A 25

6.7K 752 53
                                    

Falling

Falling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











"Ada yang ingin kau bicarakan Jeno?"








"Harusnya aku yang bertanya padamu Na." Ucapannya tegas tak dapat dibantah lagi

Pemuda Na itu meremas selimut yang menutupi tubuhnya, menundukkan kepalanya.

Awalnya ingin meminta penjelasan jika bertemu lelaki dihadapannya ini, ya walau dia tak berharap akan bertemu dengannya. Tapi nyatanya nyalinya ciut, tak dapat mengeluarkan suaranya yang semula sudah disiapkan nya dari beberapa waktu lalu.

"Maaf" Suaranya pelan seperti bisikan, ia menahan getaran yang siap keluar dari tubuhnya. Menahan air mata yang akan keluar kapan saja.

"Hanya itu?"

Jaemin memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya, menatap pada Jeno yang seolah mengintimidasinya, mengurung dalam sebuah ruangan gelap nan sempit hingga sesak merembat ke dada.

"Me-memangnya apa lagi?" Suaranya bergetar

"Tidak ingin menjelaskan?" Jeno menatap tajam mata Jaemin yang terlihat sirat putus asa dan kesedihan.

"Apa perlu aku menjelaskannya lagi?"

Jeno menghembuskan nafasnya kasar, menyisir rambut yang menutupi dahinya ke belakang, sensasi tampan yang luar biasa keluar dari dalam dirinya. "Kau tau? Seumur hidupku aku menyesal sudah menyukaimu."

Cairan bening itu lolos begitu saja dari manik indah seorang Na Jaemin, tak dapat dipungkiri perkataan lelaki dihadapannya ini membuat hatinya teramat sakit hingga berdenyut nyeri lebih dari biasanya.

"Aku sudah merelakan waktu dan apapun hanya untukmu, dan aku akui aku berhasil mendapatkannya. Tapi ternyata itu bukan hatimu, melainkan hanya egomu. Kau tidak hanya menyakitiku saja disini, tapi semua orang kau mengerti itu?"

Cairan bening itu semakin meluncur deras bak air terjun dan turun dari mata air, isakan tertahan pun terdengar menyakitkan.

"Ba-bagaimana jika aku mengatakan bahwa a-aku menyukaimu sekarang?"

"Maaf, semuanya terlambat. When paper crumbled it cant be straight again as before."

"Jadi kita berhenti disini, jangan pernah menganggap aku sebagai kekasihmu." Lanjutnya

Abonded  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang