Truth (2)

20 5 0
                                    

Author POV

Suasana kelas Kimberly cs benar benar ramai dan ricuh saat ini. Efek tidak ada guru didalam kelas, membuat mereka serasa bebas melakukan apa saja. Ada yang berteriak-teriak heboh, membuat lelucon dengan suara kelas sehingga satu kelas tertawa mendengarnya, atau hanya bolak-balik keluar kelas karena bosan. Kimberly cs hanya diam dikursi mereka menonton semua pertunjukan heboh ini, sesekali tertawa ikut meramaikan.
Satu kelas tertawa keras karena tingkah 5 orang didepan kelas-- tapi bukan Twilight. Duduk berjejer sambil bercerita ria dan menggoyang-goyangkan tubuh mereka seirama. Suatu kali salah satu dari mereka menyenggol keras sehingga yang paling pojok terjungkal dengan posisi kepala mendarat duluan. Menjadi bahan tertawaan sekelas sebelum ia lari kebelakang dengan perasaan malu.
Ataupun mereka yang tiba-tiba terdiam seperti patung ketika pintu kelas terbuka. Lalu berteriak marah dan kesal sambil mengumpat karena dikira guru, tapi hanya teman sekelas mereka yang baru kembali dari kamar mandi.

KRIIIIINGGG..

Dan bunyi bel pulang sekolah itu bagai surga bagi mereka, masa kejayaan. Segera saja mereka berhamburan keluar kelas untuk segera pulang.

==Hawthorn==

Suasana perpustakaan nampak tenang. Hanya ada suara gesekan kertas atau langkah kaki pelan. Harum buku kadang tercium. Cahaya matahari yang samar menembus bilah-bilah buku dan antara rak. Pemandangan luar dari jendela bagai meditasi batin untuk menenangkan diri. Tidak ramai karena ini sudah jam pulang sekolah, menyisakan beberapa orang yang entah mengerjakan tugas atau sekedar membaca buku.
Kimberly cs contohnya, mereka duduk dengan tenang sambil membaca buku digenggaman mereka. Atau sesekali membuka ponsel kemudian bangkit dan mencari buku baru karena bosan. Mereka ini sedang menunggu jemputan khusus mereka, supir suruhan SM Ent. Atau sesekali manager Han sekalian langsung menuju SM Town. Daripada menunggu didepan sekolah hanya duduk-duduk seperti anak hilang, mereka lebih memilih mendekam diperpustkaan. Keren juga sebenarnya ada anak hilang dengan seragam sekolah SOPA.

Drrtt..

Zia meraih ponselnya dan menatap layar ponselnya. Untungnya dia sudah mengaktifkan mode getar, jadi tidak ada dering telpon yang menganggu.

'Chanyeol oppa menelponku.'

"Yeoboseo, Chan oppa?" "Ah, Zia, aku dan Baekhyun ada didepan. Kami yang menjemput kalian." "Jinjja? Geure, kami akan keluar sekarang."

Zia mematikan panggilan itu dan mulai memberesi barangnya. "Kenapa?" Tanya Alenna. "Itu, ChanBaek sudah menjemput kita didepan." Jawab Zia kemudian mengajak para sahabatnya untuk bersiap. Setelah itu turun bersama kebawah dan mendapati sebuah mobil menunggu mereka. "Terimakasih sudah menjemput kami." Ucap Kimberly, ia membalas senyum manis Baekhyun. Kedua idol itu nampak menawan dengan pakaian casual mereka. Lengkap dengan topi dan masker.

"Omong-omong, kenapa kalian yang menjemput kami ya?" Tanya Ilona penasaran.

"Supir kalian cuti hari ini, jadi manager Han menyuruh kami yang menjemput kalian. Sekalian kami mau ambil properti latihan yang ketinggalan didorm." Jelas Chanyeol ditengah perjalanan.

"Kalian juga berlatih didorm ternyata, rajin sekali." Celetuk Alysha. "Kami harus, kalau tidak, bisa kena marah lagi, kasihan Suho hyung yang biasa menanggungnya." Balas Baekhyun.

"Terimakasih sekali lagi ya, oppa. Menyenangkan juga bisa dijemput idola kami." Balas Zia sambil tersenyum.

Chanyeol menatap Zia sejenak, menyinggungkan senyum tipis. "Seru sepertinya jika bisa menjemputmu setiap hari."

Blush..

'A-apa maksudnya?!'

"Kita sampai!"

Seruan Baekhyun membuat Twilight dengan spontan terkejut. Mengucapkan terimakasih sebelum keluar dari mobil itu. "Nanti kami akan menjemput kalian setengah jam lagi." Ucap Chanyeol disertai wink manis dari Baekhyun. Keduanya menunggu member Twilight masuk kedalam dorm, sebelum akhirnya pergi dari sana.

.

Jam latihan Twilight selesai setengah jam lebih awal. Mereka memanfaatkan waktu itu untuk sekedar beristirahat. Karena mereka yakin, besok-besok tidak akan ada waktu space sebanyak ini. Alysha menggunakannya untuk melakukan work menulis novel miliknya, atau Zia yang malah mencari jawaban tugas tadi. Terlalu rajin memang, tapi kapan lagi mereka bisa mengerjakan tugas dengan tepat waktu jika tidak mencuri-curi waktu. Mereka bisa saja lembur didorm hingga pukul 1 malam untuk mengerjakan serangkaian tugas yang menumpuk. Tapi besoknya yang mereka takutkan jika sakit dan tak bisa ikut latihan. Itu berbahaya, ketinggalan latihan satu hari saja bisa ribet untuk menyesuaikan diri.

Tok..tok..
Cklek..

"Annyeonghaseo~" "Kalian memiliki tamu~"

Kelima gadis itu langsung menoleh ketika suara riuh mulai mendekat. Mengulas senyum saat member EXO masuk kedalam practice room mereka. Memekik senang karena Lay sudah kembali, karena minggu lalu lelaki itu pergi ke China. Dan untungnya tidak terlalu lama sehingga bisa berkumpul lagi dengan EXO.

"Nah, mumpung semuanya ada disini.. aku mau memberitahu sesuatu."

Semua pasang mata disana menatap kearah Baekhyun yang berbicara. Lelaki cantik dengan sebutan puppy karena imut itu berjalan melangkah beberapa kali. Ia mendekat kearah Kimberly, mengangguk pelan pada gadis itu. Tangannya meraih pelan tangan Kimberly yang bebas, menggenggamnya.

"Kami.. sudah berpacaran."

"MWORAGO?!"

Semua yang ada disana memekik tak percaya. Terutama Alysha yang pertama kali berteriak itu. Serius? Bias wrecker-nya berpacaran dengan sahabatnya sendiri? Ini tidak bisa percaya, Alysha tak bisa mempercayai ini.

"Sejak kapan.. hyung?" Tanya Sehun dengan nada pelan. Baekhyun menatapnya. "Tanggal 5 Oktober kemarin, tepat saat ulangtahunnya."

Mereka bertambah terkejut, jadi itu alasan kenapa mereka berdua pulang sangat telat? Hampir saja acara surprise untuk Kimberly saat itu batal karena dia pulang terlambat. Ternyata malah merayakannya sendiri dengan kekasihnya. Jadi sekarang ada 3 pasangan? Mendadak member EXO iri dengan mereka yang semudah itu mendapatkan kekasih. Tapi bagaimanapun, bukankah sudah tugas mereka untuk saling mendukung dan mempercayai? Idol kan juga manusia, mereka berhak bahagia, berhak untuk memilih. Karena selama apapun, mereka akan tetap sama, namun tak serupa memang. Namun, yang terpenting ketika dia bahagia, dan masih berbagi nafas bukan?

_________________________
TBC..

Maapin telat, banyak tugas numpuk diotak jadinya otak konslet :)

Hope you guys like♡
Enjoy and vote please☆
Thankies~

Hawthorn (EXO Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang