Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini si mungil Renjun melewatkan sarapannya, ia terburu buru mengejar bus sekolah lantaran telat bangun dari tidur singkatnya. Sebenarnya sang kakak bisa saja mengantarkannya, tapi Renjun tak mau merepotkan kakak yang sebenarnya imut tersebut, jadilah ia harus menaiki bus yang bertujuan ke sekolahnya.
Kaki kecilnya berlari memasuki gerbang sekolah yang sebentar lagi tertutup.
Ia berhenti sebentar guna mengatur nafasnya. Dihadapannya gedung sekolah yang terpampang jelas, besar dan bergaya klasik. Mungkin first impression ketika melihat sekolah ini adalah istana kerajaan, karena memang arsitektur dan rancangannya bagai bangunan kuno tapi tetap terkesan elegan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Pict on google)
Renjun melangkah menuju kelasnya, kalau boleh jujur sebenarnya ia sehari tadi menahan perutnya yang berdenyut nyeri. Mungkin ini karena ini efek melewatkan sarapansarapan dan untung saja mamanya sempat memasukan sekotak bekal ke dalam tasnya.
"Satu kali seumur hidup seorang Huang Renjun terlambat." Haechan hanya menggeleng melihat Renjun yang baru saja datang dengan wajah lesu nya
"Ralat. Hampir terlambat lebih tepatnya." Renjun langsung duduk dan meletakan kepalanya diatas meja
"Dan baru pertama kalinya Huang Renjun bermalasan di pagi hari."
"Renjun kenapa? Sakit kah?" Jaemin menarik kursinya ke bangku Renjun
"Engga kok Na." Renjun memaksakan senyum
"Aku lapar, aku ingin ke kantin kalian ingin menitip sesuatu?" Jaemin beranjak dari duduknya, belum beranjak pergi Renjun sudah menahan tangannya
