswa kelaparan, mereka duduk di salah satu kursi yang kosong dan mulai menyantap makanannya.

Baru beberapa suap memasuki rongga mulut mereka, dua orang telah menintrupsinya.


Mark yang diikuti Jeno duduk bergabung bersama mereka, tapi hanya mark yang membawa nampan makan siangnya, tidak dengan Jeno.

"Gabung ya?" Mark meminta ijin pada mereka walau sebenarnya ia sudah duduk menempati kursi kosong

"Mau ngapain?" Haechan bertanya dengan mulutnya yang masih agak penuh

"Mau berak" Jawab mark sekenaknya

"Enak aja ya kalo berak disini, pergi ga lo!" Haechan mengangkat garpunya tinggi bersiap untuk melemparkannya kepada mark

"Eh santai, lo lagi pms ya?"

"Au ah bodo" Haechan melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda


Renjun menoleh ke sampingnya, terdapat Jeno yang bukannya makan tapi malah sedang fokus memainkan ponselnya.

"Jen, ga makan?"

Jeno menoleh dan menggeleng, lalu kembali memainkan ponselnya. Oh rupanya ia sedang bermain game, pantas saja sangat fokus.

Abonded  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang