A Favor

15 4 0
                                    

Author POV

"Jadi benar? Mereka mencoba men-sabotase kami?" Alysha yang tadinya bersandar pada Chen duduk dengan tegak.

Raut wajahnya nampak setengah kaget, merasa tidak percaya. Ia sekarang tengah berbicara melalui telpon dengan manager Han. Membahas sekaligus mengklarifikasi tentang manager pengganti mereka yang semena-mena itu. Ternyata benar, manager Han sendiri tak percaya jika manager itu merupakan mantan trainee yang licik itu. Padahal saat pertama kali berkenalan, ia pikir manager itu adalah orang lain. Tidak bisa diterima, ia akan memberitahukan pada pihak agensi setelah ini.

"Maafkan kami yang lalai. Padahal sudah jelas tertera nama orang lain saat seleksi itu. Tapi kenapa jadi seperti ini?"

"Manager Han.. Sekarang apa yang harus kami lakukan?" Kimberly yang bertanya. Mereka sedang berada didalam practice room EXO omong-omong. Twilight yang tidak ada jadwal, memilih untuk 'melarikan diri' kedalam ruang latihan EXO. Berbicara tentang masalah ini untuk lebih jelas lagi. Karena satu hal yang mereka tau, Gayoung maupun Hayoung tidak akan berani jika ada member EXO. Mereka seolah mau menjaga image mereka agar terlihat baik dan tidak kejam seperti aslinya. Muka dua sekali, padahal Tuhan sudah berbaik hati member satu wajah yang lengkap, tapi masih saja egois dengan membuat satu wajah lagi.

"Coba saja kalian lakukan seperti yang mereka lakukan dulu. Rekam semua perbuatan jahat keduanya yang mau men-sabotase kalian. Dokumentasikan, berikan padaku, aku dan Seora yang akan menghadap agensi. Kami akan kembali kesana secepatnya."

Twilight maupun EXO menghela nafas mereka. Setidaknya masih ada setitik harapan bagi mereka. Merekam tidaklah sulit. Namun situasinya harus benar-benar tepat. Untung saja mereka memiliki member EXO yang senantiasa menemani mereka. "Tenang saja.. kami akan membantu kalian. Gayoung dan Hayoung memang tidak pantas menginjakkan kaki disini lagi." Desis Chen, kini aura psycho-nya menguar disekelilingnya. "Mereka ingin membuat konflik pada salah satu member grupnya, namun menyeret kami masuk dalam skandal juga." Kini Suho yang menjelaskan. "Seburuk itukah?" Tanya Zia kembali. "Tentu saja sangat buruk!" Kyungsoo meninggikan suaranya. Hampir saja bumi bergetar karena kemarahannya.

"Semua ini akan segera berakhir. Kita semua adalah happy endingnya."

==Hawthorn==

"Bisakah kalian lebih baik!?"

Hayoung berteriak keras. Membuat Twilight menyerngit kesal ditengah latihan mereka. Benar-benar, semua ini terasa seperti neraka. Twilight bahkan hampir saja menyerah jika member EXO tidak menyemangati mereka. Dan mereka senantiasa memakai topeng tanpa dosa. Diam-diam merekam semua perbuatan kejam manager pengganti dan adiknya itu. Baekhyun yang mengeditnya dengan memperjelas rekaman serta menyatukan semua perbuatan jahat itu. Sebentar lagi kehidupan neraka Twilight akan berakhir.

"Kenapa kalian tidak bisa bekerja dengan baik? Selalu saja merepotkanku dan adikku." Gayoung ikut menimpali.

"Tolong mengaca ya! Kami lebih lelah karena kalian yang terus menuntut kami sampai terbebani!" Gertak Alysha yang telah habis kesabarannya. Jika kemarin-kemarin dia masih bisa diam, sekarang tidak lagi.

Gayoung terpancing amarahnya. Ia berjalan mendekat dengan cepat dan hampir melayangkan tamparan pada gadis itu. Kimberly dan Zia berancang-ancang berlari untuk melayangkan tangkisan, karena mereka mempelajari bela diri sewaktu di Indonesia. Sebelum seseorang berlari lebih dulu.

Plak!!

"Jongdae!!"

"Ekh?!"

Chen menolehkan kepalanya seraya memejamkan mata. Menahan rasa perih dipipi kanannya bekas tamparan itu. Nampak jika terdapat goresan kecil dipipinya. Teriakan Xiumin tadi menyadarkan member Twilight maupun Im bersaudara. Hayoung menutup mulutnya dengan tidak percaya dengan gemetar ketika Chen mencengkeram pergelangan tangan Gayoung yang baru saja menamparnya tadi. Mengabaikan Gayoung yang menatapnya dengan penuh ketakutan dan khawatir.

"Dengar, kalian.." Chen menjeda perkataannya. "Sudah cukup kalian membuat masalah dulu. Bukankah kau sudah diperingatkan untuk tidak lagi menginjakkan kaki disini? Kau tuli? Atau hilang ingatan?"

Semua yang ada disana tersentak. Pasalnya, baru kali ini mereka melihat Chen mengeluarkan amarahnya seperti ini. Apalagi pada seorang perempuan. Mungkin Chen memang telah memendam semua amarahnya terlalu lama, hingga harus melampiaskannya. "Jika tidak ada hal baik yang bisa kalian lakukan dan katakan, lebih baik diam saja." Kini Xiumin ikut menanggapi. Tangannya masih setia menggenggam ponselnya untuk merekam semua kejadian disana.

"M-maafkan kami.. M-mereka.."

"Apa? Kalian benci pada mereka karena tidak bisa sesempurna seperti yang kalian bilang? Oh ya, kalian yang berkuasa ya."

Skakmat, kalimat terakhir Kyungsoo membungkam mereka berdua. Gayoung dan Hayoung sekarang bergetar hebat ditempat mereka. Hampir menangis, takut dengan adanya EXO disini. "Masih saja begini. Sok lemah dihadapan kami, namun dibelakang seperti api." Kai ikut menimpali. Disertai tatapan mematikan Chanyeol yang benar-benar tajam. "Aku tidak bisa diam lagi, kalian sudah dua kali menyakiti memberku. Sekarang kalian juga menyakiti yang lain?" Lay menyindir sebelum pergi meninggalkan tempat itu bersama Suho. Berjalan menuju ruangan CEO Lee Sooman untuk mengadukan semua ini. Tinggal menunggu manager Han dan Seora kembali dengan tambahan kemarahan untuk kedua saudara Im itu.

"T-tunggu! Maafkan kami! Kami.. kami minta maaf!" Hayoung berusaha mencekal Suho yang beranjak dari sana. Namun ia dihentikan oleh Sehun yang langsung menghadangnya. Melindungi kakak kesayangannya itu, menatap tajam dengan tatapan intimidasi.

"Sebelumnya saja sok berkuasa, percaya diri melakukan semua kejahatan itu, giliran sudah tertangkap, baru meminta maaf sambil menangis bahkan berlutut? Ironis sekali."

Kata-kata Sehun yang tajam dan pedas menusuk tepat pada Gayoung dan Hayoung. Kedua gadis itu kini sudah menangis. Jangan lupakan rasa kebencian dan marah mereka yang ikut tersulut. Kai bahkan hampir saja mengumpat jika Baekhyun tak menghentikannya. Lelaki Byun itu melangkah kedepan Gayoung. Menepuk kepala gadis itu beberapa kali.

"Lain kali, bersikaplah yang baik~ Ah, untung saja kami tidak dalam mode X-EXO. Kami benar benar bisa melakukannya dalam situasi seperti ini~"

"U-uh.."

Baekhyun tersenyum hingga matanya menyipit. Tak lepas dari tampang pyscho yang muncul di-wajah tampannya. Wajah Baekhyun kini nampak seperti seorang psikopat yang tengah belajar menjadi seseorang yang baik. Berbicara dalam nada yang lembut sekali, dengan tatapan tajam namun dalam bentuk eyesmile yang menawan. Membingungkan, juga sukses membuat mereka bergidik ngeri.

"Siapkan mental kalian untuk menghadapi Seora dan Han untuk kedua kalinya. Jangan harap ada yang memihak kalian. Semoga kalian sadar setelah ini."

__________________________
TBC..

YA ALLAH AKU LAGI DALAM MODE SWEET SOFT AND UWU JADI GA BISA NULIS YANG DARK NGAKAK :v
*maapin update lama ;)

Hope you guys like♡
Enjoy and vote please☆
Thankies~

Hawthorn (EXO Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang