Fiance
Enjoy :)
"Renjun sayang" Mama wendy memanggil anak tersayangnya. Hari ini adalah minggu, jadi kalau pagi begini pasti anak bungsunya masih bergelung dengan selimut
Dengan wajah malasnya, pemuda kelahiran Jilin itu menuruni tangga dan menuju mamanya yang terduduk di ruang makan
"Renjun masih ngantuk Ma." Renjun meletakkan kepalanya bertumpu pada tangan diatas meja makan. Soal kejadian Renjun kemaren, ia sama sekali tak memberi tahu mamanya karena bisa gawat kalau mamanya sampai tau.
"Anak mama udah besar kok males gini sih, nanti jodohnya gamau sama kamu."
"Hmm" Renjun hanya menggumam malas
"Renjun ayo bangun, mama mau ngomong sesuatu sama kamu. Penting ini. " Mamanya mengambil duduk disamping anak tersayangnya
"Hn, apa ma?" Renjun mengangkat kepalanya
"Dengerin mama ya nak. Kamu kan udah besar, mama sama papa juga sudah tua sekarang. Untuk masa depan kamu, mama mau menjamin masa depan kamu. Renjun percaya mama kan?"
Renjun mengangkat alisnya, sejujurnya ia bingung dengan apa yang diomongkan oleh wanita yang berjasa dalam hidupnya ini apalagi ditambah efek ngantuknya. "Apa sih ma? Renjun ga ngerti loh"
"Renjun, mama mau kamu menjalani masa depan yang baik. Jadi mama mau ngelangsungin tunangan buat kamu. Renjun percaya mama kan?"
"Ma? Maksud mana aku mau dijodohin gitu ya?"
Wendy, sang mama hanya mengangguk cantik. "Iya"
"Ih mama ngaco ah, masi pagi juga udah bercanda. Haha" Renjun tertawa
"Renjun, mama serius. Nanti malam kamu akan ketemu sama orangnya loh."
"Mama? Serius?"
"Mama ga bohong, apalagi menyangkut masa depan kamu Renjun. Percaya sama mama ya?" Wendy mengelus pundak sempit milik anaknya itu
"Harus ma? Renjun masih kecil, masih butuh kelangsungan sekolah dan... Ma? Renjun... " Renjun terdiam, bingung mencari alasan apa
"Percaya sama mama kan? Mama hanya ingin kamu menjalani kehidupan yang lebih baik. Sebenernya mama ga maksa, tapi mama harap kamu bisa menerima yaa."
Renjun terdiam seribu bahasa. Lidahnya kelu walau hanya sekedar berbicara. Tubuhnya menegang
Pertunangan? Perjodohan?
Tak pernah ada dalam kamus hidupnya. Tak pernah sekalipun terlintas di pikirannya. Tak pernah sekalipun ia berharap mendapatkannya.
Tapi sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Abonded ✔
FanfictionIts not just about us. Tidak ada yang bisa salahkan perasaan [Noren Area] ©Rechan.2020