A 19

6.4K 750 135
                                    

Reality

Reality

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















"Ngapain lo disini? Biar bisa santai iya? Udah tiga hari lo ga pulang, jangan coba buat kabur lo ya! Sekarang pulang!" Wanita dengan setengah baya itu menarik paksa seorang lelaki yang terbaring lemah di rumah sakit, mencabut infus dengan paksa yang menimbulkan darah mengalir keluar.

"Ma, kumohon hentikan." Pemuda itu berujar lemah

"Pulang sekarang! Banyak pekerjaan yang nunggu!" Wanita yang dipanggil mama itu menarik paksa tangan sang pemuda masih dengan pakaian rumah sakit.

"Ma, iya nanti jaemin pulang." Mereka menjadi pusat perhatian sekarang

"Sekarang!" Dan pemuda itu hanya bisa menerima lemah tak bisa melawan.

Setelah kejadian membawa jaemin pulang dengan paksa, keadaannya kian memburuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian membawa jaemin pulang dengan paksa, keadaannya kian memburuk. Beberapa hari ini ia tidak masuk sekolah padahal sebentar lagi Ujian Nasional yang menentukan kelulusannya. Ia dipaksa untuk terus bekerja oleh sang Mama. Tubuhnya tak dapat menerima, karena tingkat kelemahannya, tapi ia tak bisa menolak titah sang mama.

Jaemin menghembuskan nafasnya kasar, belakangan ini ia selalu menahan sakit di dadanya yang teramat sangat demi bisa lancar bekerja tanpa gangguan. Walau waktunya tak sedikit lagi. Ia sudah menyerah, ia malah menginginkan Tuhan memanggilnya segera karena ia sungguh sangat lelah.

Ting.
Terdengar suara pintu kafe yang dibuka, jaemin segera melangkahkan kakinya kesana.

"Ada yang ingin anda pesan-eh?"

"Jaemin?"

Dua pemuda itu sama terkejutnya. Jaemin yang terkejut dengan kehadiran mark dan begitupun sebaliknya.

"Jaemin kau bekerja disini?"

"Ya seperti yang kau lihat" Jaemin mengangkat bahunya.

Abonded  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang