☁22 - The Past

19 3 0
                                    

- "Be the change that you wish to see in the world." -

Hari ini bertepatan dengan kejadian minggu lalu. Yakni di mana ketika aku merasa terpuruk oleh kelebihanku sendiri. Namun, berkat orang-orang di sekitar kala itu pada akhirnya aku kembali memupuk kepercayaan diri. Toh, aku bukan manusia sempurna. Sewaktu-waktu mereka juga akan sadar atas kekuranganku.

Seperti misalnya aku yang takut belalang. Tunggu, kau pasti tidak percaya bukan? Menurutku setiap orang punya ketakutannya masing-masing. Jadi wajar kalau aku takut atau tepatnya geli terhadap serangga bersayap dua lapis dan sepasang kaki panjang berduri halus itu.

Maka, kalau sudah musimnya pasti Dzaki atau Kak Najma akan mengejarku sambil membawa belalang di tangan mereka. Lalu aku akan berteriak marah meminta untuk berhenti. Sulit dibayangkan bagaimana kalang kabutnya aku saat itu.

Memasang sepatu, aku baru saja selesai melaksanakan salat duha. Rencananya aku ingin duduk sebentar sambil menghirup udara segar. Mengagumi indahnya langit biru dihinggapi semburat cahaya kuning keemasan. Berteman burung-burung terbang yang melintasi udara.

Tak lama kemudian terdengar kasak-kusuk orang di sebelah kanan. Aku melirik sekilas. Keributan kecil itu berasal dari Irsyad dan Dzaki yang sedang memasang sepatu beserta kaus kaki. Soal Dzaki, akhir-akhir ini ada perubahan pada dirinya. Sekarang ia sudah mulai rajin melaksanakan salat duha dan lima waktu.

Ya ... meskipun aku tidak yakin apa salatnya sudah benar atau tidak yang jelas aku cukup senang karena dia tidak lagi mengerjakan salat zuhur saja.

"Besok malam habis isya jangan lupa pengajiannya." kata Irsyad memulai pembicaraan.

Di antara kami bertiga, dialah yang paling sering memberi perhatian. Maksudku bukan perhatian layaknya pria pada wanita, melainkan perhatian yang kunantikan sebagai bentuk kepeduliaan antarteman. Aku jadi teringat sebuah kalimat 'Lebih baik kita punya teman sedikit, tapi selalu mengingatkan pada kebaikan. Daripada kita punya teman banyak, tapi tidak ada satupun yang mengingatkan pada Tuhan.'

Dan menurutku, Irsyad adalah pengingat.

Beralih ke yang lain, aku akan memutar sedikit waktu pada kejadian tahun lalu setelah naik kelas sembilan. Ketika masih SMP, di mana aku pernah melakukan kesalahan yang sangat fatal sebelum paham apa arti sebuah penyesalan. Semasih belum kenal Dzaki, aku adalah salah satu siswa yang sering berbuat onar akibat hubunganku dengan Kayla yang berantakan.

Mungkin kalian tidak akan percaya saat aku baru memulai cerita ini. Siapa sangka, semasa SMP seringkali aku berkumpul bersama Radit dan teman-temannya yang terkenal sangat nakal. Namun, aku tidak terlalu memikirkan itu asalkan bisa merasa senang.

Hampir semua pernah kulakukan bersama mereka. Seperti tidak hadir saat jam pelajaran tertentu, bolos sekolah padahal pergi ke warnet, tawuran, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, yang paling tidak bisa kulupakan yaitu merokok di kantin.

Oke, katakanlah aku bodoh. Tapi menurutku dulu melakukan hal itu adalah biasa. Meskipun motifnya cuma ikut-ikutan, tetapi dampaknya benar-benar buruk. Kami ketahuan guru dan langsung diomeli habis-habisan. Setelahnya dihukum lari dua puluh kali keliling lapangan ditambah membersihkan WC.

Namun, itu tidak membuat jera. Kami tetap saja merokok. Bukan di kantin, tapi di kelas. Dengan ancaman siapapun yang melaporkan maka orang itu akan berurusan dengan kami. Dan, ini adalah pengalamanku merokok yang ketiga kalinya. Pertama, adalah saat berteman dengan Radit dan kedua kau pasti sudah tahu sendiri. Hingga suatu hari kelasku kedatangan murid baru. Wajahnya saat itu begitu polos dan lugu. Aku tertawa kecil kala mengingat bahwa orang tersebut adalah Dzaki.

Bersamaan dengan itu, ia duduk di kursi sebelahku. Kebetulan juga aku duduk sendiri. Meski sempat mengobrol dengannya, aku lebih sering berkumpul bersama Radit. Lama-lama, aku merasa kasihan melihat Dzaki yang lebih sering berteman sama anak perempuan atau laki-laki culun yang kerjaannya hanya diam saja.

CHANGED [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang