Reallity
Renjun dan doyoung memasuki rumah mereka saat malam sudah menjemput. Dengan tongkat yang membantu Renjun jalan tentunya serta gips yang dipasang di kaki kirinua, setelah dibawa ke dokter tulang kering renjun sedikit mengalami cedera dan keretakan walau sedikit hingga membuat jalannya tidak normal seperti biasanya.
Mama Wendy yang melihat putranya langsung menghampirinya dengan wajah panik dan khawatirnya.
"Renjun kamu kenapa?? Doyoung kamu apakan anak mama?"
"Dia perlu diinterogasi ma. Sini duduk." Dan mereka bertiga duduk di sofa ruang tengah.
"Kenapa bisa begini Renjun?"
Yang ditanya masih diam dan menundukkan kepalanya, meremat seragam sekolah yang masih merekat ditubuh mungilnya.
"Yang kutau dia dibully, ma. Dan entah atas sebab apa." Doyoung menjawab
"Benar itu Renjun?"
Si kecil keluarga park mengangguk pelan, menahan tangis dan sebentar lagi akan meledak.
"Atas sebab apa renjun? Bukankah anak mama ini siswa yang rajin? Atau adalah sebab lain?"
"Ceritakan saja semua pada kami Renjun, jangan sungkan."
Renjun tidak tahan lagi, ini saatnya ia mengungkap semuanya agar meme perjelas keadaan yang ada. Tangisnya langsung pecah sebelum ia mengeluarkan suaranya.
"Apakah aku memang bukan anak kandung kalian? Apakah kalian mengadopsi ku dari panti asuhan?" Renjun bertanya sambil masih terisak
Wendy dan Doyoung melotot kaget. Bagaimana bisa Renjun mengetahui hal yang seharusnya tidak ia ketahui? Apakah ini sudah saatnya untuk renjun mengetahui semuanya?
"Siapa bilang? Kamu anak Mama." Wendy mengelus pundak renjun yang bergetar hebat akibat tangis yang melanda nya
"Mama bohong!" Elak Renjun, "bahkan aku tak seharusnya memanggilmu Mama, selama ini aku telah ditipu oleh kalian. Dimana orang tuaku?"
Wendy memeluk Renjun walau anak itu memberontak, dapat ia rasakan air mata juga mengaliri pipinya.
"Kalian jahat! kalian bohong! Aku seharusnya tak disini!" Renjun masih meracau dalam tangisnya, dan memberontak dalam dekapan wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abonded ✔
FanfictionIts not just about us. Tidak ada yang bisa salahkan perasaan [Noren Area] ©Rechan.2020