A 29

11.8K 704 85
                                    

My only hope

My only hope

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Playlist. Mandy Moore-Only hope]






To be only yours I pray
Just you my only hope”















Renjun sudah pergi.
Pemuda mungil itu sudah berangkat menuju China untuk melanjutkan program studinya. Itu pilihannya, Jeno tidak bisa menolaknya itu adalah pilihannya.

Apa yang Jeno rasakan saat ini?

Ia merasa, sepi?

Iya, hatinya sepi saat ini.
Tak pernah merasa sepi begini sebelumnya.

Bahkan hari ini, saat renjun pergi, ia tak bisa menjumpai kesayangannya itu sebelum berangkat meninggalkan Korea.

Renjun mengambil penerbangan pagi, bahkan sangat pagi hingga Jeno tak dapat mengejarnya.

Renjun sengaja melakukan itu, agar tak bertemu Jeno-nya.

Jeno mengerang frustasi.

Perasaannya kali ini tak nyaman.

Ia sendiri bingung dengan apa yang terjadi padanya. Ia sudah melakukan apapun untuk membuat hatinya tenang.

Tapi pikirannya tetap tak dapat berpindah dari Renjun. Perasaannya tak nyaman.

Berakhir seperti sekarang ini, didepan tivi sembari membawa beberapa snack kesukannya tak lupa dengan jus yang menemaninya.

Tanganya dengan lincah menggonta ganti chanel tivi, mencari sesuatu yang akan menarik perhatiannya.

Jarinya berhenti pada salah satu chanel tivi yang sangat menarik perhatiannya.

Sebuah chanel berita yang membahas berita terbaru di negaranya kini. Tapi bukan itu yang menarik perhatiannya, tetapi

'Sebuah kecelakaan pesawat telah terjadi. Diperkirakan Pesawat China Airlines yang akan menuju shanghai kehilangan kendali, hingga membuatnya lepas kendali dan terjadilah kecelakaan pesawat ini. Belum ditentukan berapa orang yang menjadi korbannya, karena TIM SAR baru saja menuju tempat kejadian.'

Tubuh Jeno melemas dan bergetar hebat. Ini apa?

Itu kan pesawat yang ditumpangi oleh Renjun tadi pagi. Ia tidak salah kan??

Seseorang tolong katakan padanya, bahwa semua tidak benar. Bahwa semua ini kebohongan.

"Arrrghh" Jeno berteriak frustasi seraya turunnya air mata yang membasahi wajahnya.

Ini tidak mungkin, ini tidak mungkin. Teriaknya dalam hati.

Jadi semalam adalah pertemuan terakhirnya? Jadi semalam adalah percakapan terakhir mereka?

Jeno harap ia segera bangun dari mimpi buruknya ini.

"Jeno?" Seseorang memanggilnya dari arah belakang, itu Doyoung -kakak Renjun

"Jadi kau sudah tau ya?" Melihat wajah Jeno yang sudah basah oleh airmata, Doyoung menyimpulkan bahwa lelaki itu sudah tau

"Bohong kan kak?"

"Jen, kita harus menerimanya ya?"

"BOHONG, ITU SEMUA BOHONG." Jeno berteriak dan mengacak rambutnya, meraih apapun didekatnya untuk dilempar guna melampiaskan amarahnya

"Jeno, tenang jeno." Jaehyun mendekati adiknya yang sedang penuh oleh luapan emosi

"TENANG KATAMU? BAGAIMANA AKU BISA TENANG?"

"Jeno, renjun juga tidak akan senang melihatmu begini. Berhentilah."

"Kau sudah menghubunginya kak?" Jeno mengangkat kepalanya, menatap kearah Doyoung.

"Kami sudah berusaha mengubungi nya sejak tadi, tapi nihil."

"Aku tidak bisa begini." Jeno terjatuh diatas lantai, menumpu tubuhnya dengan kedua tangan. Air matanya jatuh dan membasahi lantai.

"Biarkan dia pergi ya? Dia sudah memilih jalannya. Kau sekarang sudah punya Logan, jangan mengeceeakannya."



Ternyata perasaan tak nyaman yang dirasakan oleh Jeno dari semalam adalah karena sebab ini? Ia mengerti sekarang.




Kini, Jeno akan menjalani hidupnya yang menyedihkan ini  dengan penuh kesepian. Dengan rasa sakit yang terus datang menyelimuti hatinya.

Ia berjanji pada dirinya untuk tidak akan pernah melupakan manusia sebaik Renjun.

Ia juga yakin, bahwa Renjun-nya tidaklah pergi meninggalkannya.


Apakah Tuhan sekarang sedang menghukumnya?
















Apakah Tuhan sekarang sedang menghukumnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The END?

Kalian mau END disini nda?

Butuh sequel kah?

Abonded  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang