Author POV
Baekhyun menggeliat pelan dan mengerang kecil. Matanya menerjap beberapa kali, mencoba membiasakan bias cahaya matahari yang langsung masuk menembus kelopak matanya. Memiringkan kepalanya karena merasa silau-- atap kaca itu masih terbuka semalaman. Pantas saja langsung merasa silau begitu bangun. Ia menoleh dan mendapati tangannya yang tengah bertautan dengan tangan couplenya, Chanyeol. Seingatnya tadi malam ia menggenggam tangan Kimberly. Apa gadis itu sudah bangun dan karena posisi tidurnya yang.. selalu berubah ubah, membuatnya bertemu dengan Chanyeol? Bisa jadi, karena ia sendiri sering mengalaminya.
Zreett..
"Oh, maaf telah membangunkan. Selamat pagi." Sapa Alysha yang tanpa sengaja membangunkan hampir mereka semua karena suara atap kaca itu yang tertutup, terganti dengan atap kayu biasa.
"Kimberly.. mana?"
Alysha tersenyum simpul ketika Baekhyun bertanya hal itu. Matanya melirik sekilas kearah dapur, memberitahu keberadaan sahabatnya yang berambut Ombre rosepink itu. Kyungsoo, Xiumin, Lay, dan Suho sudah berada disana. Beserta member Twilight yang baru saja bangun. Member EXO lainnya mulai bangun satu persatu, berjalan dengan setengah sadar dapur karena mencium bau nasi goreng kimchi dan bulgogi dari sana.
"Dasar kalian, kalah dengan yeoja yang bangunnya saja pagi. Kalian?" Sindir Kyungsoo pada membernya yang lain.
"Jangan begitu, oppa. Kami juga kalau libur begini sebenarnya bangun pukul 9 malah." Jawab Zia dengan jujur.
Beberapa member EXO sontak memberi tatapan serius? Dengan nada terkejut. Apa mereka belum tau jika kebanyakan yeoja akan bangun siang saat hari luang? Oh, hanya para yeoja yang pro untuk bisa melakukannya.
Mereka lalu sarapan bersama, dan okay.. member EXO mulai berisik. Sepertinya yang banyak Twilight baca pada fanfiction tentang EXO yang ramai dan ricuh kapanpun dan dimanapun benar-benar ada didunia nyata. Entah itu membicarakan film semalam, Kyungsoo yang bermimpi tentang menjadi aktor dalam film itu, atau Sehun dan Kai yang sempat terbangun ditengah malam bersama Alysha, dan berakhir ketiganya membuat sepotong roti bakar dengan susu."Bagaimana kalau kita nanti bersepeda didekat villa?" Tawar Xiumin yang nampak antusias. "Sehabis itu berenang! Aku menemukan papan selancar dibelakang villa." Imbuh Chanyeol dengan semangat.
Ia merentangkan tangannya gembira -membuat Baekhyun dan Chen hampir terpukul karenanya- dan akan berteriak gembira sebelum Baekhyun menjejalkan daging kedalam mulut namja jangkung itu. Kimberly, Ilona, dan Alenna langsung tertawa hebat karenanya. Berbeda dengan Zia dan Alysha yang harus tersedak dulu sebelum tertawa. Atau Sehun yang menyemburkan jus jeruk miliknya dan hampir mengenai Lay disampingnya. Bisa ditebak, sarapan pagi itu harus terulur waktu hampir setengah jam karena diisi dengan kebodohan lainnya.
.
Member Twilight dan EXO telah menemukan speda dibelakang villa yang dikatakan Chanyeol. Menyerngit pelan saat sepeda itu hanya ada 9 buah. Sedangkan mereka ada 14 orang. "Apa kita membonceng member EXO saja bagaimana?" Tanya Alysha mengusulkan pikirannya. Ia langsung menduduki sepeda yang disana terdapat Chen juga. Melemparkan senyum manisnya yang dibalas senyuman oleh Chen juga.
"Deal, ayo berangkat." Chen setelah itu mengayuh sepedanya mendahului membernya yang lain dan Twilight. Mengabaikan teriakan 12 orang lainnya dibelakang, tertawa bersama Alysha.
"Apa boleh buat? Ayo," Ujar Suho pasrah sebelum ia dan membernya yang lain menyusul Chen yang sudah jauh didepan.
Pasangannya yaitu Chen dengan Alysha, Kimberly dengan Baekhyun, Sehun dan Alenna, Kai-Ilona, dan Zia dengan Chanyeol. Sesuai bias kata lainnya, sebuah keberuntungan tersendiri. Mereka bisa saling mengenal lebih jauh, lebih dekat dari yang mereka bisa bayangkan. Dua pasang kekasih itu nampaknya sudah tak canggung satu sama lain. Maklum, sudah bisa berbaur dengan rata. Sedangkan Kimberly dan Zia bersama bias mereka merasakan sedikit hawa kaku disana. Berbeda dengan Alysha yang malah sangat havefun bersama biasnya.
"Kalian memakai nama panggung? Siapa dan apa saja?" Tanya Baekhyun membuka percakapan disana.
"Iya pakai, aku Lauren, Zia adalah Aileen, dan Alysha itu Iris. Sebenarnya kami memilih nama panggung secara random haha. Bukan kami, aku, karena terlalu malas saja mencari nama dengan artinya." Jawab Kimberly sejujur mungkin. Membuat Baekhyun tertawa.
"Tapi namanya cantik. Cocok denganmu. Sama sama cantik."
Blushh..
Okay, mari kita tinggalkan Kimberly yang sedang merona tanpa sadar karena Baekhyun-- yang entah sengaja atau tidak.
Chanyeol dan Zia sepanjang perjalanan berbicara ringan. Mengenai profil mereka, atau grup mereka masing masing. Sesekali menyapa pada member yang mereka temui. "Kalian Line berapa saja?" Tanya Chanyeol, ia menoleh kecil kearah Zia. "Aku, Ilona, dan Kimberly 95L. Alenna dan Alysha Line 96."
"Tapi kenapa Alenna dan Alysha tidak memanggil kalian dengan embel-embel 'eonnie'?"
"Terkadang saja, lagipula kami juga tidak jauh ulangtahunnya."
Chanyeol menarik senyun tipis, mencoba melanjutkan perkataan itu. "Oh ya? Kapan ulangtahun kalian?" Kalau boleh jujur, sebenarnya itu pertanyaan hanya untuk Zia, kapan ulangtahunmu. Tapi Chanyeol sedang tidak blak-blakan saat ini. Ia ingin lebih perlahan dan hati hati. Tidak perlu terburu-buru saja.
"Ilona 2 Maret, Kimberly 5 Oktober, aku 21 Oktober, Alenna 4 Feburari, dan Alysha 10 Maret. Itulah kenapa kami tidak perlu memakai panggilan kakak satu sama lain. Terserah para dongsaeng-ku saja sih, hahaha."
Chanyeol tertawa pelan sebelum mengayuh sepedanya lebih kuat dan lebih cepat lagi. Membuat Zia reflek memeluk pinggang Chanyeol agar tidak terjungkal kebelakang. Perlakuannya itu membuat Chanyeol tersenyum manis, merasa senang. "Hoi, Jongdae!!!" Sapanya begitu ia melewati Chen yang sedang mengayuh santai dengan Alysha. "Chanyeol oppa selalu bahagia ya?" "Secara iya, namun kadang dia sering menangis sendirian." Balas Chen pada ucapan Alysha tadi.
"Oppa juga begitu kan?"
"Eh?"
"Kau, kau yang selalu menghibur membermu saat sedih. Tapi bukankah kau juga pasti sangat lelah dan ingin menangis? Menangislah, ada banyak orang-orang yang selalu berdiri disampingmu. Meraih tanganmu, menggenggamnya dan tak akan membiarkannya terlepas. Percaya padaku."
Chen tersenyum hangat, merasakan pegangan pada pinggangnya semakin mengerat. Mengedarkan pandangannya kearah depan. Dimana member EXO berada disekelilingnya, tersenyum kearahnya. Mungkin Alysha benar, masa masa yang sulit itu.. pasti akan diakhiri dengan kebahagiaan.
__________________________
TBC..Aduh cringe banget sumpah ;)
Hope you guys like♡
Enjoy and vote please☆
Thankies~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hawthorn (EXO Fanfiction)
RandomSetiap orang pasti memiliki harapan. Hawthorn adalah lambang harapan. Berharap atas keinginan yang paling diidamkan. Mengharapkan sesuatu yang besar juga tidak salah kan. Bagaimana jika harapan itu terkabul? Hanya orang-orang bodoh yang akan menepi...