Over
Jeno mengantar pulang pemuda mungil yang sekarang sedang terlelap di kursi sampingnya. Ia mengendarai optimus prime dengan pelan di jalanan malam yang sepi, takut membangunkan kesayangannya dari tidur nyenyaknya.
Eh kesayangan?
Beberapa kali Jeno mencuri pandang kearah sampingnya. Entah magnet apa yang terletak disana.
Hingga getaran ponsel mengejutkannya. Dengan tangan yang bebas ia meraih ponsel sari saku celananya, melihat nama yang tertera disana sebelum mengangkatnya.
"Jen bisa kesini sekarang?"
Jeno melirik jam yang melingkar ditangannya, sekitar jam 11 malam lebih. "Sepertinya aku tidak bisa."
"Kumohon, ada hal yang sangat penting yang harus diselesaikan."
"Sepenting itu?"
"Iya sangat. Kumohon jen."
Jeno menghembuskan nafasnya sebelum menutup telfonnua secara sepihak.
"Maaf renjun aku akan membawamu pulang larut malam."
Jeno memarkirkan optimus prime-nya dengan asal, melirik sebentar kearah Renjun sebelum keluar dari mobilnya. Disana, dari jarak yang tak jauh Mark menghampirinya.
"Kenapa?"
"Disana ada Guanlin, dia bilang nyariin lo. Ada masalah apa lo sama dia?" Mark menjelaskan singkat
"Gua?" Jeno menunjuk dirinya sendiri, "Gaada masalah apa apa tuh."
"Samperin geh, gua juga gatau dia pengen banget ketemu sama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abonded ✔
أدب الهواةIts not just about us. Tidak ada yang bisa salahkan perasaan [Noren Area] ©Rechan.2020