Author POV
Kimberly cs saat ini sedang menikmati film yang mereka tonton. Dengan berbagai camilan dimeja depan mereka. Lima pasang mata itu terfokus pada satu pandangan yang sama. Sesekali tangan mereka meraih makanan yang ada disana dan melahapnya. Atau menggapi film itu beberapa kali. Mereka ini sedang menonton film fantasi, membuat imajinasi mereka terpacu saat itu. Keajaiban dari harapan terjadi disana. Memaksa otak yang menonton untuk mengaguminya dengan sentuhan film itu. Apalagi Alysha yang notabenya adalah penulis, jadi ia suka menonton sesuatu berbau fantasi begini. Iris mata ungunya berbinar ketika melihat satu persatu adegan disana.
Tenang saja, mereka tidak ada jadwal jadi sedang tidak melakukan apa apa. Drama yang mereka tonton sudah habis, jadinya mereka pindah haluan lain. Untungnya ada film bagus seperti ini sehingga bisa menemani waktu santai mereka. Jika tidak, mungkin seharian akan berbaring sambil melihat-lihat instagram dan aplikasi lainnya. Atau mungkin setelah ini mereka akan menonton variety show bersama-sama. Jarang mereka bisa berkumpul dan enjoy satu sama lain seperti ini."Aw.. Sweet sekali.." Gumam Ilona setelah selesai melihat film tadi. "Aku baru menyadari jika film ini adaptasi dari novel rupanya."
Mereka meregangkan tubuh masing-masing sebelum kembali memilih film yang mau mereka tonton setelah ini. Bosan juga sebenarnya, tapi apa yang bisa mereka lakukan? Selain menonton film, tidak ada lagi kegiatan yang pas untuk saat ini. "Kita coba ke-studio 1 Million Dance mau?" Tawar Alysha setelah selesai bermain dengan ponselnya. Keempat sahabatnya menyerngit bingung sejenak. Bagaimana mereka akan masuk kesana jika mereka saja bukan member grup tari itu?
"Kalian tau kenalanku itu kan? Dia salah satu member disana. Katanya kita boleh pergi kesana untuk sekedar melihat atau ikut dance." Jelas Alysha kembali. Mereka sontak mengangguk setuju. Memberesi ruang tengah sebelum masuk kekamar masing-masing untuk berganti baju. Karena mereka akan dance, jadinya mereka memakai yang simpel saja. Masa iya mau dance tapi menggunakan dress? Bisa kalau itu slow dance, tapi bagaimana jadinya itu itu dance yang enerjik? Mereka sendiri agak lama memilih baju. Karena di-studio itu pasti banyak orang-orang keren dengan outfit mereka. Kimberly cs tidak mau terlihat rendah diantara mereka.(Ilona, Kimberly, Zia, Alenna, Alysha)
"Apa kita boleh dance dan masuk dalam youtube mereka? Aku mau sekali." Zia terlihat antusias. Dia dari dulu minat dengan dance apalagi di-studio terkenal seperti ini. "Lihat saja nanti," Balas Alysha dengan singkat.
Mereka berlima keluar dari mobil bersamaan. Didepan, mereka disambut dengan para penjaga dan kenalan Alysha itu. Dengan mudahnya mereka masuk dan melihat secara langsung bagaimana bentuk studio itu. Lebih besar yang mereka bayangkan. Lebih besar dari practice room mereka, mungkin bisa dibilang ini 3 kali besarnya ruang latihan? Entahlah, mereka tak dapat mengiranya. Disana sudah ada para penari handal yang tengah mengajari membernya dance. Koosung Jung, Tina Boo, Mina Myoung, Yoojung Lee, Lia Kim, Ara Cho, dan banyak lagi. Twilight membungkuk memberi hormat pada mereka semua.
"Kudengar kalian itu trainee sekarang? Bisa tampilkan beberapa dance didepan?" Bisik Koosung pada Kimberly. Leader Twilight itu menatap kearah sahabatnya dahulu untuk memastikan sebelum mengangguk.
Setelahnya mereka menarikan beberapa lagu dengan choreographer yang berbeda. So Am I dan F**k I'm Lonely dengan koreo dari Tina Boo, Without Me dari Koosung Jung, Dance Monkey dari Lia Kim, dan Rewrite The Star dari Yoojung Lee. Mereka menarikannya dengan enerjik dan hampir tanpa celah. Seolah mereka sudah menguasainya sejak lama. Hingga dance berakhir, tepukan tangan masih terus mengitari mereka. Sejenak mereka bangga dengan apa yang telah dilakukannya ini.
==Hawthorn==
"Woah~ Dingin sekali~!"
Twilight dan EXO tengah berada dirooftop gedung SM bersama idol lainnya. Mereka merayakan tahun baru bersama-sama. Tentu saja disertai makan malam seperti biasa, dan acara penutup dengan menerbangkan lampion. Rooftop yang besar itu membuat mereka bebas kemana saja. Berfoto-foto, berlarian kecil, atau berpindah-pindah dan sebagainya. "Hey ayo foto-foto!" Seru Ilona, ia menyuruh Suho untuk mem-fotokan Twilight. Kelima gadis itu berada didekat pembatas rooftop. Alysha dan Kimberly duduk diatas pembatas itu, sedangkan yang lainnya berdiri sambil bersandar. Sempat menyulut teriakan khawatir karena dengan santainya Alysha dan Kimberly duduk diatas pembatas itu. Kelebihan mundur sedikit saja sudah fatal. Astaga, mereka tidak ingin membayangkan itu terjadi. Kemudian mereka serentak menata diri dan berfoto seluruh keluarga SM. Berusaha keras agar diri mereka terlihat dikamera walau dengan pose yang absurd sekalipun. Setelah itu tertawa dengan riangnya.
"Lihat! Bintang jatuh!"
"Happy new year!!"
"Nyalakan lampion sekarang!"
"Aku berharap ada aurora!"Twilight dan EXO dengan cekatan memegang lampion mereka. Kedua mata mereka terpejam, tengah membuat harapan. Katanya, jika menerbangkan lampion bersamaan dengan bintang jatuh, kita bisa membuat harapan. Setelah lampion itu terlepas dari tangan mereka, semuanya sontak mendongak keatas. Menatap peristiwa cantik itu. Langit gemerlap berbintang dengan kembang api, lampion yang berterbangan dan siluet kecil aurora menghiasinya. Benar-benar indah dan langka. Mereka berharap semua ini terjadi sedikit lebih lama. Kebahagiaan yang berharga ini terlalu sayang jika terlewat cepat. Berdiri bersama keluarga mereka, dibawah langit indah dengan semua kenangan ini. Mungkin semua orang akan mengatakan ini merupakan selebrasi, tapi bagi mereka ini adalah Golden Moment.
__________________________
TBC..Btw yang terakhir itu quotesnya mbak ku hehe :v
Waktu bbq nan trus dimasukin kestatus pake caption itu, bagus, yaudah saia copypaste :DHope you guys like♡
Enjoy and vote please☆
Thankies~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hawthorn (EXO Fanfiction)
RandomSetiap orang pasti memiliki harapan. Hawthorn adalah lambang harapan. Berharap atas keinginan yang paling diidamkan. Mengharapkan sesuatu yang besar juga tidak salah kan. Bagaimana jika harapan itu terkabul? Hanya orang-orang bodoh yang akan menepi...