Author POV
Angin sejuk menyapa dunia secara halus. Ingin membangunkan semua makhluk dengan tanpa mengejutkannya. Angin sepoinya membuat dedaunan melambai-lambai, berterbangan karena diterpa angin itu. Matahari pula mulai muncul diufuk timur, perlahan menampakkan dirinya untuk mengucapkan selamat pagi pada seluruh dunia. Burung-burung mulai berterbangan keluar dari sarangnya, bercuit-ciut ria dilangit ungu kebiruan itu.
Ilona dengan perlahan keluar dari kamarnya. Menuju dapur untuk mengambil segelas air. Agak tersentak saat melihat seseorang berambut putih duduk diam diruang tengah. "Alysha? Bangun duluan?" Tanyanya untuk memastikan. Ayolah, dia manusia biasa yang juga was-was akan makhluk tak kasat mata. Apalagi beberapa hari kemarin mereka menonton film horror yang sialnya terdapat banyak jumpscare disana.
"Hu-uh, padahal aku tidur pukul setengah satu semalam." Jawab Alysha tanpa mengalihkan perhatiannya dari televisi.
Ilona hanya mengangguk -walau Alysha tak melihatnya- dan melanjutkan niatnya untuk mengambil air. Meneguknya, menuangkan lagi dan membawanya keruang tengah, duduk bersama Alysha disana. "Aku dan Kimberly mau keluar nanti, titip sesuatu tidak?" Tawar Alysha, gadis itu nampak sibuk dengan ponselnya. Alhasil, Ilona yang menonton televisi yang dinyalakannya itu.
"Kemana?"
"Cafe Universe, kau tau kan? Cafe milik Alenna yang diurus oleh kakaknya disini."
"Nanti dulu, dibarengkan dengan Zia dan Alenna juga nanti."
Alysha mengangguk paham, menunjukkan sebuah video diponselnya pada Ilona, kemudian mereka tertawa bersama. Video komplikasi tingkah konyol EXO, baik yang tak sengaja terekam, dari variety show, dan lainnya. "Duh, berisik sekali." Protes Kimberly yang baru keluar dari kamarnya. "Geourina boseyo, kau kadang-kadang juga mengejutkan kami dengan tawamu yang khas itu." Zia tiba-tiba saja menimbrung, membuat Alysha dan Ilona melakukan tos kemenangan.
Cling..
"GILA!!"
Seruan keras Alysha membuat keempat sahabatnya memekik kesal. Sungguh, Alysha sangat mengagetkan mereka. Demi apa sih, Alenna bahkan tersedak saat meminum didapur itu. "Damn it! Aku dapat tawaran untuk menerbitkan buku! Bertema apapun dan kapanpun!" Serunya kembali. Wajah Alysha berbinar senang, mata dengan warna langka itu memancarkan siluet cahaya kebahagiaan.
Oh, mereka ini punya kelebihan masing-masing diluar trainee omong-omong. Ilona seorang editor yang terkenal, ia yang mengedit semua video cover mereka, juga pernah ditawari temannya untuk jadi editor short movie yang menguntungkan. Kimberly memiliki akun fanbase yang terkenal, ia juga pernah diundang keacara televisi saat di Indonesia dulu untuk menerangkan tentang EXO. Zia merupakan sosok yang terkenal karena ia sering melakukan cover lagu, lagu yang ia terjemahkan kebahasa Indonesia dan ia nyanyikan. Alenna memiliki beberapa cabang cafe yang laris, terutama di Korea, Indonesia. Alysha sendiri adalah seorang penulis, dia juga sering menggambar -baik itu objek, wajah seseorang, atau lainnya.Itu jika di Indonesia, mereka akan berusaha untuk lebih baik dikehidupan yang ada di Korea ini. Beruntungnya mereka dapat menjadi trainee -dipilih pula, bukan karena audisi- juga bisa menonton konser EXO yang diberikan tiketnya secara langsung oleh managernya. Jujur saja, mereka sebenarnya tak percaya dengan semua ini. Semua keajaiban ini, memang terlalu bagus untuk dijadikan sebuah mimpi.
.
Vrrr..
Mobil yang dikendarai Kimberly berhenti didepan sebuah cafe dengan nuansa putihnya yang elegan. Alysha segera turun dari sana, memasuki cafe itu mendahului gadis dengan mata biru langit tersebut. Membiarkan Kimberly menunggu sedangkan dia memesan.
"Kimberly?"
Gadis itu mendongak, tersenyum cerah saat menemukan Baekhyun dengan masker berada tepat didepannya. Keduanya nampak riang, nyaman satu sama lain. Bahkan hampir tak sadar jika mereka dalam tempat umum. Bahaya kalau ada yang mengetahui mereka sebagai idol.
"Kalau dipikir kita selalu bertemu ya?" Ujar Kimberly dengan senyuman khasnya.
"Mungkin kita jodoh,"
"Eh..?"
Dan yah, suasana canggung langsung menyelimuti mereka berdua. Baekhyun tertawa hambar, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa malu. Untung saja Chen langsung datang dan memecah suasana canggung disana. "Oh ya, oppa.. Kemarin Xiu dan Suho oppa ingin meminjam buku dari kami, tolong berikan novel ini pada mereka. Bilang jangan terburu-buru untuk mengembalikannya." Kata Kimberly sambil menyerahkan beberapa buku pada Chen. Itu buku novel yang Xiumin dan Suho ingin pinjam. Maklum, sebagian member Twilight mulai suka novel setelah menemukan banyak buku-buku menarik diperpustakaan.
"Tentu saja, kami pergi dulu ya. Sampai jumpa, Kim."
Kimberly melambai kearah Baekhyun dan Chen yang keluar dari cafe. Pipinya merona kembali, ia merasa nyaman dengan Baekhyun.
"Mungkin kita jodoh,"
Blushh..
'Sialan, Byun Baekhyun!'
==Hawthorn==
Ilona berjalan santai diantara malam yang dingin. Menyusuri jalanan kota Seoul yang berlampu terang malam ini. Ia baru saja pulang dari rumah temannya yang berada disekitar sini. Pertemuan antar editor katanya.
Drrtt..
'Kai? Ada apa dia menelponku?'
"Yeoboseo, oppa. Ada apa?" "Ilona.. Hic, hai, Lona -hic- selamat malam.." "Apa kau mabuk? Kau ada dimana??" "Aku baru selesai minum -hic- soju.. Ahh, jangan khawatirkan aku.. Hic, hehehehe.." "Cepat kirim alamat dimana kau berada! Aku akan kesana!"
Setelah mematikan telepon itu, tak butuh satu menit sebuah pesan terkirim pada gadis dengan mata hitam pekat itu. Ya, alamat dimana Kai berada yang ditulis dengan banyak typo. Merasa tidak jauh, Ilona segera berlari menuju lokasi itu. Benar saja, dia menemukan mobil Kai terpakir disana.
Klap!!
"Untung saja tidak ada yang menyadari kalau kau di-"
Chup!
Celotehan Ilona terhenti karena tiba-tiba Kai menciumnya. Pinggang Ilona ia raih sesaat, mencoba memperdalam kecupan yang kini berubah menjadi ciuman menuntut yang cukup memabukkan. Ciuman itu hanya berlangsung beberapa menit, masih dalam posisi yang sama. Sebelum Ilona mendorong bahu Kai untuk menjauh, ia mulai kehabisan nafasnya. Menyisakan nafas tersenggal.
"K-kau sedang mabuk..!"
Kai terkekeh geli, senyum tak pudar dari wajah tampannya. Dan itu sukses membuat Ilona meleleh layaknya eskrim. "Aku tidak peduli~ Yang penting aku mencintaimu~ Saranghae, Chagi-na♡"
"Sial kau, Kim Jongin. Aku juga mencintaimu."
__________________________
TBC...Ya allah udah jadian aja :*
Note:
•Geourina boseyo: Tolong anda ngaca yaHope you guys like♡
Enjoy and vote please☆
Thankies~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hawthorn (EXO Fanfiction)
RandomSetiap orang pasti memiliki harapan. Hawthorn adalah lambang harapan. Berharap atas keinginan yang paling diidamkan. Mengharapkan sesuatu yang besar juga tidak salah kan. Bagaimana jika harapan itu terkabul? Hanya orang-orang bodoh yang akan menepi...