What bring you back?
"Tunggu, itu bukannya Guanlin? Dan Je-jeno?"
"Gila lo, dia bisa mati woy." Itu Mark yang berusaha memisahkan pertengkaran antara mereka
"Lin, berenti." Renjun menarik Guanlin, dan berhasil membuatnya seketika berhenti
"Re-renjun? Kau disini? Aku rindu padamu." Guanlin menatap renjun dengan haru
"Cih, aku tak sudi melihat wajahmu kembali." Renjun berdecih benci
"Apakah aku melakukan kesalahan fatal kepadamu? Kenapa kau meninggalkanku?" Guanlin mencoba meraih lengan renjun, tapi pemuda jilin tersebut menepis nya kasar
"Kau punya otak kan? Nah, gunakanlah untuk berfikir. Ayo Jeno." Renjun berkata dengan tenang, tapi cukup membuat Guanlin sakit hati. Renjun segera membantu Jeno berdiri
"Ren.." Guanlin bergumam lirih
"Mark, aku bawa Jeno ya." Renjun membopong Jeno dan membawanya pergi dari tempat ini
♤
"Apa yang kau lakukan disana hm?" Renjun bertanya seraya membersihkan wajah Jeno yang penuh luka dengan cairan antiseptik dan kapas. Ya, renjun membawa Jeno kerumahnya, dan pemuda bermata sipit itu juga tak menolak, dia juga takut jika harus pulang ke rumahnya dan mendapat omelan orang tuanya.
"Akh" Jeno meringis. "Kau ikhlas tidak sih?"
"Aku bertanya heh, kenapa bisa kau berada ditempat itu hah? Jawab Jeno." Renjun menekan luka jeno, membuat sangat empu merintih kesakitan.
"Aku hanya balapan." Jawabnya singkat
"Untuk apa kau balapan? Kau pikir itu seru hah?" Renjun menutup luka di dahi Jeno dengan plester berwarna coklat
"Hm,, ya lumayan seru sih."
"Apa kau sudah tidak waras Lee Jeno? Dasar bodoh." Maki Renjun. Ini sudah malam, dan penghuni rumahnya sudah terlelap
"Aku pintar, buktinya aku selalu juara di sekolah."
Tunggu, kenapa Jeno jadi banyak bicara didepan renjun? Hey kemana sifat Jeno yang sebelumnya?
"Kan, kau memang bodoh."
"Aku pintar."
"Kau tidak Lee Jeno."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abonded ✔
Fiksi PenggemarIts not just about us. Tidak ada yang bisa salahkan perasaan [Noren Area] ©Rechan.2020