Author POV
Clap!
"Nah, sekarang kita akan melakukan pembagian posisi. Standby guys."
Kelima sahabat berbeda warna rambut itu segera mengatur posisi berdiri mereka. Memperhatikan Seora yang tengah mengamati mereka dengan lekat. "Oh.. warna mata kalian juga berbeda. Cantik sekali. Jadi kuharap talenta yang dibicarakan manager Woojin sama cantiknya seperti kalian." Lanjut Seora sebelum menunjuk Alysha untuk bernyanyi. Gadis dengan mata ungu itu tergagap sebentar sebelum menyanyikan lagu Flower milik Chen. Nadanya begitu pas dan halus, tanpa sadar Kimberly ikut bernyanyi pelan mengikutinya. "Indah, dan Kimberly, untuk backvocal-mu sangat pas. Bagaimana dengan rap?"
Alysha terdiam sejenak, memikirkan rap apa yang akan ia nyanyikan. Kemudian memilih bagian rap milik Chanyeol pada lagu Sweet Lies. "~Saenggakboda shwipge mameul juji anneun na
dalkomhan geojinmallo neoreul nogyeo
Like a hot cocoa in the winter
eokjiro neoreul mireonaeryeo haesseo gesokaeseo
Had to tell you that I lie to you
But you know I'm a pretender
imi malhaetji nan darugiga himdeun
kallarigo nareul weonhandamyeon
gipsugi beyeo beoriljjido molla
gyeonggohaedo mot deureun cheok gwireul maga
Let me tell you what's on my mind
Sorry I can't be that guy
maneun geol barajineun ma sashireun nashijakhagi duryeoweo sseun hyanggiga
iban gadeuki neukkyeojijana manyak niga
du nuneul gamkko geojishirado
nal weonhandamyeon haengbokage hae julkke
sesang gajang dalkomhan geojinmallo I tell you~"Nafasnya langsung terengah setelah selesai melakukan rap tadi. Sungguh, ia bahkan tidak tau jika bisa menyanyikan rap Sweet Lies dengan se-lumayan ini. Padahal biasanya lidahnya akan belibet dan berakhir dengan nafasnya yang tercekat. "Aku tidak tau kau bisa rap secepat itu." Ujar Zia tidak percaya. Selama ia dan Alysha sama sama mencoba untuk rap, tak sekalipun Zia tau jika Alysha bisa secepat ini. Alysha sendiri tidak mempercayainya.
"Rap-mu sangat bagus, kau jadi main rapper dan vocalist. Untuk Kimberly, kau menjadi backvocal. Dance?"
Kimberly buru-buru mengangkat tangannya sambil mengangguk. Maju kedepan dan melakukan tarian solo dance I See You milik Kai. Keempat sahabatnya nampak tertegun melihat Kimberly dengan lihai menari diruangan itu. Tak lupa sesekali bibirnya menyunggingkan senyum kecil ketika tanpa sengaja melirik kearah para sahabatnya. "Bagus sekali, Kimberly adalah main dancer kita, dancing machine. Kita coba untuk vocal lainnya serta rap lagi."
==Hawthorn==
Kelima gadis berbeda warna rambut dan warna mata itu duduk bersama disofa yang ada didalam practice room mereka. Sebenarnya tadi itu mereka sedang memikirkan nama untuk group mereka, tapi malah tersesat dan berakhir pada pembicaraan random seperti sekarang.
"Igeon kkumi anya? Jika iya-pun, kumohon jangan bangunkan aku.." Gumam Ilona sambil menatap langit-langit. "Mimpi? Kupikir tidak. Ini semua terlalu indah jika hanya diletakkan pada dunia mimpi." Balas Alysha.
"Kkum! Nama group kita!" Celetuk Kimberly dengan antusias.
"Artinya hanya mimpi? Aku malah berpikir dengan semua yang telah terjadi ini."
"Maksudmu?" Tanya Ilona yang tidak mengerti pembicaraan Alenna. "Apa yang sudah terjadi ini, aku mau merangkumnya dalam satu kata untuk menggambarkan group kita." Jelas Alenna kemudian.
"Twilight,"
"Senja maksudnya?" Beo Kimberly pada Zia.
Gadis bermata coklat itu mengangguk mantap. Dirinya maju kedepan dan menghadap kearah semua sahabatnya. "Sadar tidak? Semua keajaiban ini terjadi ketika senja. Saat kita dance sore hari itu, kemudian cover diruang musik saat menjelang sore, serta bernyanyi Wait saat senja ketika pulang sekolah itu. Lagipupa, senja merupakan waktu terbaik untuk harapan.. Harapan kita yang terkabul dengan ajaibnya ini, dan juga kita yang tidak boleh berhenti berharap. Hidup kita yang selalu berharap ini.. akan banyak kejutan ajaib nantinya."
Keempat sahabat Zia tertegun mendengar penjelasan itu. Indah, baik namanya atau arti dari nama itu. Mereka sendiri sontak mengangguk menyetujui nama Twilight untuk girlgroup mereka ini. "Untuk lambangnya.. bagaimana dengan bunga?" Tawar Alysha kepada yang lainnya. Ia dan Kimberly buru-buru membuka ponselnya dan mengetikkan sesuatu disana.
"Hawthorn, bunga ini melambangkan harapan. Bunganya pun cantik, hampir mirip dengan Cherry Blossom. Mudah dan simpel jika kita jadikan sebagai lambang." Jelasnya setelah itu.
"Nama fandom? Harus kita ambil dari harapan atau ajaibnya?" Tanya Ilona ketika teringat. Mereka harus memikirkannya secara matang. Itu yang selalu mereka lakukan ketika akan melakukan sebuah hal besar. Bahkan tak tanggung-tanggung Alysha mau membuat coretan kerangka pada selembar kertas demi menata kerangka itu menjadi sebuah hal yang pasti. Selalu saja begitu, mereka berlima.
"Miracle.. Fans kita nanti menjadi sebuah keajaiban bagi kita. Kita yang biasanya dikelas juga pernah disindir dan sebagainya karena diaggap aneh, ketika mendapat fans, bukankah itu sebuah keajaiban?"
Kimberly cs minus Alenna tersenyum simpul. Merasa puas dengan penjelasan dari Alenna yang menurut mereka cukup menyenangkan hati. Bagaimana juga, itu benar. Yang dikatakan Alenna ada benarnya. Banyak idol yang memberi nama spesial bagi fandom mereka karena fandom merupakan sesuatu yang paling spesial dan paling membanggakan. Sama seperti mereka yang bangga bisa menyusul sesuksesan seperti idol mereka. Menjadi EXO-L.. bagi mereka sangat sangat membanggakan.
___________________________
TBC..EXU dateng dateng nyelip hehe :v
Hope you guys like♡
Enjoy and vote please☆
Thankies~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hawthorn (EXO Fanfiction)
RandomSetiap orang pasti memiliki harapan. Hawthorn adalah lambang harapan. Berharap atas keinginan yang paling diidamkan. Mengharapkan sesuatu yang besar juga tidak salah kan. Bagaimana jika harapan itu terkabul? Hanya orang-orang bodoh yang akan menepi...